Minimnya pengetahuan masyarakat tentang epilepsi sering kali berefek negatif bagi penderita epilepsi—mulai dari tumbuhnya stigma buruk tentang penderita, hingga kesalahan diagnosis. Keterlambatan penanganan ketika serangan epilepsi melanda bahkan dapat berujung pada kematian. Digital Learning Ecosystem diharapkan dapat membantu fostering & empowering masyarakat tentang penyakit ini.

Digital Learning Ecosystem
Sumber : Binus

Pentingnya Fostering & Empowering dalam Sistem Pendidikan

Proses pendidikan tidaklah hanya terbatas pada penyampaian materi dari pengajar kepada peserta didik. Pendidikan seharusnya memiliki imbas yang lebih dalam, yaitu tumbuhnya kepedulian, terbangunnya jiwa yang peka, serta keinginan untuk bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi lingkungan. Di sinilah, perlu dilakukan proses fostering & empowering (membina dan memberdayakan).

Dalam lingkup satuan pendidikan tinggi, proses membina dan memberdayakan dapat diterapkan dengan memberikan dorongan dan dukungan bagi mahasiswa yang ingin berkontribusi untuk masyarakat. Kontribusi ini dapat berupa penciptaan alat, pemberian bimbingan atau edukasi,  maupun tindakan nyata.

Dengan Digital Learning Ecosystem yang baik, peluang untuk memberikan kontribusi nyata diharapkan bisa menjadi lebih tinggi. Dalam suatu ekosistem belajar, setiap komponen saling terkait untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan.

Mulai dari komponen manusia, alat, materi pembelajaran, hingga lingkungan—setiap komponen dirancang agar pengajar maupun peserta didik dapat memberikan usaha terbaiknya untuk belajar, berinovasi, menggali kreativitas, dan menyumbang ide. Peran teknologi dalam ekosistem belajar digital pun membuka peluang-peluang inovasi yang belum pernah terpikir sebelumnya. 

Fostering & Empowering di Digital Learning Ecosystem BINUS UNIVERSITY

Ketika pandemi melanda, lembaga-lembaga pendidikan dituntut untuk menyelenggarakan pembelajaran secara jarak jauh (remote) atau daring. Beruntung, Digital Learning Ecosystem BINUS UNIVERSITY dipandang cukup matang dengan kontribusinya menyediakan berbagai platform yang membantu mahasiswa belajar secara daring. BINUS MAYA, BINUS TV, BINUS on Youtube, BINUS on Udemy, E-Library and Knowledge Center, hingga Webinar dapat diakses oleh BINUSIAN.

Dengan platform yang variatif, dosen dan mahasiswa diharapkan bisa bersemangat belajar/mengajar dan turut aktif menyumbangkan ide-ide kreatif yang inovatif. Hasilnya, proses pembinaan dan pemberdayaan pun dapat tetap tercapai.

Materi belajar bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan sistem pendidikan. Beberapa faktor dukungan lingkungan, seperti dari keluarga dan teman-teman, juga memberikan pengaruh yang signifikan. Oleh karena itulah, BINUS UNIVERSITY juga menyediakan Portal Parents agar orang tua tetap dapat memberikan dukungan yang tepat bagi putra/putrinya. 

Selain menyediakan berbagai platform daring, BINUS UNIVERSITY berkolaborasi dengan Apple Developer Academy menawarkan pengalaman lebih dalam belajar pemrograman. Mahasiswa BINUS dapat mengambil mata kuliah enrichment, lalu magang di akademi ini. Selanjutnya, mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah dan magang untuk membuat berbagai program atau aplikasi yang bermanfaat. Pasalnya, BINUS dan Apple Developer Academy senantiasa mendorong peserta didiknya untuk membuat aplikasi-aplikasi yang bermanfaat untuk masyarakat luas.

Aura, Angin Segar bagi Penderita Epilepsi

Aura merupakan salah satu aplikasi buatan tim lulusan Apple Developer Academy @BINUS. Aplikasi bernama lengkap Aura: Seizure Helper ini dirancang untuk membantu penderita epilepsi memperoleh pertolongan utama, terutama jika tidak sedang berada di antara keluarga.

Tio, BINUSIAN pembuat aplikasi ini terinspirasi dari kisah saudara kembarnya yang tidak tertolong karena kesalahan diagnosis saat serangan epilepsi melanda. Masih banyak masyarakat yang belum memahami bahwa kejang-kejang dapat menjadi salah satu tanda serangan epilepsi. Akibatnya, kesalahan penanganan dapat berakibat fatal.

Dengan Aura: Seizure Helper, penderita epilepsi dapat menekan sebuah tombol ketika serangan epilepsi melanda. Ketika tombol ditekan, notifikasi suara akan menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. 

Selanjutnya, akan diperlihatkan informasi-informasi penting tentang kondisi orang yang tengah terserang epilepsi dan langkah-langkah pertolongan pertama yang perlu diberikan. Penyedia layanan kesehatan terkait pun turut dihubungi begitu tombol aplikasi ditekan. Dengan demikian, aplikasi ini diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata untuk meningkatkan peluang keselamatan bagi penderita epilepsi. Masyarakat sekitar pun menjadi lebih teredukasi tentang penyakit ini dan penanganannya.

***

Demikianlah, sistem pendidikan yang berfokus pada fostering & empowering diharapkan dapat melahirkan kontribusi-kontribusi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan Digital Learning Ecosystem yang mendukung, inovasi dan kreativitas pun bisa lebih mudah diwujudkan. Jadi, ingin ikut berkontribusi membuat aplikasi-aplikasi bermanfaat dengan masyarakat? Bergabung jadi BINUSIAN pilihannya!