Augmented Reality (AR) adalah teknologi digital yang menggabungkan konten di dunia maya dengan dunia nyata. Melalui fitur Augmented Reality, pengguna bisa melihat tampilan objek 2D atau 3D yang diproyeksikan di dunia nyata dengan memanfaatkan alat berupa kamera atau kacamata khusus. 

Berkat kecanggihan teknologi, Augmented Reality kini bisa digunakan untuk mendukung aktivitas pemasaran. Tujuannya supaya calon pembeli bisa menemukan produk yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Dampaknya terhadap perusahaan adalah meningkatkan motivasi pembelian. 

Contoh Penggunaan Augmented Reality di Pemasaran

Augmented Reality
Sumber : Telkom University

Teknologi Augmented Reality ternyata bisa menjadi media komunikasi antara penjual dan pelanggan. Melalui teknologi ini, penjual bisa memberikan pengalaman yang berkesan dan nyata kepada pelanggan sesuai keunggulan produk. Hal ini biasanya menjadi tantangan ketika penawaran produk dilakukan secara online dan tidak bertemu langsung. 

Dari tampilan Augmented Reality yang muncul, calon pelanggan dapat meninjau produk yang dibeli, serta melakukan modifikasi sesuai selera maupun kebutuhan. Teknologi ini juga dapat membantu tenaga penjualan untuk menjelaskan keunggulan produk, baik secara langsung maupun lewat online

Penggunaan Augmented Reality dalam pemasaran telah dilakukan oleh IKEA, sebuah perusahaan furnitur asal Swedia. Perusahaan ini memiliki aplikasi mobile yaitu IKEA Place. Aplikasi ini membantu pelanggan memilih furnitur yang sesuai dengan kondisi rumah masing-masing. Caranya sangat mudah, yaitu mengarahkan sorot kamera di area rumah sambil memilih furnitur yang paling tepat.

Sebagai pionir, IKEA berani mengklaim bahwa hasil tampilan Augmented Reality memiliki tingkat kesamaan hampir 98% dengan produk aslinya. Melalui kehadiran IKEA Place, pelanggan menyatakan cukup terbantu. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya umpan balik positif yang disampaikan. 

Peluang dan Tantangan Terkait Komunikasi Pemasaran

Terkait komunikasi pemasaran, ada sejumlah peluang dan tantangan yang akan dihadapi dalam penggunaan teknologi Augmented Reality. Salah satu peluang di antaranya adalah peningkatan digital experience pelanggan. Hal yang ditekankan dari digital experience adalah interaksi antara pelanggan dan perusahaan. Dengan strategi ini, perusahaan bisa memasarkan produk secara lebih personal.

Contoh paling sederhana untuk mengaplikasikan peluang ini adalah penggunaan katalog produk dalam bentuk digital. Dengan model 3D, suara, teks, bahkan animasi, yang bisa diwujudkan dalam lingkup teknologi Augmented Reality, pemaparan produk akan lebih menarik. Calon pembeli dapat melihat secara interaktif produk yang akan dibeli sehingga lebih yakin. 

Peluang lainnya adalah melakukan kustomisasi produk terkait preferensi dari calon pembeli. Fitur kustomisasi tersebut hadir ketika konsumen melakukan personalisasi sesuai keadaannya. Pusat komunikasi pemasaran dalam hal ini adalah pelanggan sebagai inisiator kostumisasi. Melalui dukungan teknologi Augmented Reality, kostumisasi lebih mungkin untuk diwujudkan.

Di balik itu, ada sejumlah tantangan yang dihadapi, di antaranya penerimaan masyarakat terhadap teknologi Augmented Reality. Tidak semua orang mau dan bersedia menggunakan teknologi ini karena dianggap tidak nyata dan berisiko tidak sesuai dengan harapan. 

Pembuatan konten Augmented Reality juga memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Perusahaan perlu merekrut orang yang bisa membuat konten Augmented Reality yang berarti juga akan meningkatkan bujet pengeluaran perusahaan. Dalam kasus tertentu, situasi ini dinilai tidak efisien meskipun hasilnya bermanfaat.

Mempelajari Perkembangan Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan bagian yang sangat penting dalam proses penjualan produk maupun jasa dari sebuah perusahaan. Seiring dengan perkembangan teknologi digital, komunikasi pemasaran pun terus berubah. Untuk dapat bersaing, sumber daya manusia yang berkecimpung di dalamnya harus bisa menyesuaikan diri dengan itu.

Sebagai permulaan, SDM harus memahami dasar-dasar dari ilmu komunikasi pemasaran. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, BINUS UNIVERSITY memiliki program studi Marketing Communication yang akan membekali mahasiswa menjadi tenaga SDM yang andal. 

Lulusan program studi ini diharapkan dapat menemukan serta mengaplikasikan strategi yang tepat dalam memasarkan produk secara optimal. Terkait dengan teknologi yang semakin berkembang, mahasiswa pun dilatih agar bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan efektivitas komunikasi pemasaran. 

Nah, setelah mengetahui peluang dan tantangan komunikasi pemasaran pada masa depan, apakah kamu tertarik untuk mempelajari bidang ilmu ini?