24 November 2021 Pendidikan arsitektur masih  menjadi primadona bagi sebagian masyarakat Indonesia. Masifnya pembangunan baik di kota maupun di pedesaan membuat prospek lulusan arsitektur banyak dicari. Seiring dengan revolusi industri 4.0, dunia arsitektur semakin bersinergi dengan teknologi, dibutuhkan SDM yang dapat beradaptasi dan perubahan tersebut.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Asosiasi Perguruan Tinggi Arsitektur Indonesia atau APTARI dalam kepengurusan periode 2021-2024 menggelar Rapat Kerja Nasional yang pertama dengan tema Hulu Hilir Pendidikan Arsitektur di Indonesia. Periode ini diawali dengan pengejawantahan lebih serius pendidikan arsitektur 5 tahun sebagai konsekuensi logis dari keanggotaan Indonesia di forum UIA (Union internationale des architectes atau International Union of Architects).

Pada tahun ini, BINUS UNIVERSITY mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional APTARI 2021. Acara ini akan diadakan selama dua hari (26 & 27 November 2021) dan dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring) dengan mengundang lebih dari 500 peserta secara daring dari 141 Universitas yang ada di Indonesia, dan diikuti oleh sekitar sebanyak 20 peserta secara luring (Pengurus/Panitia Internal BINUS/Tamu Undangan-Onsite) di BINUS Square Hall of Residence.

Pada hari pertama rakernas, Jumat 26 November 2021, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D sebagai Direktur Belmawa, Ditjen Dikti, Kemendikbud diundang untuk menyampaikan paparannya dengan topik MBKM dalam Pendidikan Arsitektur di Indonesia. Ketua APTARI 2021-2024, Dr Yulianto Purwono Prihatmaji, IPM., IAI akan memaparkan isu-isu kewilayahan pendidikan arsitektur di Indonesia, kebutuhan akreditasi internasional dan tuntutan pendidikan arsitektur 5 tahun. Selanjutnya acara rakernas akan dilanjutkan dengan diskusi pada parallel session dalam 4 bidang sesuai jenjang progam pendidikan D3 dan D4, S1 (MMBKM dan AAEC), PPAr (program 5 tahun), S2 dan S3 (kolaborasi riset).

Diharapkan dari kegiatan Rakernas 2021 ini, 141 anggota APTARI yang terdiri dari program studi D3, D4, Sarjana, Pendidikan Profesi, Magister dan Doktoral dapat merapatkan barisan dengan pemahaman yang lebih baik dan menerapkan hulu hilir Pendidikan arsitektur di Indonesia di PT masing-masing. Hulu hilir Pendidikan yang meliputi Pendidikan arsitektur 5 tahun, kurikulum yang adaptif, rekognisi akreditasi internasional dan perayaan MBKM di pendidikan arsitektur di Indonesia.