Indonesia menyambut lulusan Apple Developer Academy angkatan terbaru
14 Desember 2021: Apple Developer Academy di Indonesia pada hari ini merayakan kelulusan dari hampir 400 peserta didiknya di ketiga kampus di Jakarta, Surabaya dan Batam.
Program Academy tahun ini menjadi program perdana yang dilaksanakan sepenuhnya secara daring akibat pandemi. Peserta didik bekerja sama dan mengikuti sesi pelatihan daring dari berbagai wilayah di Indonesia menggunakan peralatan kolaborasi virtual. Melanjutkan pelaksanaan program secara virtual, proses upacara kelulusan juga dilaksankan secara daring dan dihadiri oleh Susan Prescott, Apple’s Vice President of Worldwide Developer, Education Enterprise and Marketing, dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
“Apple melihat pendidikan sebagai salah satu alat paling ampuh untuk memberdayakan SDM, menyejahteriakan masyarakat dan menciptakan dampak positif pada dunia. Apple Developer Academy menjadi sebuah refleksi bagi komitmen kami dalam bidang edukasi, kewirausahaan dan ekonomi aplikasi iOS. Dengan keterampilan yang dipelajari selama program pelatihan, para lulusan memiliki kesempatan yang luar biasa kedepannya, dan kami sangat antusias melihat mereka membangun perusahaan baru, menciptakan lapangan kerja dan menunjukan kemampuan mereka pada dunia,” ungkap Susan Prescott.
Tiga kelompok siswa dan aplikasi mereka ditampilkan pada acara kelulusan hari ini. Setiap aplikasi inovatif yang dibuat menggunakan teknologi Apple dan bertujuan untuk menyelesaikan isu nyata yang menjadi inspirasi bagi para siswa. Ketiga kelompok tersebut adalah:
Oxima, sebuah aplikasi untuk pemain basket profesional untuk meningkatkan ketahanan mereka dengan mengukur dan membantu meningkatkan level Volume Oksigen Maksimal atau VO2 Max; PetaNetra, aplikasi navigasi yang membantu penyandang tuna netra atau gangguan penglihatan berjalan di tempat umum; dan Ruang Tumbuh yang membantu petani di daerah perkotaan untuk memulai bertanam dengan mengukur luas lahan, paparan cahaya dan kondisi iklim dari ruang yang tersedia.
Apple Developer Academy di Indonesia dibangun untuk membangun literasi digital dan mempromosikan ekonomi pengetahuan, melatih generasi pengebmang aplikasi iOS baru di Indonesia dengan kemampuan design dan coding, juga pelatihan wirausaha. Peserta didik tahun ini menunjukan keberagaman yang terlihat dari siswa yang berasal dari 92 kota di seluruh Indonesia dan angka partisipasi perempuan tertinggi.
Saat ini Academy memasuki tahun keempat di Indonesia dan bekerja sama dengan institusi pendidikan tinggi lokal terkemuka termasuk BINUS University di Jakarta, Universitas Ciputra di Surabaya dan Infinite Learning Batam. Hingga saat ini, Academy telah melatih lebih dari 1,250 pengembang di Indonesia. Bersama dengan institusi pendidikan lokal, program pelatihan Academy telah memberdayakan lulusan untuk memulai bisnis, meningkatkan keahlian untuk masuk dan berkontribusi pada perusahaan-perusahaan terkemuka, dan membuat aplikasi juga pengalaman yang dapat memberikan manfaat bagi Indonesia dan pengguna diseluruh dunia.
Untuk informasi lebih lanjut terkait Apple Developer Academy, kunjungi:
Jakarta – https://developeracademy.apps.binus.ac.id Surabaya – https://developeracademy.uc.ac.id
Batam – https://www.infinitelearning.id/developeracademy
Gambar resolusi tinggi dan visualisasi aplikasi dapat diakses disini:
https://apple.ent.box.com/s/j2c1jm3ftztnsvkxq4fpe3z3dfgwvre7
Kontak Media:
OXIMA
Sebuah aplikasi khusus yang didesain untuk membantu pemain basket profesional mengukur dan meningkatkan performa mereka yang berfokus pada level VO2 Max – sebuah indikator yang mengukur stamina tubuh. Menggunakan aktivitas latihan yang didesain oleh pelatih tim nasional Indonesia, atlet dapat mengukur dan melihat VO2 Max mereka meningkat menggunakan aplikasi iPhone, menggunakan data yang dikumpulkan dengan Apple Watch dan analisa dari penglihatan komputer (Computer vision). Kelompok pengembang mendapatkan inspirasi dari saudara Project Manager yang merupakan atlet nasional Widyanta Putra Teja, dan masukan dari para atlet akan perbedaan kebutuhan pengukuran VO2 Max antara atlet dan umum untuk akurasi.
