Jakarta, 24 September 2020 – Buku adalah jendela dunia dan kunci untuk membukanya adalah membaca. Perpustakaan memiliki peran penting dalam dunia pendidikan sebagai sarana penunjang untuk belajar dan mengakses berbagai informasi. Seiring dengan perkembangan teknologi, perpustakaan juga mengalami perkembangan ke dalam dunia digital. Tidak hanya buku, perpustakaan digital juga dapat memuat konten video pembelajaran interaktif agar pembelajaran lebih menarik.

Pada tahun 2018, Jurusan Sistem Komputer BINUS UNIVERSITY membangun program perpustakaan digital pada komputer mini Raspberry Pi untuk pedesaan dan daerah terpencil yang tidak memiliki akses internet serta tegangan listrik tidak stabil. Program ini diprakasai oleh dua orang mahasiswa bernama Edward Evannov Santo Wiguna dan Hendry Lie yang dibimbing oleh dosen Dr. Rinda Hedwig S.Kom,M.T.

Hari ini (24/9) dilakukan Peresmian Perpustakan Digital Takome (PISA), di Ternate, Maluku Utara. Ini adalah Kerjasama Wahana Visi Indonesia (WVI), Pemerintah Kota Ternate dan Mitsubishi Jepang membangun Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) untuk anak-anak di Kelurahan Takome, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Selain menyediakan akses buku, computer, alat-alat music untuk anak-anak di Kelurahan itu, tempat ini juga menyediakan fasilitas digital library yang didukung oleh BINUS UNIVERSITY.

Pembuatan perpustakaan digital ini dilatar belakangi oleh minat membaca khususnya generasi muda di daerah pedesaan terpencil maupun pedalaman yang tidak sebesar minat baca anak-anak yang memiliki fasilitas untuk mengakses buku bacaan seperti di perkotaan. Meskipun sudah banyak gerakkan dilakukan untuk mengirimkan buku-buku bekas ke daerah-daerah terpencil maupun pedesaan atau membuat perpustakaan fisik di daerah-daerah tersebut, namun terkadang masih terdapat kendala dalam hal pendistribusiannya seperti pengiriman lintas pulau yang menyebabkan biaya kirim menjadi sangat mahal dan kendala biaya transportasi darat untuk menjangkau daerah pedalaman tersebut.

Perpustakaan digital ini terdiri dari 1 buah server, 4 buah klien dan memuat lebih dari 1400 konten berupa e-book atau video dari berbagai sumber. Keunggulan perpustakaan digital ini adalah hanya menggunakan daya total 55 watt, tahan terhadap tegangan listrik yang tidak stabil dan isinya dapat diakses tanpa internet. Ukurannya yang kecil tidak akan memakan tempat secara fisik serta biaya pemakaian dan perawatan yang lebih efisien dibandingkan dengan perpustakaan fisik pada umumnya. Selain itu, manfaat dari perpustakaan digital ini adalah untuk meningkatkan minat baca terutama kaum muda di daerah pedesaan dengan media elektronik.

Perpustakaan digital ini merupakan pengembangan dari desain unit awal dan bekerjasama dengan dosen Teknik Informatika, Bapak Henry Chong. Adapun total unit yang sudah terpasang di seluruh Indonesia adalah:

  • 1 di desa Onan Rungu – Tapanuli Utara – Sumatera Utara (2018)
  • 1 di desa Suka Maju – Bengkayang – Kalimantan Barat (2019)
  • 1 di desa Suka Bangun – Bengkayang – Kalimantan Barat (2019)
  • 1 di desa Lumban Lobu – Tapanuli Utara – Sumatera Utara (2019)
  • 1 di distrik Homfolo – Sentani – Papua (2019)
  • 1 di distrik Wesaput – Wamena – Papua (2019)
  • 1 di Nabire – Papua (2019 dan update di 2020)
  • 1 di Ternate Barat – Maluku Utara (2020)

Program ini merupakan bentuk impelementasi Pengabdian Kepada Masyarakat (empowering) yang akan terus dikembangkan ke berbagai wilayah di Indonesia. Jurusan Sistem Komputer BINUS UNIVERSITY bekerjasama salah satunya dengan Wahana Visi Indonesia untuk menyebarkan program perpustakaan digital ini ke berbagai pelosok daerah pedalaman dan harapannya program ini dapat terus berkelanjutan sehingga tidak ada lagi kesenjangan penyebaran ilmu pengetahuan di berbagai daerah di seluruh Nusantara.