JAKARTA – Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya berbagi kisah bagaimana mendirikan startup Tokopedia dari awal hingga saat ini. Tokopedia pun menjelma sebagai unicorn karena memiliki valuasi USD1 miliar.

“Saya selalu menganggap diri saya sebagai pengusaha kepepet atau entrepreneur by accident. Kalau orang lain lulusan universitas, saya bisa bilang diri saya adalah lulusan warnet,” kata William dalam Manager Forum XLIX MNC Group ke-49 bertajuk “Digital!! – Let’s Boost The Digital Side” secara virtual di Jakarta, Jumat (28/8/2020).

William Tanuwijaya lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 11 November 1981. Semasa kuliah, William juga sambil bekerja sebagai operator di warung internet (warnet). William sendiri merupakan lulusan Teknik Informasi Universitas Bina Nusantara.

William menceritakan bahwa saat dirinya merantau di Jakarta, dia mengalami banyak rintangan berat, terlebih dengan kondisi almarhum ayahnya yang jatuh sakit. Alhasil, kuliahnya tertinggal dan William berjuang mencari nafkah dengan menjadi penjaga warnet shift malam selama 3 tahun, dengan bayaran Rp10.000 per hari.

“Saya belajar bagaimana membuat website, dan waktu itu belum masuk di kurikulum kampus. Saya juga bermimpi bisa bekerja di Google atau Facebook, namun tidak bisa karena kantornya di luar negeri. Hingga tahun 2007, saya melihat peluang membangun Tokopedia,” tuturnya.

Di awal membangun Tokopedia, William mengisahkan betapa sulitnya mencari investor dan tak sedikit yang mempertanyakan mimpinya yang dianggap terlalu tinggi. Di sinilah dia menyadari, bahwa kepercayaan adalah hal yang sangat penting.

“Hingga akhirnya, saya bisa resmi mendirikan Tokopedia pada 17 Agustus 2009. Yang saya harapkan, Tokopedia bisa membantu pemerataan ekonomi digital di Indonesia, dan juga membantu para pelaku UMKM kita,” pungkasnya.

Sumber : https://economy.okezone.com/read/2020/08/28/455/2269079/bos-tokopedia-saya-lulusan-warnet