Bekasi, 15 Mei 2020 – Pandemi COVID-19 yang saat ini masih membayangi kehidupan masyarakat dunia, telah terasa dampaknya di berbagai sektor. Salah satu sektor yang paling terpengaruh dengan merebaknya pandemi virus ini adalah sektor bisnis kuliner. Sektor bisnis kuliner biasanya tidak hanya mengandalkan penjualan makanan dan minuman, namun juga menjual suasana atau vibe dari masing-masing restauran dan kafe. Seiring dengan berjalannya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa kota di Indonesia demi menanggulangi penularan virus COVID-19, konsumsi masyarakat di sektor kuliner pun ikut menurun. Para konsumen saat ini sedang tidak dapat duduk makan dan minum di tempat dan sebagian besar beralih ke masakan rumahan yang diolah sendiri.

Fakta tersebut tentunya mendorong para pengusaha di bidang kuliner untuk menemukan cara-cara kreatif agar bisnisnya tetap menghasilkan profit. Dengan tujuan mengedukasi masyarakat mengenai cara-cara agar bisnis di bidang kuliner tetap dapat menghasilkan dan bahkan meningkatkan profit di masa pandemi ini, BINUS UNIVERSITY melalui jurusan Business Hotel Management di BINUS@BEKASI berinisiatif menyelenggarakan webinar yang bertajuk “Culinary Entrepreneurship: Profit Melejit Saat COVID-19”. Webinar kali ini dihadiri oleh Chef Kamal Arif, seorang koki sekaligus pengusaha di bidang kuliner sebagai pembicara. Chef Kamal merupakan pemilik dari kafe Tiramisu n Coffee yang berlokasi di Bandung. Selain Chef Kamal, webinar ini turut dihadiri oleh Prof. Idris Gautama So., Ph.D. selaku Campus Director BINUS@BEKASI dan Bapak Bima Yogie Purnama, S.H., M.Kn. selaku perwakilan dari HIPMI Bekasi Bidang Hukum, UKM, dan Tenaga Kerja.

Dalam webinar ini, para pembicara menyampaikan bagaimana para pengusaha kuliner dapat tetap mencapai profit di tengah pandemi COVID-19 dari berbagai sisi, mulai dari sisi kewirausahaan, sisi legal, hingga sisi humanis yang harus dilakoni oleh para pengusaha kuliner. Chef Kamal, yang merupakan praktisi di bidang usaha kuliner menyampaikan beberapa solusi yang telah ia implementasikan dalam bisnisnya.

“Saya saat ini menjalankan model bisnis delivery dan juga take away, karena seperti yang kita tahu, saat ini pelanggan tidak bisa datang dan duduk makan di kafe. Selain itu, empati serta kepedulian juga sangat penting untuk kita jalankan di tengah situasi ini. Seperti contohnya untuk para ojek online yang mengambil pesanan, bisa kita berikan semacam bingkisan atau makanan untuk berbuka puasa.” Ujar Chef Kamal.

Solusi-solusi yang disampaikan oleh para narasumber dalam webinar ini, telah mereka jalankan sendiri dan sudah terbukti dapat menghasilkan profit bagi bisnis mereka. Oleh sebab itu, para peserta dalam webinar ini diharapkan dapat mengambil poin-poin dari solusi yang dipaparkan dan mengimplementasikannya dalam pekerjaan ataupun bisnisnya masing-masing. Para peserta, yang terdiri dari guru-guru SMK, mahasiswa/I, dan pelaku usaha di bidang kuliner ini, juga diharapkan tetap memiliki semangat penuh dalam menjalankan bisnisnya meski sedang berada di tengah pandemi.