Berhasil menyabet gelar kampus swasta terbaik di Indonesia versi QS World University Rankings tak lantas membuat BINUS UNIVERSITY berpuas diri. Guna menciptakan lulusan unggulan dan siap bersaing di dunia kerja secara global, BINUS UNIVERSITY merancang program belajar bernama (2+1)+1. 

Salah satu keuntungan dari program (2+1)+1 adalah BINUSIAN mendapatkan kesempatan memilih sendiri kategori program enrichment sesuai karier impiannya. Buat BINUSIAN yang punya cita-cita menciptakan produk digital layaknya Mark Zuckerberg yang sukses melahirkan Facebook, kamu bisa mengikuti industry track di Apple Developer Academy. 

Sekilas Mengenai Apple Developer Academy

Binus University

Siapa yang tak kenal brand bernama Apple? Merek dagang terkemuka di dunia ini berhasil menciptakan sejumlah perangkat dengan teknologi termutakhir. Bukan hanya itu, perusahaan bernilai triliunan ini juga punya program filantropi bernama Apple Developer Academy di sejumlah negara. 

Di Indonesia, Apple Developer Academy hadir di tiga kota, salah satunya Apple Developer Academy BSD, Tangerang yang bekerja sama dengan BINUS UNIVERSITY. Melalui kerja sama ini BINUS UNIVERSITY berharap bisa memfasilitasi BINUSIAN dalam membangun produk digital untuk membantu mengatasi masalah yang timbul di tengah-tengah masyarakat. 

Selama menjadi bagian dari Apple Developer Academy, kamu akan menerima beragam ilmu baru seperti pemrograman berbasis objek (OOP), bahasa pemrograman Swift, dan materi terkait UI/UX designer

Selain materi di atas, kamu juga akan mendapatkan peluang mengikuti Apple TalentSparks, yaitu acara yang digelar untuk mempertemukan lulusan Apple Developer Academy dengan sejumlah perusahaan yang siap menampung talenta unggulan. 

Mau tahu pengalaman BINUSIAN yang pernah menjadi anggota Apple Developer Academy? Baca ulasan di bawah ini, yuk!

Cerita Josia Mannuel Limaries Menjadi Peserta Apple Developer Academy

 

Josia Mannuel Limaries merupakan mahasiswa Computer Science BINUS @Bandung 2020-2021 yang berhasil menjadi anggota Apple Developer Academy selama 10 bulan. Memiliki peran sebagai UI/UX Designer, tugas Josia tak lepas dari merancang tampilan produk agar lebih cantik dan mudah digunakan pengguna.

Untuk mewujudkan impiannya dalam membangun produk yang mudah digunakan, ia harus melakukan sejumlah tahap, mulai dari menyusun user persona, membuat emphaty map dan customer journey, merancang prototipe (low dan high fidelity), sampai melakuan user testing untuk mencari bug yang bisa menghambat pengguna dalam menjalankan aplikasi tersebut. 

Di luar deskripsi kerjanya sebagai UI/UX Designer, Josia juga berperan dalam pembuatan video untuk mempromosikan hasil karyanya di App Store. Ditanya mengenai kesulitan selama membangun produk digital, Josia menjelaskan bahwa kesulitan terbesarnya adalah manajemen waktu. 

Akibat pandemi Covid-19, ia dan rekan timnya mau tak mau harus melakukan brainstorming ide secara virtual. Padahal, menurutnya proses ini akan lebih efektif jika dilakukan dengan tatap muka secara langsung. 

Ditambah lagi sebagian besar anggota kelompoknya merupakan mahasiswa tingkat akhir yang sibuk mengurusi skripsi dan ada juga yang sudah bekerja sehingga jadwal meeting sering kali bentrok dengan aktivitas masing-masing anggota. Meski begitu, pada akhirnya ia berhasil menyelesaikan tugasnya sesuai tenggat waktu yang ditentukan. 

Menyoal aplikasi digital miliknya, Josia bersama tim berhasil menciptakan aplikasi bernama Cords dan Hale. Cords merupakan aplikasi yang memungkinkan pemusik untuk menulis lagu dan mengaransemen musik secara real time bersama orang-orang yang terlibat.

Sementara itu, Hale hadir untuk membantu pengguna melakukan breathing technique yang bisa menangani panic attack atau anxiety dengan bantuan visual dan audio. Aplikasi ini juga terhubung dengan Apple Watch. 

Sebagai penutup Josia mengungkapkan pengalaman tak terlupakan selama menjalani program Apple Developer Academy. Menurutnya selain hardskill, Josia juga merasa softskill-nya ikut berkembang semasa di Apple Developer Academy. 

Ia pun mengaku takjub ketika aplikasi buatannya berhasil rilis di App Store dan telah diunduh oleh sejumlah pengguna dari luar negeri. 

Demikian informasi mengenai Apple Developer Academy beserta cerita salah satu BINUSIAN yang bergabung di Apple Developer Academy. Semoga ulasan di atas bisa menginspirasimu untuk menjadi bagian dari Apple Developer Academy, ya.