UMKM memiliki peran yang penting dalam memajukan ekonomi nasional. Untuk meningkatkan kinerjanya, UMKM perlu didukung dengan strategi kerja sama.

Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak bisa diabaikan. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,19 juta dan telah berkontribusi terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah.

Pentingnya Peran UMKM

Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. Lim Sanny, S.T., M.M., melalui orasi ilmiah berjudul, “Program Micro Franchising untuk Pemberdayaan UMKM di Indonesia” dalam rangka pengukuhannya sebagai Guru Besar Tetap BINUS UNIVERSITY di bidang Ilmu Manajemen, Rabu (16/3/2022).

“UMKM di Indonesia juga mampu menyerap 123 juta jiwa atau sebesar 97% dari total tenaga kerja di Indonesia. Dari sisi total investasi, UMKM berkontribusi sebesar 60,4% dari total investasi di Indonesia,” lanjutnya.

Mengacu pada data-data tersebut, Prof. Lim Sanny menegaskan UMKM adalah bagian dari perekonomian nasional yang berwawasan kemandirian dan memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ia mengungkapkan, UMKM di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Bahkan, tidak sedikit di antaranya yang berhasil melakukan ekspor.

Akan tetapi, berdasarkan sejumlah penelitian yang dilakukannya, permasalahan yang dialami UMKM cukup kompleks, bukan hanya dari segi modal dan manajemen perusahaan.

“Pada UMKM hasil olahan kentang, misalnya, kualitas dan kuantitas hasil produksi para petani yang menjadi pemasok bahan baku tidak stabil. Selain itu, sulitnya memasarkan produk menjadi permasalahan utama. Bukan hanya kentang, hal serupa juga terjadi pada UMKM produksi tahu. Permasalahan mereka mulai dari bahan baku, pengemasan, hingga pendistribusiannya,” papar Prof. Lim Sanny.

Peluang Micro Franchising

Untuk mengatasi berbagai hambatan yang dialami para pelaku UMKM, pemerintah telah melakukan berbagai usaha seperti undang-undang cipta kerja, yang bertujuan memberi kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan UMKM. Ada pula sejumlah program lain seperti Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan kemudahan kredit dengan Kredit Usaha Rakyat.

Akan tetapi, Prof. Lim Sanny menyampaikan dalam orasinya bahwa usaha tersebut perlu dijalankan dengan terintegrasi supaya berhasil. Oleh karena itu, perlu adanya program pendampingan dan strategi kerja sama.

“Strategi kerja sama dapat digunakan oleh organisasi untuk mengatasi kekurangan sumber daya, baik modal (capital) dan juga sumber daya manusia. Dalam kondisi saat ini, yaitu perlunya peningkatan daya saing industri untuk mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional, strategi kerja sama ini menjadi sebuah pilihan yang perlu dipertimbangkan,” jelas pengajar yang lahir di Bogor, 1 Januari 1976 ini.

Menurutnya, salah satu strategi kerja sama yang sudah terbukti berhasil di berbagai negara dan memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian negara adalah franchising atau waralaba. “Sebagai bisnis konsep yang mumpuni, waralaba juga sudah bisa dikembangkan di Indonesia hingga saat ini.”

Model bisnis waralaba saat ini dikenal replicable, dapat menghasilkan profit dan manfaat ekonomis lainnya sehingga akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. “Jika konsep waralaba juga diterapkan pada perusahaan mikro dan jumlahnya banyak, dampaknya akan lebih terasa bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Itulah sebabnya Micro Franchising sangat dibutuhkan bagi perkembangan perekonomian di Indonesia,” pungkasnya.

Prof. Lim Sanny merupakan Guru Besar Tetap ke-14 yang dikukuhkan oleh BINUS UNIVERSITY. Dosen yang juga menjabat sebagai Head of Program of Master in Creative Marketing ini aktif berkecimpung di dunia penelitian, khususnya dalam bidang franchising dan small medium enterprise. 

Ia dikukuhkan bersama lima Guru Besar lainnya dalam rangkaian acara yang diselenggarakan selama enam hari pada 7, 9, 12, 14, 15, 16 Maret 2022 di BINUS UNIVERSITY. Para Guru Besar diharapkan dapat berkontribusi melalui pemikiran dan karya mereka untuk memberi manfaat positif bagi masyarakat. (GPJ).