Sore pukul 16.00 usai menyampaikan presentasi virtual di depan klien, Reine (29) menggulirkan tombol ponselnya, membuka aplikasi berlogo hijau, lalu memesan menu makan malam favoritnya. Semua dilakukan tanpa harus beranjak dari sofa empuk kesayangannya.

Di belahan bumi lain, seorang ibu muda sigap membagi waktunya mengikuti kelas bahasa online sembari menemani si balita yang sesekali merengek minta perhatian. Ia menyimak dengan khidmat setiap teori dari sang tutor yang tinggal nun di seberang benua.

Cerita-cerita semacam itu pasti sudah sering kita jumpai. Meski sekilas memaparkan kondisi yang berbeda, sesungguhnya benang merahnya tetap sama. Ya, apa lagi kalau bukan tentang pemanfaatan teknologi bernama mobile apps

Peran Sentral Mobile Apps dan Teknologi dalam Kehidupan Sehari-hari

Teknologi

Dari mulai mengorder makanan, mengikuti kelas dan perkuliahan, menghadiri rapat, memesan kamar hotel, hingga belanja, semua bisa dilakukan secara online lewat aplikasi di smartphone. Singkatnya, teknologi ini telah mempermudah hidup semua orang. 

Hal-hal yang dulu mustahil terjadi karena kendala jarak pun sekarang sudah bisa dikerjakan hanya dengan sentuhan jari. Tinggal klik… dan kita pun akan segera terhubung dengan tujuan. Tidak dalam hitungan hari, tetapi detik. Ajaib? Begitulah cara teknologi bekerja.

Statista sendiri mencatat per September 2020, setidaknya ada 3,5 miliar lebih pengguna smartphone di seluruh dunia. Dengan angka sebesar itu, tidak heran jika industri mobile apps terus mengalami perkembangan.

Sekarang ponsel pintar tidak cuma dimanfaatkan untuk mengirim pesan instan dan menelepon atau video call, tetapi juga membantu meringankan segala urusan sehari-hari kita, mulai dari yang berkaitan dengan tugas kantor, belanja kebutuhan sehari-hari, sampai pengembangan kemampuan diri.

Kehadiran aplikasi mobile di era digital seolah menjadi jembatan penting yang menghubungkan manusia dengan masa depan yang lebih gemilang. 

Pakar pun yakin betul bahwa industri mobile apps akan terus berkembang, bahkan hingga beberapa dekade ke depan. Prediksi ini didukung oleh makin masifnya penetrasi internet di kalangan masyarakat dan faktor lain, seperti melonjaknya demand pengguna smartphone akan aplikasi instan yang praktis, ringan, dan bermanfaat.

Tentu saja, Indonesia sebagai salah satu negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia, merupakan pasar yang sangat menjanjikan untuk mengembangkan industri apps and technology

Program Mobile Apps & Tech di BINUS University

Teknologi

Tantangan global akan tingginya kebutuhan ahli di bidang mobile apps and development rupanya telah diakomodasi oleh BINUS University dengan membuka program perkuliahan di bidang terkait, yaitu Mobile Application and Technology (MAT), pada 2011 silam di bawah naungan School of Computer Science.

Jurusan ini didesain untuk memberikan pengetahuan dan keahlian mendalam kepada mahasiswa, tidak hanya di bidang pengembangan teknologi aplikasi, tetapi juga komunikasi, pengembangan karakter (character building), Pancasila, dan kewirausahaan (entrepreneurship) dengan kualifikasi internasional.

Melalui agenda perkuliahan yang terstruktur, praktikum, magang, training, riset, kompetisi, dan sebagainya, mahasiswa akan dibekali dengan ilmu mengenai Internet of Things (IoT) hingga peruntukannya dalam dunia bisnis. Jadi, ketika lulus mahasiswa bisa langsung terjun ke industri mobile apps development, baik di dalam maupun luar negeri.

Wisudawan program MAT BINUS University nantinya juga bisa menekuni karier sebagai seorang mobile software engineer/developer, mobile games designer, konsultan IT, mobile user interface architect, mobile business application developer, information analyst, dan masih banyak lagi profesi bergengsi lainnya.

Didukung oleh suasana kampus dan perkuliahan yang kondusif, BINUS University senantiasa mendorong setiap mahasiswa agar mampu berpikir kreatif serta menciptakan ide-ide segar yang tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri, tetapi juga kemajuan masyarakat dalam lingkup yang lebih luas.