Apple Developer Academy@BINUS merupakan program kolaborasi antara BINUS UNIVERSITY dan Apple sejak 2018 silam. Tujuan utama program ini adalah untuk menstimulasi kemampuan peserta dalam membuat aplikasi bermanfaat. Menggunakan pendekatan Challenge-Based Learning atau CBL, peserta diharapkan mampu bersaing di industri 4.0.

Kerja sama BINUS UNIVERSITY dan Apple ini merupakan salah satu upaya universitas swasta terbaik di Indonesia tersebut untuk menghasilkan lulusan mumpuni dan merupakan bagian dari enrichment program 2+1+1. Program ini memberi kesempatan pada mahasiswa untuk belajar di kampus asal selama 2 tahun, 1 tahun di kampus BINUS UNIVERSITY lain, dan 1 tahun memilih salah satu dari enam track Enrichment.

Keenam track tersebut adalah program internship, entrepreneurship, research, study abroad, community development, dan further study. Apple Developer Academy@BINUS sendiri merupakan bagian dari enrichment program internship. Jadi, meskipun pada dasarnya program ini terbuka untuk semua kalangan, BINUSIAN yang tertarik mengikuti Apple Developer Academy@BINUS akan mendapatkan pengalaman dan kredit khusus.

Karena cukup bermanfaat dan menarik, menjadi peserta Apple Developer Academy@BINUS bukan hal mudah. Selain berstatus BINUSIAN semester 5 atau lebih, kamu juga harus melalui beberapa tahapan seleksi. Meskipun sulit, bergabung di Apple Developer Academy@BINUS merupakan keuntungan tersendiri.

Pengalaman semacam ini tidak hanya akan memberikan ilmu, tetapi juga memperbesar peluang kamu untuk menjadi developer aplikasi terbaik. Jadi, tertarik untuk bergabung? Sebelum memutuskan, tidak ada salahnya untuk mengetahui pengalaman orang-orang yang pernah mengikuti Apple Developer Academy@BINUS.

Pengalaman Mengikuti Apple Developer Academy@BINUS

Pengalaman

Andika Leonardo merupakan salah satu BINUSIAN yang lolos seleksi dan berkesempatan belajar di Apple Developer Academy@BINUS. Setelah menyelesaikan pendidikannya selama 9 bulan, Andika mampu menciptakan aplikasi berbasis iOS yang canggih..

Prestasi ini mengantarkan Andika ke WWDC (Worldwide Developers Conference)—ajang tahunan yang diadakan Apple. Andika juga berkesempatan berkunjung ke markas Apple di Silicon Valley, Amerika Serikat. Hal tersebut tentu saja membuat Andika bangga.

Hal serupa juga dirasakan oleh Rizal Hilman. Meskipun tidak tercatat sebagai mahasiswa, pemuda lulusan SMK Informatika ini mendapatkan beasiswa Apple Developer Academy@BINUS pada Juni 2018 sebagai angkatan pertama. Kesempatan ini tentu saja diterima oleh pemuda tersebut.

Selain belajar di Apple Developer Academy@BINUS, Rizal dan 349 penerima beasiswa lain dari seluruh dunia berkesempatan mengunjungi San Jose, Amerika Serikat, untuk mengikuti WWDC tahun 2019. Pada konferensi tersebut, Rizal tidak hanya bertemu dengan berbagai developer aplikasi.

Pengalaman berharga tersebut tidak hanya membuat Rizal menjadi salah satu pengembang aplikasi iOS di Indonesia, tetapi juga salah satu Technical Facilitator di Apple Developer Academy@BINUS. Hal tersebut tentu saja membuat hidup pemuda lulusan SMK ini berubah 180 derajat.

Saat ini, selain aktif di lembaga yang mengubah hidupnya, Rizal juga kerap diundang sebagai trainer dan menjadi salah satu pendiri Android Enthusiast Jakarta yang memiliki sekitar 250 anggota aktif. Kisah Andika dan Rizal adalah bukti bahwa pendidikan yang bermanfaat tidak melulu tentang uang.

Tanpa biaya pun, kedua pemuda tersebut berhasil mencapai mimpi mereka dan berkesempatan menjadi bagian salah satu perusahaan ternama di dunia. Pengalaman Andika dan Rizal seharusnya tidak hanya inspiratif, tetapi juga mampu mendorong kita untuk selalu berusaha meskipun kesempatan yang dimiliki kecil.

Jadi, jangan takut untuk bermimpi dan senantiasa tingkatkan kualitas diri!