Lewat “DesaKami”, Alumnus Binus Ini Berupaya Maksimalkan Potensi Desa
KOMPAS.com – Indonesia merupakan negara terluas ketujuh di dunia setelah Rusia, Kanada, Amerika Serikat, Tiongkok, Brasil, dan Australia. Namun, dengan luas wilayah besar, terdapat sebuah masalah klasik yakni pusat ekonomi masih dominan berada di kota-kota besar. Faktor inilah menjadi salah satu pendorong mereka yang dalam usia produktif bekerja melakukan urbanisasi dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan membuat desa kehilangan SDM terbaik mereka karena memilih hijrah merantau ke kota.
Kegelisahan inilah yang kemudian mendorong Dewo Nursatrio membangun platform DesaKami, platform digital yang memberikan berbagai informasi terkait potensi desa dari seluruh Indonesia. Pria yang mengambil jurusan kuliah jurusan Cyber Security di Universitas Binus mengatakan bahwa dirinya membuat platform ini karena melihat masih banyak potensi desa di banyak daerah yang belum terekspos secara maksimal. “Singkat cerita, saya dulu pernah main di sebuah daerah di Jawa Barat, lalu saya lihat disana pemandangan bagus, dan banyak potensi seperti pertanian dan perkebunan,” ungkap Dewo melalui rilis resmi (30/11/2021).
“Terus saya ada bertanya-tanya, kok saya sampe gak tau ada tempat sebagus ini dan semurah ini. Lalu punya potensi banyak, jadi saya pikir ayo kita bikin platform deh,” ujar Dewo Nursatrio.
Ia berharap, platform digital DesaKami nantinya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menghimpun informasi tentang desa, melakukan transaksi perdagangan hasil potensi desa, dan menjadi referensi untuk desa wisata favorit yang ingin dikunjungi. “Jadi apapun potensi daerahnya, mulai itu dari sektor pertanian, perikanan, perkebunan, wisatanya, semuanya. Nah dari sana kita bantu maksimalkan dan menjembatani agar bisa kelihatan sama dunia luar kalo merek itu punya itu,” ujar pria lulusan Universitas Binus tersebut.
Dewo menjelaskan, platform Desakami nantinya menjadi one stop solution platform di mana di dalamnya terdapat marketplace atau lokapasar untuk kegiatan jual beli antar member. Lalu terdapat juga konten berupa artikel atau news yang berisi segala informasi mengenai potensi dari sektor agrikultur maupun agrowisata lengkap dengan infografis, foto, video dan pendukung lainnya.
“Jadi kita punya sistemnya marketplace-nya sehingga pengguna tetap bisa belanja, tapi ada kelebihannya sistemnya itu kita balik, jadi kalo ada pembeli mengisi form Saya butuh cabe 10 kilo nanti akan muncul notif ke semua pedangan cabe, dan ada lelang di dalamnya,” jelas Dewo. “Sehingga pembeli atau pengguna bisa memilih menentukan beli dari pedang mana,” tambahnya. Dewo berharap, platform yang dibangunnya nantinya menjadi pusat data yang paling lengkap se-Indonesia dalam hal potensi desa dan wisata. Baca juga: Hari Ini, Reuni 212 Akan Digelar di Patung Kuda meski Belum Kantongi Izin “Jadi harapan kita desakami sebagai ensikopedia, jadi ketika orang ingin jalan-jalan ke suatu daerah bisa melihat dari desa kami misalnya daerah tersebut ada apa saja,” sambungnya. Dewo juga menyampaikan, platform digital Desakami yang juga digawangi Kombes Pol Kurniadi dan Kris Budihardjo ke depan bisa membantu UMKM dan pelaku-pelaku usaha yang ada di desa. Rencananya, Desakami akan dirilis pada awal tahun 2022.
“Saat ini situs Desakami masih dalam bentuk beta. Website untuk marketplace-nya sudah dideveloper, namun kita hidden dan baru dimunculkan saat launching. Pastinya sudah lebih bagus, datanya sudah lengkap, ada marketplace,” ujar Dewo.
“Nantinya kita kembangkan aplikasi, nantinya ada pengembangan ke arah aplikasi mulai dari Android, iOS pasti kita buat semua,” sambungnya.
Terkait hal ini, Dewo menjelaskan pihaknya memprioritaskan pada peserta lomba foto dan video Desakami terdahulu untuk bisa menikmati akses platfofm ini sebelum dirilis secara resmi. “Peserta yang masuk sebagai lomba foto itu akan menjadi prioritas menjadi kontributor DesaKami, ada kemudahan mereka yang mendaftar pada lomba tersebut akan diberikan akses akun dan tinggal isi. Kontributor bisa mengeksplor, bahkan bisa traveling untuk mengumpulkan data bagi DesaKami,” pungkasnya.