Menilik Sejarah Paduan Suara di Dunia
Sejak masih di bangku sekolah, kamu mungkin sudah akrab dengan istilah paduan suara atau kor (beradal dari bahasa Belanda koor). Paduan suara sendiri adalah istilah untuk menunjukkan ensemble musik yang terdiri dari musik dan penyanyi-penyanyi yang menyanyikan lagu dalam harmoni menggunakan jenis suara yang berbeda-beda.
Sebelum berkembang seperti sekarang, paduan suara memiliki sejarah yang cukup panjang, baik sejarahnya secara global maupun di Indonesia. Untuk lebih memahaminya, kamu bisa menyimak penjelasan berikut ini!
Sejarah Awal Paduan Suara
Asal-usul paduan suara ditemukan dalam musik tradisional. Ini karena bernyanyi secara berkelompok menjadi budaya yang sudah dikenal luas. Di Yunani Kuno, paduan suara dikenal dengan aktivitas bernyanyi dalam satu bagian secara serempak. Sementara itu, bernyanyi dengan bagian-bagian dengan menggunakan harmonisasi dikenal dalam musik paduan suara Eropa kontemporer.
Perbendaharaan terkait paduan suara tertua yang bertahan berasal dari Yunani kuno, yakni himne Delphic yang berasal dari abad ke-2 sebelum masehi dan abad ke-2 masehi. Paduan suara Yunani asli diketahui dari drama Yunani. Sementara itu, fragmen musik karya Euripides (Orestes) dan Sophocles (Ajax) diketahui dari papirus.
Masih ada batu nisan Seikilos yang diketahui sebagai satu lagu lengkap (walaupun mungkin untuk dinyanyikan solo, bukan berkelompok). Salah satu contoh musik yang muncul belakangan adalah himne Oxyrhynchus yang dikenal sebagai musik Kristen paling awal.
Jika dilihat secara umum, paduan suara memiliki tiga fungsi. Ada yang menggunakannya sebagai sarana ritual atau upacara, sebagai hiburan, dan tujuan estetis. Meski awalnya dikenal sebagai sarana ibadah umat beragama, seiring berjalannya waktu paduan suara mulai dikenal sebagai hiburan. Pola pembagian suaranya memang mirip, tetapi dari segi musik pengiring sekarang lebih bervariasi.
Jenis-jenis Paduan Suara
Berdasarkan jenis suara yang tergabung dalam kelompoknya, paduan suara bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:
- Paduan suara campuran. Seperti namanya, terdapat suara wanita dan pria sekaligus di dalam paduan suara ini. Umumnya, jenis suara yang digunakan adalah SATB atau Sopran, Alto, Tenor dan Bas.
- Paduan suara wanita. Jenis paduan suara ini menggunakan suara wanita yang terdiri dari sopran dan alto. Masing-masing dibagi menjadi dua atau lebih sering dikenal dengan singkatan SSAA. Ada juga bentuk tiga suara dari paduan suara wanita, yakni sopran, mezzo-sopran, dan alto (SMA).
- Paduan suara pria. Kelompok paduan suara pria yang menggunakan bagian suara tenor, baritone, dan bas (TTBB). Ada juga jenis paduan suara pria yang lain yang disebut dengan SATB. Jenis ini umumnya menggunakan suara sopran yang dibawakan oleh anak laki-laki, sementara bagian altonya dibawakan dengan teknik falsetto oleh penyanyi pria.
- Paduan suara anak. Paduan suara anak umumnya meliputi 2 suara SA atau 3 suara SSA. Ada juga yang menggunakan komposisi lebih dari itu.
Selain berdasarkan jenis suaranya, paduan suara juga bisa dikategorikan lagi berdasarkan jumlah anggotanya. Ada ensemble vocal dengan anggota 3 sampai 12 orang penyanyi. Ada juga paduan suara kecil dengan anggota yang terdiri dari 12 sampai 28 orang penyanyi. Untuk paduan suara besar, anggotanya terdiri lebih dari 28 orang penyanyi.
Dibanding jenis musik lainnya, peminat seni paduan suara memang belum begitu banyak. Namun, sekarang kamu bisa menemukan dengan mudah klub-klubnya baik di sekolah, kantor, hingga kampus. Prestasi Indonesia di bidang paduan suara internasional juga cukup membanggakan, baik dalam kategori paduan suara anak maupun dewasa.
Untuk kamu yang berkuliah di BINUS UNIVERSITY dan tertarik untuk mendalami seni bernyanyi dalam paduan suara, kamu bisa bergabung dengan Paduan Suara Mahasiswa BINA NUSANTARA atau PARAMABIRA.
Unit kegiatan mahasiswa yang sudah mulai berdiri sejak tahun 1990 ini bergerak di bidang tarik suara. Selama beberapa tahun belakangan, PARAMABIRA juga kerap mengadakan recital dan konser paduan suara.
Comments :