Ario Bijak Prabawa mulai berkuliah di Jurusan Accounting Information Systems BINUS UNIVERSITY pada 2018 lalu. Ia memang suka belajar akuntansi. Pilihannya jatuh ke universitas ini karena jurusan yang akan ditujunya telah menyandang akreditasi A. Secara umum, BINUS  juga dinilai memiliki kualitas baik di bidang komputer.  

Ario mendaftar sebagai mahasiswa BINUS lewat jalur Widia Scholarship.  “Saya memenuhi syarat beasiswa karena pernah memenangkan kompetisi nasional dan internasional. Saya pernah meraih medali emas dan medali perak di Kejuaraan Nasional Wushu Junior serta medali emas di Malaysia International Wushu Tournament,” ujarnya.

Mengajukan Pendaftaran

BINUS University

Ario menekuni olahraga wushu sejak usia 5 tahun hingga saat ini. Ia juga sering mengikuti berbagai pertandingan di tingkat provinsi, nasional, dan internasional. Karena kecakapannya di bidang olahraga ini, sejumlah prestasi berhasil ia torehkan.

Suatu saat, ketika Ario masih SMA, sekolahnya didatangi beberapa perwakilan dari BINUS UNIVERSITY. Mereka memperkenalkan kampus tersebut kepada para murid yang sebentar lagi akan lulus. Tak lupa, mereka juga menjelaskan tentang Widia Scholarship. “Saya tertarik karena memiliki beberapa prestasi yang bisa diajukan untuk mendapatkan beasiswa,” kata Ario.

Tak menunda-nunda, Ario pun mencari informasi ke bagian Admisi mengenai cara pendaftaran melalui jalur Widia Scholarship. Bagian Admisi memintanya untuk mengisi selembar formulir. Ario harus mengajukan formulir pendaftaran tersebut bersama sejumlah persyaratan lain, yaitu nilai rapor dan sertifikat perlombaan.

Dalam proses pengajuan, Ario sempat khawatir. Pasalnya, salah satu sertifikat kejuaraan yang akan ia lampirkan diberikan pada 2014 lalu. Sementara itu, pihak kampus hanya menerima sertifikat yang diterima dalam jangka waktu 3 tahun sebelum pengajuan beasiswa.

“Karena tidak bisa mengajukan sertifikat tahun 2014, saya sempat khawatir. Untungnya, saya masih memiliki sertifikat lain yang sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan,” pungkas Ario lega. Pihak sekolah pun membantunya dengan melegalisasi nilai rapor untuk melengkapi persyaratan menerima beasiswa.

Mempertahankan Beasiswa

BINUS University

Setelah menunggu beberapa lama, Ario akhirnya mendapatkan hasil usahanya. Ia ternyata diterima di BINUS UNIVERSITY melalui jalur beasiswa. Ia merasa senang karena dapat membantu orang tua dengan tidak perlu membiayai studinya. Ario pun diminta untuk melengkapi beberapa dokumen berupa surat pernyataan. Selain itu, ia juga langsung mendapatkan kartu FEP BINUS UNIVERSITY.

“Karena mendapatkan beasiswa, saya bebas biaya perkuliahan 100%. Namun, salah satu syarat mempertahankan beasiswa adalah mewakili kampus dalam kompetisi olahraga wushu di tingkat nasional dan internasional,” jelasnya. Bukan hanya itu, ia harus meraih IPK di atas 3.00 tiap semester. Ia juga wajib mengikuti LDK, LKMM, dan mengikuti UKM Wushu di kampus.

Tidak mudah bagi Ario untuk melakukan semua ini. Ia harus pandai membagi waktu antara kuliah, organisasi, dan wushu. Suatu waktu, ia pernah menjalani operasi pada bagian lutut karena cedera. Namun, ia tak meninggalkan kegiatan perkuliahan meskipun dalam kondisi kesehatan yang belum sempurna. 

Walaupun penuh perjuangan, Ario tetap bangga. Apalagi saat berhasil memenangkan kompetisi, ia diundang oleh kampus untuk menghadiri acara Appreciation Day. Ia kembali mendapatkan sertifikat, sejumlah uang tambahan, serta tambahan Point SAT. Ini merupakan bentuk apresiasi kampus kepada para mahasiswa yang berprestasi.

Selain kuliah, aktivitas Ario saat ini adalah menjadi pelatih di UKM Wushu. Ia juga mulai mengikuti beberapa kompetisi yang diadakan secara virtual. Selain itu, pemuda berusia 21 tahun tersebut tetap serius belajar untuk mencapai cita-citanya menjadi bagian dari perusahaan Big Four. 

Sebagai universitas yang berakreditasi A dan masuk dalam top 5 universitas swasta terbaik di Indonesia, BINUS UNIVERSITY memang merupakan cara terbaik untuk meraih mimpi. Dengan tawaran Widia Scholarship, mahasiswa berprestasi dapat berkuliah tanpa perlu memikirkan biaya lagi.