Ruang kerja ergonomis dapat memberikan banyak manfaat bagi pekerja, seperti meningkatkan kenyamanan, kesehatan, dan kualitas hidup. Ruang kerja yang nyaman juga membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus pekerja.

Bukan hanya untuk pekerja, secara tidak langsung ruangan kerja ergonomis juga bermanfaat bagi perusahaan karena meningkatkan produktivitas, loyalitas dan retensi karyawan. Yang tak kalah penting, desain ruang kerja ergonomis mengurangi risiko cedera dan masalah kesehatan lainnya.

Nah, ruang kerja ergonomis nyaman dan sehat dapat dicapai dengan menyesuaikan area kerja dengan kebutuhan penggunanya. Tujuannya adalah untuk memastikan penggunanya nyaman di ruang kerja serta membantu mengurangi risiko cedera, seperti nyeri dan sakit otot.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendesain ruang kerja yang ergonomis.

Ruang Kerja Ergonomis
Sumber : Envato

Fokus Pada Postur Tubuh yang Benar

Langkah pertama dalam mendesain ruang kerja ergonomis adalah memahami postur tubuh yang benar, baik dalam posisi duduk ataupun berdiri. Pasalnya, postur tubuh yang benar dapat mengurangi risiko cedera seperti pegal-pegal dan nyeri otot.

Apalagi mengingat karyawan biasanya menghabiskan waktu yang lama untuk bekerja di posisi duduk yang sama. Jika tidak memperhatikan postur, duduk terlalu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari.

Lantas, bagaimana posisi duduk yang benar? Ketika duduk, pastikan posisi tulang belakang tegak lurus, bahu rata, dan dagu sejajar dengan lantai. Selain itu, perhatikan juga posisi kaki. Ketika duduk, pastikan lutut rata dan ditekuk 90 derajat serta posisi paha sejajar.

Dengan mengetahui postur tubuh yang benar, berikutnya ini bisa menjadi acuan dalam memilih furniture ergonomis yang sesuai postur tubuh pengguna.

Pastikan Kursi Kerja Sesuai Dengan Postur

Langkah selanjutnya adalah memilih alat kerja dan furnitur yang sesuai dengan postur. Saat ini sudah tersedia banyak pilihan kursi ergonomis yang bisa kamu pilih. Bahkan, ada banyak kursi ergonomis dilengkapi dengan fitur untuk menyesuaikan tinggi dudukan. Dengan begitu, kamu tidak akan kesulitan menemukan kursi yang sesuai dengan tinggi dan postur tubuh pengguna.

Selain memperhatikan tinggi dudukan kursi, sebaiknya kamu memilih kursi yang memiliki sandaran nyaman. Kursi yang ergonomis memiliki sandaran yang bentuknya disesuaikan dengan tulang punggung. Tujuannya adalah untuk menopang tulang punggung agar tetap tegak. Tentunya sandaran ini haruslah menunjang kenyamanan, dengan bantalan yang empuk dan tinggi yang sesuai dengan postur tubuh.

Pilih Meja Kerja yang Ergonomis

Namun, bukan hanya kursi saja yang perlu diperhatikan. Ruang kerja ergonomis juga memerlukan meja kerja yang ergonomis. Tinggi meja yang disarankan pada umumnya adalah 70 cm hingga 85 cm dari lantai. Akan tetapi, ukuran ini tentu bisa berbeda tergantung penggunanya.

Alternatif lainnya adalah dengan memilih meja kerja rakitan yang dapat disesuaikan tingginya sesuai kebutuhan. Kini bahkan tersedia standing desk yang memungkinkan penggunanya untuk bekerja sembari berdiri.

Gunakan Pencahayaan Yang Menunjang Produktivitas

Dalam interior desain terdapat tiga jenis pencahayaan, yaitu pencahayaan sesuai fungsi (task lighting), pencahayaan untuk membangkitkan suasana (mood lighting), dan pencahayaan untuk dekorasi (accent lighting). Untuk ruang kerja, perhatian utama haruslah dipusatkan pada pencahayaan yang fungsional.

Pastikan ruang kerja dilengkapi dengan pencahayaan memadai agar menunjang produktivitas kerja. Tak hanya itu, pencahayaan yang baik juga berdampak signifikan terhadap kesehatan, apalagi jika kamu bekerja dengan komputer. Pencahayaan yang mumpuni akan mengurangi risiko Computer Vision Syndrome (CVS).

Computer Vision Syndrome (CVS) atau ketegangan mata digital disebabkan oleh cahaya silau layar monitor. Risiko ini makin meningkat jika pencahayaan di ruang kerja redup, sehingga cahaya dari layar komputer tampak makin menyilaukan.

Pencahayaan yang memadai juga akan membuat pekerjaan secara umum lebih mudah. Misalnya ketika kamu perlu membaca dan menandatangani berkas-berkas penting. Selain lampu kerja utama, tambahkan juga lampu meja dengan cahaya yang bersih. Bila perlu, tambahkan lampu dengan fitur peredup yang bisa disesuaikan.

Luangkan Waktu Untuk Bergerak

Penelitian menemukan bahwa duduk dalam jangka waktu yang lama berkaitan dengan beberapa penyakit serius. Sebut saja tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kolesterol tinggi, serta masalah metabolisme. Duduk terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko sakit pinggang serta badan pegal-pegal.

Maka dari itu, saat bekerja luangkanlah waktu untuk bangun dan bergerak. Kamu juga dianjurkan untuk melakukan peregangan guna mengurangi tekanan tulang belakang serta melemaskan otot. Melansir CNN, setelah duduk 20 menit, kamu disarankan untuk berdiri selama 8 menit dan berjalan sekitar 2 menit. Lakukan ini setiap hari untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Itulah sejumlah tips untuk menciptakan ruang kerja ergonomis untuk meningkatkan kenyamanan, kesehatan, dan produktivitas pekerja. Dengan mengatur elemen-elemen ruang kerja secara tepat, seseorang dapat bekerja dengan nyaman dan mengurangi risiko terjadinya cedera atau masalah kesehatan lainnya.

Semua ini bisa kamu pelajari di Jurusan Interior Design BINUS UNIVERSITY kampus @Bandung. Menariknya, BINUS UNIVERSITY memiliki kurikulum 2+2+1. Melalui program ini, Binusian akan memperoleh pengalaman belajar di kampus berbeda, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tak hanya itu, kesempatan untuk magang, riset, dan pengembangan masyarakat juga terbuka luas, lho.