Kecepatan dalam mendeteksi Covid-19 menjadi faktor kritikal dalam penanganan pandemi ini. Pendeteksian yang lebih cepat akan membantu tenaga medis untuk dapat menangani pasien dengan lebih efisien. Efektifitas dengan AI untuk percepatan pendeteksi Covid-19 dibahas dalam seminar daring Huawei Indonesia dan Universitas Bina Nusantara.

Dalam seminar bertemakan ”The Role of Artificial Intelligence and Robotic on COVID-19 Pandemic” Dr Ford Lumban Gaol dan Dr Suryadiputra Liawatimena Manager Bee Embeded Research Group (BERG), Universitas Bina Nusantara, anggota senior IEEE mengatakan, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dapat didayagunakan untuk mengoptimalkan peran dokter dalam melakukan analisis awal berbagai penyakit dengan tingkat akurasi yang dapat diuji. Ini tentu saja akan sangat membantu jika melihat rasio dokter dan jumlah pasien saat ini, jumlah dokter masih sedikit dan perlu waktu lama untuk melahirkan dokter-dokter baru.

“Berkaca dari situasi ini, keberadaan teknologi seperti AI menjadi penting. AI tidak akan menggantikan posisi dokter atau tenaga medis, namun AI akan membantu para dokter dalam melakukan penangangan secara lebih cepat dan akurat,” kata Lumban Gaol dalam keterangannya, Senin (15/6/2020).

Baca juga : Didukung Nvidia, Qlue Kembangkan Teknologi AI Bagi Smart City di Indonesia

Suryadiputra menambahkan, salah satu sinergi yang dibutuhkan adalah sinergi antara dunia akademik, bisnis, pemerintah, serta praktisi dalam bersama-sama mengoptimalkan pemanfaatan AI sebagai solusi mempercepat penanganan Covid-19.

Sementara itu, Frederick Zhang Bei, Director of Intelligent Computing Business, Huawei Indonesia, mengatakan, Huawei Indonesia ingin menjembatani industri dengan universitas dalam menjawab kebutuhan SDM di bidang AI. Dalam AI Inception Plan untuk universitas, Huawei Indonesia menyediakan pelatihan, platform, dan kolaborasi teknis di bidang AI untuk memberikan kontribusi bagi bakat AI Indonesia. mendukung terselenggaranya pelatihan di bidang AI bagi talenta-talenta penuh potensi di Indonesia.

“Huawei telah meluncurkan strategi AI sejak Oktober 2019, bersamaan dengan digelarnya Huawei Connect, dan Huawei akan fokus pada kolaborasi-kolaborasi berbasis AI guna membangun ekosistem AI global. Huawei Indonesia juga telah menerbitkan AI Inception Plan untuk pemerintah, para mitra ISV (Independent Software Vendor) AI, dan universitas,” ujar Frederick.

Bersamaan dengan diselenggarakannya seminar online ini, Huawei Indonesia juga memperkenalkan Atlas intelligent computing platform, platform komputasi AI full-stack yang mendukung berbagai skenario. Huawei Atlas AI Computing Platform dapat digunakan untuk membantu para developer dalam membangun dan mengembangkan aplikasi-aplikasi berbasis AI, termasuk aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk percepatan pendeteksian Covid-19 dengan tingkat akurasi tinggi.

Pengenalan Atlas intelligent computing platform melalui kegiatan bertemakan “The Role of Artificial Intelligence & Robotic on Covid-19 Pandemic,” merupakan hasil kolaborasi bersama antara Jurusan Sistem Komputer Universitas Bina Nusantara, Program Doktoral Ilmu Komputer Bina Nusantara University, Bee Embedded Research Group (BERG), RIG Intelsys, The Indonesia Section Computer Society Chapter, IEEE Student Branch Bina Nusantara, Indonesian Artificial Intelligence Society (IAIS), Asosiasi Perusahaan Konsultan Telematika Indonesia (ASPEKTI) , Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Huawei Tech Investment.

Source : https://youngster.id/news/huawei-dan-binus-gali-efektivitas-ai-untuk-percepatan-pendeteksian-covid-19/?amp