Gridhot.ID – Presiden Jokowi melakukan reshuffle alias perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Presiden Jokowi mengumumkan Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru.

Sakti menggantikan Edhy Prabowo, eks menteri KKP yang menjadi tersangka dalam kasus ekspor benur.

“Bapak Sakti Wahyu Trenggono, beliau saat ini memegang jabatan wakil menteri pertahanan dan kita berikan tanggung jawab untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan,” ujar Jokowi saat memperkenalkan para menteri baru di Istana Negara, Selasa (22/12/2020).

Selain Sakti, Presiden Jokowi juga menunjuk lima orang lainnya untuk mengisi pos kementerian.

Mereka adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Perdagangan M Lutfi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menparekraf Sandiaga Uno.

Sakti sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menhan Prabowo Subianto di Kabinet Indonesia Maju.

Ia juga pernah menjabat bendahara tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada kontestasi Pilpres 2019.

Ia bersama Erick Thohir yang saat ini menjabat Menteri BUMN ditugaskan memenangkan paslon nomor urut 1 Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019.

Profil Sakti Wahyu Trenggono

Dikutip dari Kompas.com, Sakti mempunyai latar belakang sebagai seorang pebisnis di bidang telekomunikasi.

Ia sempat berkecimpung di dunia politik sebagai Bendahara Umum Partai Amanat Nasional (PAN) saat ketua umum partai kala itu dijabat Hatta Rajasa.

Sakti mendirikan PT Teknologi Riset Global (TRG) Investama pada 2007, yang berfokus dalam bidang telekomunikasi, teknologi, properti, media, dan e-commerce.

Sebelum mendirikan PT TRG, pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Bina Nusantara (Binus) ini telah merintis PT Solusindo Kreasi Pratama (SKP) dan membangun PT Tower Bersama Infrastruktur.

Pria kelahiran Semarang ini dibesarkan di lingkungan keluarga yang sederhana.

Kariernya dimulai ketika Sakti menjadi karyawan di PT Astra International Tbk lewat program Astra Basic Training atau management trainee pada 1988.

Statusnya saat itu masih sebagai mahasiswa semester akhir ITB dan belum mendapat gelar sarjana. Sakti pun ditempatkan ke dalam unit bisnis informasi teknologi.

Pada 1995, Sakti pernah menjajal dunia bisnis bidang kayu, namun usahanya gulung tikar lantaran krisis tahun 1998.

Hal ini justru menjadi peluang yang dimanfaatkan Trenggono. Ia melihat di awal tahun 2000-an, Indonesia memasuki era teknologi mobile telekomunikasi yang ditandai dengan munculnya operator-operator seluler dan pengguna ponsel terus tumbuh.

Melihat peluang itu, Sakti pun mendapat sinyal kuat untuk mengembangkan bisnis di dunia telekomunikasi.

Meskipun sempat diremehkan, Sakti tetap yakin membangun 70 menara telekomunikasi dalam waktu tiga tahun.

Operator besar seperti Telkomsel, XL, dan Indosat melirik bisnisnya. Mereka memilih menyewa menara-menara tersebut daripada menghabiskan uang untuk membangun menara sendiri.

Sumber : https://hot.grid.id/read/182480712/duduki-kursi-menteri-kkp-begini-rekam-jejak-sakti-wahyu-trenggono-mantan-wamenhan-yang-pernah-jadi-relawan-jokowi?page=all