Pengalaman Magang Arinda Viyanti di Dua Perusahaan Berbeda
Program Internship membawa pengalaman dan kesan tersendiri bagi setiap mahasiswa yang berkuliah di BINUS UNIVERSITY. Mahasiswa biasanya akan mengikuti proses magang di berbagai perusahaan sebagai bagian dari Enrichment Program di semester 7.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Arinda Viyanti, mahasiswi jurusan Marketing Communication di Kampus Anggrek. Ia bahkan sudah terjun ke dunia kerja sebagai intern dalam dua semester, dari semester 6 hingga saat ini. Bagaimana kesan dan pengalamannya saat magang di dua perusahaan berbeda? Yuk, simak selengkapnya!
Kegiatan Kerja Saat Magang
Sedikit berbeda dari mahasiswa BINUS UNIVERSITY pada umumnya, Arinda Viyanti menjalani program Internship selama dua semester berturut-turut. Di semester 6, ia berkesempatan untuk magang sebagai content creator di PT. Katamata selama enam bulan. Sementara itu, di semester tujuh sekarang ini, ia melanjutkan proses magangnya di stasiun televisi swasta ANTV.
Kesempatan untuk magang di dua perusahaan besar ternyata tidak diperoleh Arinda dengan mudah. Bahkan, ia sempat mengirimkan lamaran internship ke 40 perusahaan berbeda tanpa hasil yang sesuai harapan. Namun, melalui BINUS Internship Apps, Arinda akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menjalani internship perdana di PT. Katamata.
Meski pernah bekerja di dua perusahaan berbeda, tugas serta kegiatan kerja yang dijalani Arinda kurang lebih sama. Sebagai content creator, ia bertanggung jawab membuat brief atau caption kreatif untuk berbagai portal media sosial. Selain itu, ia juga harus menyusun laporan brand sponsor sekaligus agenda publikasi untuk setiap konten media sosial yang dibuatnya.
Suka Duka Magang di Dua Perusahaan
Bisa bekerja sebagai intern di dua perusahaan besar—bahkan di salah satu stasiun TV ternama di Indonesia—tentu menjadi pengalaman menyenangkan yang tak akan Arinda lupakan. Ia merasa senang bisa menyalurkan kemampuan dan kreativitas dengan mengikuti agenda pekerjaan yang tidak membuatnya frustasi atau tertekan.
Bekerja di tengah lingkungan yang suportif menjadi hal yang sangat disyukuri Arinda. Ia mendapatkan kemudahan berkomunikasi dengan staf dan karyawan yang lebih senior sekaligus bertukar pikiran bersama rekan-rekan sesama intern. Tak hanya melulu soal pekerjaan, komunikasi yang terjalin juga membuat Arinda bisa lebih mengenal kepribadian rekan kerjanya satu sama lain.
Meski begitu, Arinda mengaku mengalami kesulitan di dua pekan pertama masa magangnya, terutama saat ia menjalani program internship di stasiun televisi. Momen bekerja di perusahaan pertama yang terkesan lebih santai ternyata tidak ia dapatkan ketika bekerja di perusahaan kedua.
Ritme kerja di stasiun televisi yang cenderung lebih cepat membuat Arinda harus berusaha lebih keras untuk dapat mengimbangi kultur tersebut. Tak jarang, ia merasa takut jika melakukan kesalahan dalam pekerjaannya. Untungnya, hal ini ia jadikan sebagai salah satu motivasi untuk bisa bekerja lebih baik lagi.
Pengalaman Paling Berkesan
Pengalaman magang di dua perusahaan tentu meninggalkan kesan yang mendalam bagi Arinda Viyanti, apalagi ia bisa merasakan kultur dan lingkungan yang berbeda dari dua perusahaan tersebut. Saat magang di PT. Katamata, misalnya, Arinda berkesempatan untuk mengerjakan berbagai proyek promosi perusahaan. Beberapa di antaranya adalah proyek peluncuran produk online, agenda siaran langsung marketplace, bahkan campaign project yang melibatkan selebgram dari Korea Selatan.
Tak jauh berbeda, pengalamannya sebagai intern di stasiun televisi ANTV juga dirasa penuh kesan. Di sini, ia harus menyiapkan dan menyusun berbagai konten menarik untuk mempromosikan sinetron terbaru yang ditayangkan di stasiun televisi tersebut. Selain itu, Arinda juga kerap diminta untuk menghubungi deretan artis dan selebriti tanah air sebagai pengisi acara.
Hal ini menurutnya merupakan pengalaman yang cukup menantang. Awalnya, ia merasa takut dan gugup saat harus berhadapan atau berkomunikasi dengan public figure ternama. Namun, dengan dukungan dan pengalaman yang ia dapatkan selama bekerja, Arinda kini menjadi lebih terbiasa untuk menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan kepadanya, termasuk ketika harus berinteraksi dengan sejumlah nama populer yang meramaikan dunia hiburan tanah air.
Dari program internship di dua perusahaan besar, Arinda mendapatkan berbagai ilmu dan pengalaman yang akan berguna ketika ia melanjutkan karier setelah lulus nanti. Sebagai seorang intern, ia dituntut untuk bisa berpikir kreatif dan melakukan pekerjaan secara teliti. Menurutnya, kedua skill ini—ditambah dengan keterampilan praktis seperti desain grafis—menjadi kemampuan yang dibutuhkan untuk mendukung karier dan pekerjaannya di masa depan.