Bagi seseorang yang berprofesi dalam bidang Teknologi Informasi (TI), mendapatkan sertifikasi ISACA adalah tujuan utama dalam perjalanan kariernya. Pasalnya, dengan rekognisi dari ISACA tersebut, seseorang akan diakui pengetahuan dan keahliannya dalam bidang teknologi secara global. 

Nah, tahukah kamu apa itu ISACA atau apa saja sertifikasinya? Jika belum, berikut penjelasan lengkapnya. 

 

Apa Itu ISACA?

Sertifikat ISACA
Sumber : Business Wire

 

Saat pertama kali didirikan pada tahun 1967 di Amerika Serikat, ISACA merupakan singkatan dari Information Systems Audit and Control Association. Namun, sejak 2008 singkatan tersebut tidak lagi dipakai, ISACA pun secara langsung dikenal sebagai nama sebuah organisasi.

Berperan sebagai sebuah organisasi profesi internasional yang bergerak dalam bidang tata kelola teknologi informasi, ISACA umumnya dijadikan acuan utama dalam hal krusial seputar audit, keamanan, kontrol, jaminan, dan pengendalian teknologi informasi/sistem informasi. 

Selain itu, ISACA juga mengeluarkan sertifikasi sebagai bentuk legitimasi kemampuan pemegang sertifikat dalam keterampilan sektor tertentu di bidang yang disebutkan di atas. 

Setelah beberapa dekade berjalan, kepercayaan masyarakat terhadap kinerja ISACA makin besar. Sebab itu, organisasi yang berkantor pusat di Schaumburg, Illinois, Amerika ini telah tersebar di 80 negara dengan jumlah chapters lebih dari 200 unit sekarang ini. 

Untuk diketahui, ISACA Chapter Indonesia sendiri telah berdiri sejak 1993 lalu dengan mengusung berbagai tujuan mulia, seperti mensponsori seminar/pelatihan, memberikan pembinaan untuk sektor publik/swasta, dan sebagainya.

 

Jenis Sertifikasi ISACA

Sertifikat ISACA
Sumber : Codec Networks

 

Melansir website resminya, terdapat 8 jenis sertifikasi yang ditawarkan oleh lembaga ini, yaitu:

CISA – Certified Information Systems Auditor

Sertifikasi wajib bagi siapa pun yang ingin terjun ke industri teknologi informasi profesional. Pemegang sertifikat ini diakui andal dalam berbagai tugas, seperti mengaudit, mengendalikan, memantau, dan menilai penggunaan teknologi informasi dan sistem bisnis dalam suatu organisasi. 

CRISC – Certified in Risk and Information Systems Control

Sertifikasi buat penggiat TI yang ingin diakui kemampuannya secara internasional dalam bidang identifikasi dan tata kelola risiko teknologi informasi perusahaan. Selain itu, pemegang sertifikat ini juga akan diakui keahliannya dalam hal penerapan dan pemeliharaan kontrol sistem informasi perusahaan. 

CISM – Certified Information Security Manager

Sertifikasi yang dikhususkan untuk para ahli TI dalam bidang pengembangan dan manajemen program, tata kelola keamanan informasi, manajemen insiden, dan manajemen risiko. 

CGEIT – Certified in the Governance of Enterprise IT 

Sertifikasi framework agnostic yang berbicara mengenai penilaian, perancangan, penerapan, dan pengelolaan sistem tata kelola TI perusahaan agar berjalan selaras dengan tujuan bisnis secara keseluruhan.

CSX-P – Cybersecurity Practitioner Certification

Sertifikasi kinerja komprehensif dalam bidang keamanan siber. ISACA menjamin tiap pemegang sertifikat CSX-P terampil dalam lima fungsi keamanan global, yaitu Identify, Protect, Detect, Respond, dan Recover

CDPSE – Certified Data Privacy Solutions Engineer

Sertifikasi untuk para profesional yang mencakup area pembangunan dan implementasi solusi privacy-by-design secara teknis. Intinya, pemegang sertifikat adalah orang yang andal dalam membangun langkah-langkah perlindungan dan privasi data. 

ITCA – Information Technology Certified Associate

Sertifikasi yang sangat cocok untuk peningkatan karier TI pemula. ITCA memadukan pengetahuan dan komponen-komponen berbasis kinerja untuk memvalidasi pemegang sertifikat siap untuk bekerja.

CET – Certified in Emerging Technology Certification

Sertifikasi yang menegaskan bahwa pemiliknya memenuhi semua standar keahlian teknologi, mulai dari audit TI, risiko keamanan, keamanan siber, tata kelola, privasi, pengembangan bisnis, dan sebagainya. Selain itu, pemegang sertifikat ini juga dijamin mampu melakukan berbagai tugas teknis, memberi saran, menilai, sekaligus menerapkan keahlian teknologi yang dibutuhkan perusahaan.

Nah, dari kelima jenis sertifikasi di atas, kamu hanya perlu memilih jenis sertifikasi yang diperlukan. Meski terlihat sederhana, ISACA tidak memberikan sertifikat dengan mudah. Untuk itu, kamu perlu terus meng-upgrade kemampuanmu secara berkala, khususnya untuk menghadapi ujian yang disiapkan oleh ISACA. Seminar, pelatihan, dan kelas persiapan merupakan langkah tepat untuk mempersiapkan diri. 

Di BINUS sendiri, mahasiswa memiliki sebuah wadah khusus disebut ISG (ISACA Student Group). Unit Kegiatan Mahasiswa ini memiliki misi untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian anggotanya dalam bidang sistem informasi sehingga bisa memberikan kontribusi positif untuk Indonesia dan dunia.

Jika kamu seorang BINUSIAN atau calon mahasiswa BINUS, memasukkan ISG dalam daftar UKM yang akan diikuti merupakan hal tepat.