Dengan semakin berkembangnya teknologi yang kini tak terlepas dari interactive design and technology, profesi UI/UX Designer juga kian populer terutama di kalangan generasi Z. Generasi Z adalah mereka yang lahir di tahun 2000an dan cenderung lebih technology-savvy dibanding generasi sebelumnya.

Melansir Kompas, lowongan pekerjaan sebagai UI/UX Designer mencapai hingga lebih dari 6.000 dalam setahun. Tingginya permintaan perusahaan atas karyawan yang menguasai interactive design and technology ini membuat UI/UX designer masuk dalam daftar pekerjaan dengan pertumbuhan pembukaan kerja paling besar versi CJOF (Cognizant Jobs of the Future).

UI dan UX designer
Sumber : Digital Skola

Meski kerap digunakan bersamaan, istilah UI dan UX designer adalah dua hal berbeda. Dalam pengembangan website dan aplikasi, User Interface (UI) dan User Experience (UX) memang berkaitan. Namun, ada beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya.

Pengertian UI dan UX

Sebelum mengulik perbedaan UI dan UX secara detail, perlu diketahui bahwa keduanya memiliki definisi berbeda. Berikut uraian singkatnya.

Pengertian User Experience (UX) 

Seperti namanya, User Experience (UX) merupakan proses mendesain produk agar pengguna mendapatkan pengalaman yang baik saat menggunakannya. UX inilah yang menentukan bagaimana sebuah produk memiliki tampilan dan cara kerja sesuai dengan target pengguna. Tentunya, desain produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pengguna. 

UX mengacu pada komponen-komponen produk secara keseluruhan agar pengguna jadi mudah dan nyaman saat menggunakannya. Maka, UX yang baik memiliki fitur-fitur dengan tampilan yang menarik serta mudah digunakan. Aspek yang termasuk dalam cakupan UX adalah tampilan visual, struktur desain, sistem navigasi, serta aspek interaksi dengan pengguna (User Interface).

Pengertian User Interface (UI) 

Seperti disebutkan sebelumnya, User Interface merupakan bagian dari User Experience. Apabila UX mencakup keseluruhan aspek suatu produk yang berpengaruh pada pengalaman pengguna saat mengaksesnya, maka UI hanya berkaitan dengan interface atau tampilan visualnya.

Sebagai contoh, pemilihan huruf (typography), pemilihan warna, hingga layout dan komponen interaktif lainnya harus ditata dengan ciamik. Semua komponen ini saling berkaitan dan akan berpengaruh pada kepuasan pengguna saat berinteraksi dengan produk. 

Perbedaan User Interface (UI) dan User Experience (UX) 

Berikut ini beberapa perbedaan mendasar antara UI dan UX dalam beberapa aspek:  

Tujuan Desain

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa desain UI fokus pada visual produk dan berpengaruh pada kesan pertama saat pengguna melihatnya. Adapun desain UX fokus pada kemudahan penggunaan produk dan berpengaruh pada pengalaman pengguna saat menggunakannya.

Maka dari itu, tujuan UI adalah untuk mempercantik tampilan, sedangkan UX bertujuan agar produk mudah dan nyaman digunakan. 

Proses Desain

Desain User Experience dirancang sesuai dengan kebutuhan target pengguna. Maka, sebelum mendesain UX sebuah produk, diperlukan riset mendalam mengenai karakter dan kebutuhan target audience. Dalam prosesnya, riset ini dilakukan oleh tim UX researcher. Kemudian, desain UX dirancang dengan wireframe dan prototype.

Karena merupakan bagian dari UX, lantas proses desain UI disesuaikan dengan hasil riset UX researcher. Dalam hal ini, pemilihan warna, layout, dan seluruh aspek visual disesuaikan dengan target pengguna. Dalam prosesnya, UI designer membuat rancangan desain dengan mockup. 

Komponen Desain

Lantaran berfokus pada tampilan visual, komponen desain UI meliputi apa saja yang bisa dilihat oleh pengguna. Komponen desainnya meliputi tulisan, gambar, video, warna hingga tampilan tombol navigasi. 

Sementara itu, UX bertujuan agar suatu produk mudah dan nyaman dipakai, sehingga komponennya lebih luas. Termasuk di dalamnya adalah komponen visul yang ada pada UI, ditambah struktur desain, sistem navigasi, dan sebagainya. 

Tools yang Digunakan 

Tugas desainer UI adalah untuk membuat tampilan produk menarik. Maka, UI designer menggunakan software untuk menambahkan unique icons, easy transitions, dan UI assets. Tools yang digunakan di antaranya adalah Flinto, Adobe illustrator, Principle, dan Frames X.

Desainer UX menggunakan aplikasi prototyping seperti Sketch, Adobe XD, Axure, InVision, dan Figma. Software semacam ini membantu real-time editing serta easy to test design yang memungkinkan UX designer mendapatkan feedback atas produk yang dirancang.

Skill yang Dibutuhkan 

Untuk dapat menghasilkan UI yang menarik, UI designer harus menguasai desain grafis, design branding, serta creative thinking. Sementara itu, desainer UX harus memiliki skill melakukan riset, problem solving, analytical thinking, critical thinking, dan creative thinking. Semua skill ini diperlukan agar UX designer mampu membuat produk yang user-friendly.

Nah, itulah beberapa perbedaan antara UI dan UX designer. Tertarik menjalani karier ini? Siapkan skillmu dulu, ya! Kamu bisa mempelajarinya dengan menempuh jalur pendidikan formal di Binus University. Jurusan yang nantinya akan mengantarkanmu menjadi UI maupun UX designer adalah Interactive Design and Technology.