Dinilai Konsisten Menjaga Mutu Penyelenggaraan Pendidikan, BINUS UNIVERSITY Raih 6 Penghargaan Dalam RAKORDA LLDIKTI III 2022.
Kamis, 21 April 2022- BINUS UNIVERSITY mendapatkan 6 penghargaan dalam acara Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta, pada (14/4). Bertempat Hotel Eminence, Puncak, penghargaan yang diberikan kepada BINUS UNIVERSITY yaitu:
- Perguruan Tinggi Dengan QS Star World University Rankings 2021 di Lingkungan LLDIKTI Wilayah III.
- Perguruan Tinggi Dengan Pelaporan PDDIKTI 100% Dalam Kurun Waktu 5 Tahun Terakhir, 10 Semester, Dari 2016 Semester Ganjil Hingga 2020 Semester Genap.
- Perguruan Tinggi Dengan Laporan Dokumen Kerjasama Dengan Status Aktif Terbanyak Dalam Kurun Waktu 3 Tahun Terakhir.
- Perguruan Tinggi Dengan Perolehan Guru Besar Atau Professor Terbanyak Dari Tahun 2020 Hingga 2021.
- Penghargaan Bagi Perguruan Tinggi Yang Menjadi Sentra Vaksinaasi Covid-19 Dosis Ke-3 (Booster).
- Penghargaan Apresiasi Pemenang Program Matching Fund Tahun 2021.
Rakorda LLDIKTI Wilayah III 2022 yang memiliki tema “Kampus Merdeka dari Jakarta Untuk Indonesia” bertujuan merumuskan peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi. Terkhusus program kerja yang telah dijalankan sebelumnya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program yang terus digelorakan yaitu Transformasi Pendidikan Tinggi Melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Kepala LLDikti Wilayah III, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P. dalam sambutannya menuturkan, “Dalam rangka mencetak lulusan pendidikan tinggi yang dapat diserap secara optimal oleh dunia usaha dan industri, kami akan terus mendorong perguruan tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah III dalam peningkatan mutu melalui 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi dan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dalam diskusi antara para narasumber dan para pimpinan perguruan tinggi, dibahas juga bahwa Pendidikan tinggi merupakan penghasil sumber daya manusia yang handal. Mengingat angka partisipasi kasar pendidikan tinggi masih berkisar 31%, program-program seperti KIP Kuliah, Kolaborasi antar perguruan tinggi dan industri dapat menjadi solusi.
Diharapkan melalui pendanaan pendidikan tinggi seperti matching fund dan competitive fund dapat menjadi asupan semangat baru bagi perguruan tinggi, terutama dalam menghasilkan publikasi penelitian yang berkualitas.
Dalam hal sumber daya, diharapkan perguruan tinggi dapat meningkatkan kualifikasi akademik dosen, kinerja tridharma perguruan tinggi, kompetensi, komitmen dan etika akademik. Selain itu, disampaikan juga mengenai kewajiban perguruan tinggi dalam hal pengurusan akreditasi dalam penjaminan mutunya secara berkelanjutan dan konsisten. (GPJ).
***