Magang kerap menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa yang segera lulus dan memasuki dunia kerja. Di situ, mereka bisa berhadapan langsung dengan situasi dan permasalahan dunia kerja sehari-hari. Pengalaman yang didapatkan pun kian berharga, terutama ketika berkesempatan magang di perusahaan berskala internasional. 

Itulah yang didapatkan oleh Binusian Erbin Sanjaya. Mahasiswa jurusan Management BINUS UNIVERSITY itu punya kesempatan magang selama 1 tahun di PT Bank DBS Indonesia. Di situ, dia menyadari kalau banyak aspek penting yang belum diketahuinya. Di samping itu, ada pula banyak pengalaman seru selama magang. 

Tugas dan Tanggung Jawab Selama Magang di Bank DBS Indonesia

Pengalaman

Erbin magang di Bank DBS Indonesia di Divisi T&O Risk Management, tepatnya sebagai bagian Management Information System (MIS). Selama magang, Erbin mempunyai enam tugas dan tanggung jawab penting yang harus dikerjakannya setiap hari, meliputi: 

  • Membuat laporan Daily Dashboard selama hari kerja, mulai dari Senin sampai Jumat. Laporan ini memuat berbagai informasi seperti error dan risk, nostro, serta GL breaks di Bank DBS. 
  • Menyusun laporan OSPs Daily Dashboard. Laporan ini memuat informasi terbaru berkaitan dengan vendor-vendor yang melakukan kerja sama dengan Bank DBS Indonesia. 
  • Melakukan penyusunan Laporan Treasury Highlight. Laporan ini kemudian diteruskan ke Divisi TMO untuk dikirim ke unit bisnis. 
  • Penilaian Bright Awards. Keseluruhan tim MIS akan melakukan pemberian apresiasi ke berbagai unit tim DBS berdasarkan performanya. Beberapa aspek yang jadi dasar penilaian diantaranya adalah tingkat error, risk event, serta case risk real yang dapat memberi manfaat bagi unit lain. Apresiasi diberikan dalam berbagai bentuk hadiah, seperti voucher dan lain sebagainya. 
  • Berkontribusi dalam pelaksanaan Program Risk Culture. Seperti halnya Bright Awards, Risk Culture merupakan program dari tim MIS Bank DBS. Program ini mempunyai tujuan untuk menilai tingkat awareness, escalation, speak up, serta ownership pada setiap unit. 

Pengetahuan tentang empat aspek tersebut memberi manfaat bagi tim leader dalam mengelola anak buahnya. Mereka bisa mengetahui aspek yang perlu pengembangan dan perhatian ekstra. Selain itu, para karyawan juga jadi lebih cermat dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya.

Terakhir, Erbin bertanggung jawab pada Ad Hoc Project. Tugas ini menuntut Erbin dan karyawan di unit MIS untuk memberi wawasan tentang management information system kepada para pegawai Bank DBS setiap bulan. Untuk itu, Erbin pun perlu membuat artikel seputar MIS yang selanjutnya diserahkan kepada Divisi T&O. 

Kesulitan dan Hambatan Selama Magang di Bank DBS Indonesia

Berhadapan dengan lingkungan baru, Erbin menemui banyak kesulitan selama magang. Kesulitan yang pertama adalah berkaitan dengan istilah asing dalam dunia perbankan. Untuk mengatasi masalah ini, dia pun kerap meminta untuk ikut serta dalam setiap rapat yang dihadiri oleh manajernya. Selain itu, Erbin berusaha untuk membaca buku perbankan melalui internet. 

Erbin juga memiliki kesulitan dalam pengerjaan Daily Dashboard. Pasalnya, pengumpulan report dari setiap unit berbeda-beda. Alhasil, Erbit tidak bisa mengatur waktu kerja yang tepat dan kerap harus lembur. Permasalahan ini kemudian diatasinya dengan cara memanfaatkan rumus Excel yang membuat penyusunan Daily Dashboard jadi lebih ringkas. 

Pengalaman Tak Terlupakan Saat Magang di Bank DBS Indonesia

Saat magang selama satu tahun di Bank DBS Indonesia, ada satu pengalaman yang tak akan pernah dilupakan oleh Erbin. Momen itu adalah ketika pelaksanaan event coffee break bersama dengan pimpinan Divisi T&O, yakni Boon Khee Lim. Di situ, setiap anggota tim MIS punya kesempatan berbincang-bincang dengan beliau. Tak disangka, kalau event tersebut ternyata jadi momen terkuaknya salah satu peristiwa yang cukup membuat Erbin malu. 

Pak Boon Khee Lim sempat berbincang tentang emailnya yang dikirimkan ke Erbin. Alih-alih mengirim balasan, Erbin ternyata lupa, dan baru dua hari kemudian membalasnya. Dia pun meminta maaf melalui email karena telat memberikan jawaban. Tak disangka, beliau ternyata tidak terlalu mempermasalahkannya dan membalas dengan emoticon peace. 

Siapa yang menyangka kalau peristiwa balasan email yang terlupa itu jadi perbincangan saat event coffee break. Erbin tentu saja malu, apalagi dia menceritakannya di hadapan semua anggota tim MIS. Pak Boon Khee dan anggota tim lain pun tertawa mendengarnya. Terlebih lagi, belum pernah ada intern yang melakukan hal konyol seperti itu. 

Terlepas dari pengalaman memalukan itu, magang di DBS memberi banyak pelajaran bagi Erbin. Di situ, dia belajar tentang cara berkomunikasi yang baik, baik lisan ataupun tulis. Tak hanya itu, dia juga memahami penggunaan berbagai istilah bank yang sebelumnya sangat asing.