Pada masa depan, seorang akuntan tidak hanya dituntut untuk pandai berhitung, tetapi juga harus memahami teknologi. Hal ini karena digitalisasi telah merambat ke semua sektor, termasuk bidang akuntansi. Alih-alih menggunakan metode konvensional yang membutuhkan banyak SDM, kini ada software yang bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan pekerjaan akuntansi. 

Karier Akuntansi
Sumber : Sun Education Group

Teknologi dan Tren Otomasi 

Teknologi memang mengubah banyak hal dalam kehidupan. Kehadiran teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pekerjaan sehari-hari maupun di ranah profesional. Salah satu contohnya, penggunaan Robotic Process Automation (RPA) di perusahaan. RPA dapat menyelesaikan pekerjaan akuntansi yang bersifat berulang dan memiliki pattern.

Selain RPA, ada pula yang disebut Enterprise Resource Planning (ERP). ERP tidak hanya berguna untuk memproses transaksi keuangan, tetapi juga dapat memberikan analisis terhadap apa yang dikerjakan. Dengan demikian, perusahaan terbantu dalam mengambil keputusan, baik keputusan yang bersifat strategis maupun operasional. 

Di satu sisi, efek penggunaan teknologi bersifat positif. Teknologi membuat perusahaan dapat tetap beroperasi dengan lancar dalam kondisi apa pun. Namun, di sisi lain, kehadiran teknologi yang membuat pekerjaan makin ringkas berdampak terhadap kebutuhan perusahaan terhadap karyawan. Karyawan yang tidak memahami teknologi akan tersingkir lebih dahulu. 

Kebutuhan Profesi Akuntan

Sejak zaman dahulu, peran akuntan dalam suatu perusahaan sangatlah penting. Profesi akuntan telah ada sekitar 600 tahun yang lalu, yaitu sejak Luca Pacioli, The Father of Accounting menulis buku tentang double-entry accounting. Meskipun terjadi banyak perubahan, profesi akuntan dinilai masih eksis hingga saat ini.

Pertanyaannya, apakah kebutuhan akan profesi akuntan tetap tinggi pada era transformasi digital? Apakan peran akuntan bisa digeser oleh kehadiran teknologi? 

Untuk menjawab keresahan ini, para praktisi yang juga berkecimpung di bidang ERP menegaskan bahwa lebih mudah bagi seorang akuntan untuk mempelajari teknologi terkait akuntansi, daripada seorang ahli teknologi yang tidak memiliki latar belakang akuntansi. 

Ini berarti seorang calon akuntan memiliki peluang yang lebih besar untuk menekuni bidang ini asal mau belajar teknologi informasi. Dengan demikian, meskipun pekerjaan akuntansi digantikan oleh robot atau sistem, akuntan masih dibutuhkan dengan peran mengendalikan operasional robot tersebut. 

Supaya dapat menyesuaikan diri dengan era transformasi digital yang makin canggih, akuntan harus menambah kualitas diri. Sebagai business communicator, akuntan harus memiliki pengetahuan teknis, kemampuan adaptif dan bersikap gesit, mindset yang positif, kemampuan belajar, dan kemampuan untuk bangkit dari kegagalan. 

Dalam hal ini, akuntan tidak lagi hanya bekerja di balik meja, tetapi juga bisa menjadi mitra perusahaan dan bagian dari sistem pendukung utama dalam sebuah perusahaan. Karena itu, seorang akuntan yang mendalami bidangnya sekaligus memiliki pengetahuan digital yang memadai akan menjadi aset terbaik perusahaan.

Belajar Akuntansi di BINUS UNIVERSITY

Untuk menjadi seorang akuntan profesional, kamu bisa mengambil program studi Accounting (Technology) di BINUS UNIVERSITY. Jurusan yang satu ini memproyeksikan lulusannya menjadi public accountant, financial accountant auditor, financial analyst, capital market analyst, dan management accountant.

Di program studi ini, mahasiswa akan dibekali keahlian terkait akuntansi di dunia bisnis sekaligus penerapan dalam teknologi informasi. Kurikulumnya disesuaikan dengan tren kurikulum pendidikan akuntansi global seperti yang diatur International Federation of Accountant. Mata kuliah yang dipelajari juga mengacu pada sertifikasi Chartered Accountant (CA).

Dengan model pembelajaran online atau pembelajaran jarak jauh, program studi ini memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi mahasiswa. Mahasiswa dapat belajar secara mandiri dari bahan yang telah disediakan, berinteraksi dengan dosen, serta mendapatkan bahan bacaan tambahan dari perpustakaan.

Lulus dari jurusan Accounting (Technology), mahasiswa diharapkan memiliki keahlian yang kompeten di bidang akuntansi sekaligus keahlian di bidang teknologi informasi. Dengan demikian, setelah lulus, para alumni memiliki kesempatan yang jauh lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan impian.