Berkat prestasinya di bidang olahraga bela diri wushu, Jason Keitaro Widyawan menjadi salah satu penerima beasiswa Widia Scholarship dari BINUS UNIVERSITY. Ia berhak mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus itu tanpa membayar biaya kuliah. 

Jason resmi berstatus mahasiswa BINUS pada 2019 lalu. Ia memilih Jurusan Marketing Communication. Alasannya memilih BINUS karena kampus itu menyandang predikat sebagai salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia. “Saya juga melihat BINUS menghargai dan mengapresiasi mahasiswa berprestasi. Karena itu, kuliah di kampus ini menjadi kehormatan bagi saya.”

Mendaftar Beasiswa

Binus University

Awalnya, Jason mengetahui informasi tentang Widia Scholarship dari para seniornya yang lebih dahulu kuliah di BINUS.  Mahasiswa yang kini berusia 20 tahun tersebut lolos karena memenuhi syarat prestasi dalam kompetisi nasional dan internasional. Jason pernah menjadi runner up di salah satu kejuaraan dunia. Ia juga mengantongi medali dari berbagai kejuaraan Asia dan kejuaraan nasional.

“Saya mulai menekuni wushu pada usia 6 tahun. Saat kecil, saya termasuk anak yang hiperaktif. Suatu ketika, orang tua saya tidak sengaja menemukan tempat latihan wushu di salah satu mal di Jakarta Barat. Saya pun mulai berlatih di sana. Ternyata, bakat saya ada di olahraga ini. Awalnya tak lebih dari sekadar hobi. Sekarang, saya menekuni wushu dan menjadi seorang atlet,” tambah Jason. 

Ia menambahkan, masa remajanya dihabiskan dengan kegiatan latihan dan bertanding di berbagai kompetisi. Intensitas latihan yang keras bahkan membuatnya harus mengalami luka, keringat, tangis, dan muntah.

Kemudahan bagi Atlet

“Langkah awal saya untuk mendapatkan Widia Scholarship adalah mendaftarkan diri. Untuk membantu proses pendaftaran, beberapa orang Education Counselor dari BINUS datang ke sekolah saya. Selanjutnya, saya menuju ke bagian Admisi untuk menindaklanjuti pendaftaran sambil menanyakan beberapa hal yang belum jelas,” ujar Jason.

Pada tanggal yang telah ditentukan, Jason mengikuti ujian tes masuk di kampus BINUS. Tak lama kemudian, ia menerima pemberitahuan yang menyatakan kelulusannya sekaligus mendapatkan beasiswa. Berkat beasiswa yang ditawarkan kampus, Jason tak perlu lagi membayar biaya apa pun selama kuliah. 

Bukan hanya bebas biaya, kampus juga tak lupa mengapresiasi prestasi Jason. Atas prestasinya dalam kompetisi olahraga wushu saat menjadi mahasiswa, Jason menerima dana apresiasi dari BINUS UNIVERSITY.

“Saat harus training camp di Tiongkok selama sebulan pada 2019 lalu, saya juga diberi kemudahan untuk izin tidak ke kampus. Saya harap kemudahan bagi para atlet seperti ini tetap dipertahankan supaya mereka dapat terus berprestasi,” tambah Jason. 

Di sisi lain, Jason tetap bertanggung jawab pada pendidikannya dengan mempertahankan IPK di atas 3.00 tiap semester. Ini adalah syarat utama untuk tetap menerima beasiswa Widia Scholarship dari BINUS. 

Keahlian Berkomunikasi

Meskipun sejak kecil akrab dengan olahraga wushu, Jason ternyata memiliki mimpi lain. Ia ingin belajar berkomunikasi dan berbicara di depan orang banyak. Kemampuan ini nantinya akan diterapkan dalam kegiatan bisnis dan marketing. Jason menyadari, kemampuan berkomunikasi dengan baik adalah soft skill yang sangat dibutuhkan  pada era milenial. 

Bagi Jason sendiri, kemampuan berkomunikasi akan digunakannya sebagai bekal membangun bisnis sendiri. “Rencana jangka panjang saya adalah mendirikan perusahaan startup di Indonesia” ujarnya. Namun, ia juga tak serta-merta melupakan wushu. Setelah lulus kuliah, rencana terdekatnya adalah menjadi pelatih wushu profesional. 

Mimpi Jason sangat mungkin terlaksana salah satunya karena dukungan Widia Scholarship. Beasiswa dari BINUS UNIVERSITY ini ditujukan khusus bagi para calon mahasiswa yang telah membuktikan diri dengan prestasi, baik di level nasional maupun internasional. Mahasiswa tak perlu membayar biaya kuliah asalkan tetap mempertahankan prestasinya selama kuliah di kampus.