Nama Emilia Guliva Hampp mungkin terdengar asing di telinga sebagian orang. Namun, berbeda halnya dengan para pecinta olahraga ski air, nama ini pasti cukup familier. Emilia adalah atlet ski air yang maju mewakili daerah DKI dan berhasil meraih medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat. 

Tiga tahun kemudian, atlet ini juga sukses mengharumkan nama Indonesia dengan prestasinya menyabet medali emas pada event Sea Games 2019 di Filipina. Emilia menguji kemampuannya pertama kali di ajang Pra-PON Kalimantan Timur 2007 saat masih berusia 7 tahun.

Emilia, Atlet Berprestasi

Binus University

Sejak usia 6 tahun, Emilia menekuni ski air. Kegiatannya tiap hari adalah sekolah dan latihan. Tidak ada waktu luang untuk bersantai, bahkan akhir pekan. “Saya kadang cemburu dengan teman-teman lain yang bisa main setelah pulang sekolah. Sementara itu, saya harus segera latihan,” ujar Emilia. 

Namun, sebagai hasil dari upayanya, ia berhasil mendapatkan income dari profesinya sebagai atlet sejak usia 8 tahun. Meskipun demikian, ada berbagai tantangan yang dihadapinya sebagai atlet, baik dari faktor internal maupun eksternal. 

Salah satunya, ada saja yang ingin menjatuhkan satu sama lain. Ada yang juga mencoba merusak mentalnya saat bertanding. Namun, Emilia berhasil melewati semua tantangan itu dan tetap menghasilkan prestasi.

Lulus SMA, seorang teman menyarankan Emilia untuk kuliah di BINUS UNIVERSITY. “Teman saya juga seorang atlet ski air. Ia lebih dahulu sudah kuliah di BINUS. Ialah yang memberi tahu saya bahwa kampus ini menawarkan beasiswa 100% bagi atlet yang berprestasi.”

Kuliah di Kampus Maju

Binus University

“Setahu saya, BINUS termasuk dalam 10 universitas terbaik di Indonesia. BINUS juga merupakan kampus yang maju dengan teknologinya dan one step ahead dari kampus lain,” ujar Emilia menjelaskan alasannya memilih berkuliah di BINUS.

Adanya tawaran Widia Scholarship bagi para atlet berprestasi juga merupakan motivasi lainnya. Dengan meraih beasiswa, ia dapat membantu orang tua karena tak perlu lagi membiayai pendidikannya di perguruan tinggi. Seperti diketahui, melalui Widia Scholarship, BINUS UNIVERSITY membebaskan mahasiswa yang masuk ke kampus melalui jalur prestasi. 

Di BINUS, mahasiswi berusia 20 tahun ini memilih Jurusan Akuntansi. Pasalnya, ia senang kegiatan hitung-menghitung. “Nilai saya di SMA yang paling bagus di pelajaran Ekonomi, Akuntansi, dan Matematika,” akunya.  

Setelah memantapkan niatnya, Emilia pun melakukan pendaftaran ke kampus BINUS. Ia mengikuti sejumlah tes. Menurutnya, langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendaftar dalam program Widia Scholarship ini sangat jelas. 

Dibantu oleh sang teman, Emilia tak mengalami kendala dalam proses tersebut. “Namun, saya sempat deg-degan saat menunggu hasilnya. Apakah diterima atau tidak karena pengumumannya lumayan lama,” ujarnya. 

Keunggulan Widia Scholarship

Binus University

Berhasil dinobatkan sebagai penerima Widia Scholarship di BINUS UNIVERSITY, tanggung jawab Emilia saat ini adalah tetap berprestasi di bidangnya. Ia juga dituntut untuk mendapatkan nilai akademis yang baik. 

Berdasarkan persyaratan yang ditentukan pihak kampus, penerima beasiswa harus meraih IP di atas 3.00 tiap semester untuk tetap menikmati fasilitas yang diberikan. Bagi Emilia, hal ini justru menjadi dorongan untuk makin cermat membagi waktu antara kuliah dan aktivitas latihan. 

Saat ini, Emilia telah mulai melaksanakan magang sebagai pelengkap kegiatan perkuliahan. Rencananya setelah lulus adalah mencari pekerjaan yang sesuai dengan gelarnya. Selain itu, ia juga berharap dapat tetap mendulang prestasi di olahraga ski air. 

Inilah pengalaman Emilia, seorang penerima Widia Scholarship berbekal prestasinya. Bagi kamu yang juga ingin menikmati fasilitas bebas biaya dari salah satu kampus swasta terbaik ini, saatnya untuk menambah prestasi di bidang apa pun. Selanjutnya, pilih jurusan favoritmu di BINUS UNIVERSITY untuk meraih cita-citamu.