Pada Semester I-2020 lalu, Bekasi hingga Karawang, yang termasuk dalam koridor timur wilayah Jakarta, dipastikan telah menyerap sebesar 62% lahan industri. Berdasarkan data yang dimiliki oleh pihak terkait, Bekasi merupakan daerah yang paling mendominasi dalam hal penyerapan lahan industri.

Salah satu industri yang berkembang di Bekasi adalah otomotif dan FMCG. Industri ini telah menyerap sebanyak 96% atau sekitar 32 hektare lahan industri di Bekasi. Hal ini menunjukkan bahwa koridor timur tersebut merupakan kawasan yang sangat prospektif. Nah, ada beberapa alasan yang membuat Bekasi bernilai prospektif saat ini, yaitu:

  • Memiliki Dukungan Infrastruktur Mumpuni

Salah satu faktor yang mendukung kemajuan suatu daerah, terutama dari sisi perkembangan bisnis, adalah kehadiran infrastruktur. Kelengkapan infrastruktur ini memudahkan pergerakan, baik dalam mengangkut bahan baku, mendistribusikan produk jadi, hingga akses menuju kawasan bisnis. Bukan hanya makin mudah, tetapi juga makin murah dan makin cepat pergerakannya.

Di Bekasi, infrastruktur yang sudah dibangun adalah tol layang, kereta cepat, dan rel double track. Koridor timur Jakarta, antara lain Bekasi dan Karawang juga akan dilengkapi dengan pelabuhan, bandara, dan LRT. Keunggulan ini membuat kawasan tersebut makin unggul jika dibandingkan dengan kawasan lain, khususnya dari segi potensi bisnis.

  • Posisi Aglomerasi Menjadi Nilai Tambah

Alasan kedua yang membuat Bekasi menjadi wilayah yang masih prospektif adalah posisi aglomerasinya. Aglomerasi adalah berkumpulnya kegiatan industri maupun kegiatan lain pada suatu tempat yang sama. Adanya konsentrasi industri di suatu tempat sangat berpengaruh dalam mendukung perkembangan industri lain.

Bekasi merupakan kota yang sangat maju dengan industrinya. Beberapa sektor yang dinilai mendominasi kawasan ini adalah industri kendaraan bermotor, logam, elektronika, perdagangan, dan konstruksi. Semua industri ini berada dalam satu wilayah yang sama. 

  • Harga Tanah Lebih Terjangkau

Pada Semester I 2020, harga tanah di Jakarta masih tergolong stabil, meskipun terdapat potensi kenaikan sebanyak 3%. Ini tak bisa dielakkan terjadi karena adanya kelangkaan lahan industri. Perbaikan lahan maupun diberlakukannya pemeliharaan kawasan industri merupakan faktor penentu kenaikan harga lahan.

Sementara itu, di kawasan timur ibu kota seperti Bekasi, rata-rata harga tanah berada di kisaran Rp2,4 juta hingga Rp3,2 juta per meter persegi. Harga ini berlaku untuk lahan industri seluas 1-3 hektare. Namun, untuk kebutuhan lahan yang lebih luas, ada potensi negosiasi yang bisa diajukan. Harga tersebut menjadi salah satu pemicu diminatinya lahan di Bekasi.

Memajukan Industri Indonesia

Binus University

Potensi yang terdapat di Bekasi dan wilayah sekitarnya seharusnya dimanfaatkan dengan optimal. Namun, untuk mengelola potensi tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni. Melihat kebutuhan ini, BINUS UNIVERSITY menawarkan jurusan Teknik Industri di jenjang S1 yang kini dapat dijalani secara online

Teknik Industri adalah keilmuan yang mempelajari tata cara membuat perencanaan, rancangan, modifikasi, dan peningkatan kinerja suatu sistem terintegrasi yaitu antara manusia, teknologi, dan material. Sistem yang kompleks ini dirancang relevan dengan masa kini.

Jebolan Teknik Industri dari BINUS UNIVERSITY diharapkan dapat menggeluti bidang industri, seperti manufaktur, pelayanan, pendidikan, dan teknologi informasi. Melalui metode online learning, kamu dapat menempuh pendidikan tinggi tanpa harus datang secara intens ke lokasi kampus yang berlokasi di Jalan Lingkar Boulevard Blok WA No.1 Summarecon Bekasi.

Melihat prospek bisnis yang ada di Bekasi maupun wilayah-wilayah tertentu di Indonesia, peluang karier lulusan Teknik Industri terbilang sangat besar. Nah, jika kamu tertarik untuk mengembangkan itu, jangan ragu untuk menentukan pilihan. 

Saat ini, BINUS terdepan dalam mempersiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia bisnis yang sesungguhnya. Bukan hanya dari segi keilmuan, tetapi juga pengalaman melalui program internship ke perusahaan-perusahaan terkait. Dengan demikian, lulusannya akan memiliki kemampuan yang nyata dalam menghadapi kompetisi global sekaligus bermanfaat bagi masyarakat.