“Kita melihat banyak pemain basket muda dengan potensi yang besar namun mereka lupa akan satu hal: stamina. Kelompok kami berusaha sekeras mungkin untuk mengembangkan aplikasi ini dan kami percaya ini hanyalah sebuah awal. Kami memiliki visi bahwa Oxima tidak hanya digunakan untuk para atlet muda, tapi juga klub basket dan juga institusi yang lebih besar di masa mendatang,” ucap Project Manager Oxima, Bramantya Putra Teja.
PetaNetra
Sebuah “penuntun jalan” bagi orang tunanetra atau yang memiliki gangguang penglihatan di Indonesia, aplikasi ini membantu mereka secara mandiri untuk dapat menavigasi area publik seperti stasiun MRT. Penggunanya cukup memegang iPhone mereka untuk mendeteksi dan mengikuti jalur yang telah direkam sebelumnya. Teknologi inovatif ini menggunakan Augmented Reality (AR) dan analisis gambar untuk membuat jalur yang ditentukan dengan menggunakan iPad, technologi tersebut dapat digunakan sesuai dengan skalanya tanpa harus menggunakan peta dalam ruang atau penanda lainnya. Tim PetaNetra terinspirasi dari orang tua dari desainer UI/UX Graciela Gabirelle Angeline, yang kehilangan penglihatan mereka sejak usia muda.
“Saya sudah melihat bagaimana PetaNetra membantu orang tua saya. Saya menantikan untuk membagikan aplikasi ini bagi orang lain yang membutuhkannya, dan memberikan rasa nyaman bagi orang-orang terkasih mereka yang mungkin khawatir ketika mereka sedang bepergian sendirian. Teknologi kami dapat membantu orang dengan gangguan penglhatan untuk menjelajah sekitarnya secara mandiri.”, ujar Graciela Gabrielle Angeline.
Ruang Tumbuh
RuangTumbuh menyediakan kebutuhan petani di daerah perkotaan untuk memulai menanam tanaman dan memastikan hasil panen yang sehat. Aplikasi ini menggunakan AR dan sensor yang ada di dalam iPhone untuk memahami luas lahan suatu kebun, paparan cahaya, dan kondisi iklim untuk merekomendasikan tanaman yang tepat. Tim Ruang Tumbuh terdiri dari lima orang yang tersebar di seluruh Indonesia dan bekerja dari jarak jauh, mendesain aplikasi ini untuk mengikuti perkembangan urban farming yang makin populer di Indonesia.
“Mengerjakan aplikasi ini secara jarak jauh merupakan sebuah tantangan, baik dari sisi riset, kolaborasi dan pengembangan aplikasi, namun semangat kami untuk membantu lebih banyak petani di daerah perkotan membuat tantangan ini menjadi menarik. Kami yakin bahwa orang-orang akan memahami bahwa menjadi petani di daerah perkotaan sangat mudah, semudah menggunakan aplikasi kami.”, kata Allysia Shafira, desainer tim Ruang Tumbuh.
Oxima menggunakan iOS Vision Framework dan Apple Watch untuk mendeteksi dan menilai tingkat VO2Max para atlet.
Tim PetaNetra di sebuah stasiun MRT di Jakarta dengan menggunakan iPad mereka menyusun jalur menggunakan AR, dan aplikasi iPhone yang membantu orang dengan gangguan penglihatan menavigasi area publik.
Ruang Tumbuh menggunakan sebuah pengukur cahaya untuk mengukur paparan cahaya matahari, ARKit untuk mengukur ruang yang tersedia dan meletakkan peralatan dan WeatherKit untuk mengukur suhu dan kelembaban udara.