Jakarta, 15 Desember 2022 – Ruang Interaktif Anak Dengan Kebutuhan Khusus hasil kolaborasi BINUS dengan UKRIDA dihibahkan pada Yayasan Tri Asih yang merupakan Panti Asuhan Anak Berkebutuhan Khusus berlokasi di Jakarta Barat.

Ruang ini merupakan ruang bermain yang memungkinkan anak berkebutuhan khusus, terutama down syndrome dapat beraktivitas secara aman dan dapat melatih kemampuan dalam berinteraksi.

Acara peluncuran ini diresmikan oleh Ibu Yenny Margono selaku Sekretaris Yayasan Tri Asih, Ibu Noerlina N, S.Kom., M.M., CDMS selaku Research & Policy Center Manager BINUS UNIVERSITY, dan Dr. Oktavia, S.E., M.S.Ak. selaku Wakil Rektor Bidang Operasional dan Keuangan Universitas Krida Wacana.

“Adapun harapan kami terhadap ruang interaktif yang dihibahkan BINUS dan Ukrida, ruang tersebut dapat membantu anak-anak kami, terutama SD dan SMP untuk semakin aktif dalam melakukan terapi sehingga mereka tahu apa yang mereka lakukan, tidak hanya bergantung bagi terapis yang mendampingi mereka,” harap Yeni Margono.

“Bersyukur dan berterima kasih diberikan kesempatan mengimplementasikan penelitian hasil kolaborasi kami dengan Ukrida untuk dapat dirasakan manfaatnya bagi Yayasan Tri Asih. Kerjasama ini diharapkan tidak berhenti di sini saja, namun tetap berlangsung dan terus disempurnakan untuk membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” tutur Noerlina.

Berawal dari kepedulian terhadap anak berkebutuhan khusus, tim dosen berkolaborasi menciptakan suatu ruang bermain yang memungkinkan anak berkebutuhan khusus, terutama down syndrome dapat beraktivitas secara aman dan dapat melatih kemampuan dalam berinteraksi.

Pembuatan Ruang Interaktif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus ini dimulai sejak sebelum pandemi, yaitu di awal tahun 2020. Inisiator riset, Ibu Dr. Rinda Hedwig S.Kom,M.T melihat peluang inovasi bagi anak dengan down syndrome dapat menghabiskan waktu bermain dan melatih kemampuannya secara aman dan dapat diawasi oleh orangtua maupun perawat mereka.

Ibu Rinda melakukan observasi dan riset ke berbagai Yayasan maupun sekolah anak berkebutuhan khusus untuk mendapat masukan yang dapat memperkaya risetnya. Dibantu tim dosen dan Mahasiswa, Ibu Rinda kemudian menciptakan ruang edukasi sekaligus bermain yang dapat melatih kemampuan berinteraksi dengan stimulus visual, audio, motorik, dan kemampuan lisan.

Sebelum diluncurkan, diadakan observasi yang melibatkan beberapa anak dengan kondisi normal dan juga anak berkebutuhan khusus untuk melihat sejauh mana efektivitas alat ini dapat menyokong kebutuhan interaksi anak.

“Kami melakukan uji coba dengan beberapa anak dengan kondisi normal, down syndrome maupun autisme untuk dapat menyempurnakan dan menjadi ruang bermain yang sesuai bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk juga anak dengan kondisi normal”, tutur Ibu Rinda.

Ruang Interaktif Anak Berkebutuhan khusus ini sangat cukup sesuai ditempatkan pada rumah tinggal ataupun pada sekolah anak berkebutuhan khusus. Anak dapat bermain di dalamnya dan diawasi langsung melalui kamera CCTV.

BINUS UNIVERSITY sebagai Perguruan Tinggi Indonesia Berkelas Dunia yang memiliki semangat Fostering and empowering the Society, terus berkomitmen melahirkan karya dan inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. (GPJ).

***