Siapa di antara kamu yang paling menantikan Program (2+1)+1 begitu mulai kuliah di BINUS UNIVERSITY? 

Berbeda dengan perguruan tinggi lain, Enrichment Program ini menyediakan alternatif kegiatan yang bisa kamu ambil selama 1 tahun. Program tersebut bertujuan mempersiapkan 2 dari 3 Binusian untuk mampu bekerja di perusahaan global atau merintis bisnis sendiri setelah lulus. 

Salah satu kegiatan yang bisa kamu ikuti adalah magang di perusahaan. Ada banyak keuntungan yang dapat kamu rasakan lewat kegiatan ini. Rasa penasaran akan dunia kerja bakal terjawab satu per satu. Plus, kamu juga dapat mengembangkan keterampilan diri dengan terjun langsung ke dunia kerja yang nyata.

Usai magang, kamu bakal jadi pribadi yang berbeda. Magang bukan hanya memperkaya wawasan keilmuan terkait bidang yang kamu tekuni di bangku kuliah saja, tetapi juga memberimu pengalaman kerja dan deretan softskill yang akan jadi bekal penting dalam karier masa depanmu kelak.

Magang di Dua Tempat

Pengalaman

Risya Bella dari program studi Management menjalani pilihan magang di perusahaan dengan serius. Dalam satu tahun, ia dua kali magang di dua tempat berbeda. “Magang  pertama mulai Februari sampai Agustus 2019, saya magang di PT Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk. (PT SMART, Tbk.). Magang kedua dimulai bulan Agustus hingga Desember 2019 di PT ATNetwork (Airpaz),” kata Risya membuka percakapan. 

Bahkan, di kedua perusahaan tersebut, Risya juga menjalani tugas berbeda. “Sewaktu di SMART, saya ditempatkan di divisi Procurement dan menangani Purchasing Transport. Sementara, di Airpaz saya masuk divisi Marketing (Product Revenue),” tutur Risya. 

Tentu ini membuat job desk Risya berbeda nyaris 180 derajat. Saat mengurus bidang purchasing, ia banyak berkutat dengan data dan hal-hal teknis terkait administrasi. 

“Saya harus membuat tabulasi data tender transportasi serta melakukan analisa data tender tersebut sampai menetapkan peringkat pemenang tender. Saya juga ditugaskan untuk follow up ke vendor dan mengkonfirmasi syarat serta ketentuan yang telah disepakati, termasuk menyiapkan rancangan kontrak perjanjian dan negosiasi,” ujar Risya lagi.

Berbeda saat magang kedua, Risya ditugaskan sebagai asisten Vice President. “Saya diminta membantu Vice President of Product Revenue dalam menemukan pricing data, termasuk membuat pricing plan, promo plan, serta memantau tren industri saat itu,” cerita Risya mengingat pengalaman magang keduanya.

Risya adalah salah satu dari sekian Binusian yang beruntung bisa magang di dua tempat berbeda. Bukan hanya jadi nilai tambah CV Risya saja, bekerja di dua tempat magang juga akan menciptakan pengalaman kerja berbeda. Lalu, apa yang Risya pelajari dari kedua perusahaan tersebut?

Kemampuan Berkomunikasi itu Penting

Pengalaman

Risya menyadari satu hal, yaitu pentingnya mampu berkomunikasi dengan baik di tempat kerja. “Ya, saya sempat sulit melatih kemampuan berkomunikasi karena baru pertama kali kerja di perusahaan. Ada rasa canggung saat harus komunikasi dengan vendor sehingga harus pilah-pilih dan pikir kata per kata secara perlahan,” kata Risya lagi.

Di sisi lain, ia juga menyadari kemampuan berbahasa asing miliknya masih terbatas. Ternyata kemampuan berbahasa asing jadi salah satu kompetensi teknis yang wajib dikuasai. Bisa jadi ada perbedaan konteks antara memakai bahasa asing di lingkungan kampus dan lingkungan kerja, khususnya terkait bidang industri yang dilakukan perusahaan.

“Itulah mengapa saya berusaha meningkatkan kompetensi teknis tersebut, mulai dari mempelajari pengetahuan terkait tanggung jawab saya selama magang, bertanya saat menemukan kesulitan, hingga mencoba mencari tahu sendiri arti kata-kata sulit dengan bantuan Google Translate, misalnya,” jelas Risya lebih lanjut.

Bagi Risya, program magang ini merupakan pengalaman pertamanya bekerja di perusahaan. “Saya mendapat banyak pembelajaran penting dan berharga. Selain punya teman baru dalam circle berbeda, saya juga jadi punya gambaran seperti apa dunia kerja sesungguhnya,” ungkap Risya jujur. 

Akhir kata, Risya merasa pengetahuan tentang proses bisnis perusahaan meningkat usai magang. Begitu juga dengan keterampilan dirinya dalam berbagai hal, “Seperti penguasaan Microsoft Excel, time management, team work, planning, dan tentu saja communication skill. Namun, satu hal penting yang saya pelajari adalah tekanan dalam dunia kerja akan selalu ada. Itulah yang dapat mempersiapkan mental diri saya di masa mendatang,” pungkas Risya menutup perbincangan.

Pengalaman magang yang menarik kan? Jika kamu terinspirasi kisah Risya, yuk, segera pilih kegiatan magang dalam Program (2+1)+1 nanti!