Tanpa disadari, kehidupan kita sehari-hari erat berkaitan dengan ilmu Bioteknologi. Cabang ilmu Biologi yang satu ini sebenarnya sudah dimanfaatkan sejak dahulu kala, misalnya di sektor teknologi pangan, sejak abad ke-19 manusia sudah menerapkan pemuliaan tanaman. Tujuannya adalah demi menghasilkan varietas baru yang lebih unggul dan bermanfaat.

Bioteknologi dibedakan menjadi dua; Bioteknologi konvensional (keahlian dan teknik dasar sederhana) dan Bioteknologi modern (pendekatan dan teknik kompleks). Ya, perbedaan paling dasar dari keduanya adalah teknik yang diaplikasikan. Apa lagi yang membedakan Bioteknologi konvensional dan modern? Yuk cari tahu!

Ilmu bioteknologi.

Bioteknologi Konvensional

Ruang lingkup Bioteknologi konvensional terbatas pada fungsi mikroorganisme utuh dan  tanpa proses rekayasa. Teknik fermentasi yang dipakai adalah skala kecil dan proses pengembangan serta pembuatannya lebih sering memakai alat-alat sederhana.

Beberapa produk hasilnya di sektor pangan adalah kecap, tape, tempe, yogurt, oncom, brem, dan keju. Selain itu, Bioteknologi konvensional juga digunakan di dalam industri pertanian (tanaman hidroponik) serta di farmasi dan kedokteran (pembuatan antibiotik).

Ilmu dan keahlian yang dibutuhkan dalam Bioteknologi konvensional umumnya bisa dipelajari secara autodidak. Bila harus dipelajari melalui pelatihan atau lembaga khusus, biasanya biaya yang dibebankan relatif terjangkau.

Bioteknologi Modern

Istilah ini mengacu pada penerapan Bioteknologi dengan cara yang lebih baru, misalnya rekayasa genetik. Ciri utamanya adalah menggunakan teknik dan alat modern serta hanya menggunakan bagian (enzim ataupun DNA) dari mikroorganisme.

Bioteknologi cara modern mulai dikembangkan pada akhir perang dunia kedua saat fungsi serta struktur DNA ditemukan. Pada 1953, model struktur DNA dipopulerkan oleh FHC Crick dan JD Watson. Dikenal dengan nama Double Helix Model of DNA, model tersebut dapat menjelaskan bermacam-macam fenomena yang berhubungan dengan replikasi dan pewarisan DNA.

Beberapa contoh pengaplikasiannya adalah:

  • IVF atau metode bayi tabung, yaitu pembuahan sel telur dan sperma secara artifisial,
  • tumbuhan transgenik tahan hama,
  • Pembuatan vaksin,
  • Pembuatan hormon insulin.

Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Modern

Definisi di atas tentu telah memberikan gambaran tentang apa saja perbedaan mendasar dari dua jenis Bioteknologi. Namun, demi memudahkan kamu memahaminya, simak tabel di bawah ini:

Aspek Bioteknologi Konvensional Bioteknologi Modern
Teknik Fermentasi Rekayasa genetika dan teknologi reproduksi.
Penerapan pada makhluk hidup Utuh dan langsung Menggunakan hanya sebagian
Keahlian Membutuhkan keahlian khusus, tetapi levelnya ringan dan masih dipelajari autodidak. Butuh seorang ahli yang memang kompeten di bidang ilmu Bioteknologi
Skala produksi dan biaya Skala produksi relatif sedikit dan lebih terjangkau harganya. Biasanya diproduksi dalam jumlah banyak dan harganya lebih mahal
Alat dan proses Sederhana Menggunakan alat mutakhir dan sudah canggih.
Contoh Roti, tape, soju, alkohol, kecap, yogurt, dll. Tumbuhan transgenik, rekayasa jaringan, sel punca, kloning DNA, prodil DNA, analisis genom, dll.

Kebutuhan SDM Ahli Bioteknologi

Kementerian Pertanian Indonesia menerapkan pendekatan Bioteknologi dalam upaya peningkatan jumlah induk sapi kembar. Tujuannya adalah menambah populasi sapi potong agar target swasembada daging dapat terwujud nanti di tahun 2026.

Bioteknologi dipakai juga dalam bidang bio-refinery, farmasi, serta pertanian. Selain itu, ilmu ini membuka potensi solusi penemuan obat untuk menyembuhkan penyakit-penyakit genetik seperti AIDS, ataupun yang kronis seperti kanker dan stroke.

Banyaknya manfaat yang diberikan oleh bidang ilmu Bioteknologi membuat sumber daya manusia di bidang ini kian dicari, baik di sektor kesehatan, peternakan dan pertanian, energi terbarukan, ataupun perairan.

Kuliah di Jurusan Bioteknologi

Apakah kamu sedang bingung menentukan jurusan kuliah? Bila menyukai ilmu biologi dan turunannya, seperti biokimia, mikrobiologi, dan fisiologi, jurusan Bioteknologi bisa menjadi pilihan yang paling baik.

BINUS UNIVERSITY adalah kampus terbaik untuk mendalami Bioteknologi; menawarkan beragam keunggulan termasuk fasilitas belajar memadai, bersertifikasi ISO-9001, serta memiliki segudang daftar prestasi.

Bioteknologi modern sedang berkembang pesat dan kebutuhan SDM terhadap ilmu ini kian tinggi. Ayo kuliah di jurusan Bioteknologi dan jadi salah satu calon ahli di bidang ini. Setelah lulus nanti, peluang karier luas langsung menanti, mulai dari menjadi dosen, peneliti, pegawai negeri, hingga wiraswasta.