Film Diplomacy: Pentingnya Industri Perfilman bagi Persepsi Terhadap Negara
Indonesia merupakan negara yang kaya akan cerita. Dari Sabang sampai Merauke, tiap daerah memiliki cerita rakyat tersendiri. Mulai dari cerita (kisah) legenda, romansa, sejarah, horror, hingga kisah – kisah unik lainnya. Tapi sayang, cerita – cerita tersebut tidak dikemas dengan baik. Hasilnya, film – film Indonesia tidak begitu terkenal. Beruntung, dengan teknologi dan kepedulian anak – anak muda Indonesia saat ini, film – film Indonesia mulai terkenal, seperti film Superhero Indonesia – Gundala, hingga The Raid, yang mendunia.
Memahami situasi ini, HIMHI BINUS dari BINUS UNIVERISTY bersama FPCI BINUS UNIVERSITY, mengadakan webinar “Film Diplomacy: Indonesia’s Nation Branding through Film”, yang diadakan pada Selasa, 9 November 2021 Pukul 10.00 – 12.00. acara ini dihadiri oleh berbagai narasumber yang luar biasa, seperti Bapak Ekky Imanjaya, Ph.D. selaku Dosen Jurusan Film BINUS UNIVERSITY, Ibu Venytha Yoshiantini selaku Sutradara, Aktris, dan Koreografer Indonesia, dan Bapak Alexander Sihar Purnawan selaku Staf Khusus Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, dan dimoderatori oleh Aditya Permana, S.Fil., M.Hum. selaku Dosen jurusan Hubungan Internasional (International Relations) BINUS UNIVERSITY. Acara ini juga merupakan bagian dari rangkaian acara International Relation Lecture Series yang ke 80!
Dalam webinar ini, para pembicara memberikan berbagai pemaparan mengenai film – film di Indonesia, mulai dari sejarah perfilman Indonesia, perkembangannya, kenapa film Indonesia kurang populer, apa yang bisa diperbaiki, dan bagaimana film luar negeri menjadi terkenal. Salah satu contoh yang menarik disampaikan oleh Bapak Alexander, yaitu film atau anime “Pokemon” bisa terkenal. Menurut beliau, Pokemon berasal dari cerita rakyat, yang jika diibaratkan di Indonesia, adalah “tuyul”. Beliu menyampaikan bahwa cerita – cerita kuno / rakyat tersebut, dikemas dalam bentuk yang unik dan menarik bagi anak – anak , sehingga terkenal. Contoh satu lagi adalah Casper, yaitu kartun hantu dari Barat. Casper juga berasal dari cerita horror, yaitu arwah orang meninggal. Tapi Casper berhasil dikemas menjadi hantu yang lucu, baik, dan menarik bagi anak – anak.
Bisa disimpulkan, cerita – cerita Indonesia bisa kita buat menjadi lebih menarik dan menggunakan perspektif yang berbeda, sehingga industri perfilman di Indonesia bisa berkembang. Semoga dengan webinar ini, kita bisa lebih menghargai film – film Indonesia, bisa mengembangkannya menjadi lebih baik lagi!
Comments :