MENDORONG PERTUMBUHAN DEVELOPER BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INDUSTRI 4.0
Seiring dengan perkembangan teknologi digital yang telah menciptakan disrupsi pada dunia bisnis sekarang ini. Semakin banyaknya perusahaan teknologi dan digital melebarkan sayapnya di Indonesia, baik itu perusahaan-perusahaan start-up, fintech, dan e-commerce memiliki peluang untuk berkembang lebih besar.
Adanya peluang tersebut tentunya akan berdampak signifikan terhadap kebutuhan sumber daya manusia. Indonesia memiliki sejumlah potensi seperti jumlah demografi penduduk yang besar, akses internet yang semakin mudah dan murah serta penetrasi yang cukup tinggi.
Sebuah perusahaan konsultan perekrutan tenaga kerja profesional, Michael Page Indonesia, ada lonjakan 60% kebutuhan tenaga kerja di industri teknologi dan digital pada periode Maret 2016-April 2017. Kenaikan kebutuhan ini diperkirakan akan terus terjadi, seiring tumbuhnya industri teknologi dan digital. Oleh karenanya perusahaan-perusahaan harus bersaing ketat untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas terutama di area digital dan teknologi.
Tidak hanya disitu saja, kebutuhan akan developer yang mumpuni menggunakan teknologi sebagai pendongkrak industri digital pun semakin meningkat. Termasuk didalamnya perkembangan pertumbuhan para developer di Indonesia yang juga turut berkembang. Hal ini ditandai dari banyaknya penemuan atau inovasi baru yang diciptakan oleh para developer.
Oleh karenanya, untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia tersebut diperlukan peran dan dukungan Institusi Pendidikan Tinggi sebagai pendidik untuk menghasilkan para developer yang dibutuhkan. Sekarang ini, Perguruan Tinggi semakin dituntut untuk mempersiapkan para mahasiswa dan lulusan nya untuk mampu menciptakan ilmu pengetahuan yang inovatif, adaptif, kompetitif sebagai konsep utama daya saing dan pembangunan bangsa di era revolusi industri 4.0.
Untuk menjawab tantangan tersebut, BINUS UNIVERSITY melalui program kolaborasi bersama APPLE menyelanggarakan Apple Developer Academy @BINUS. Program ini merupakan inisiatif pertama di Asia dan ketiga di dunia untuk memberdayakan ekonomi Indonesia dengan menciptakan developer kelas dunia untuk membangun ekosistem aplikasi paling inovatif dan dinamis di dunia.
Apple Developer Academy @BINUS bertujuan menantang dan menginspirasi siswa melalui pendekatan berbagai bidang dalam pengajaran dan pembelajaran. Semenjak diremiskan tahun lalu, Apple Developer Academy @BINUS telah melahirkan 165 para developer kelas dunia, diantaranya adalah lebih dari 70 mahasiswa BINUS UNIVERSITY yang telah menjadi developer kelas dunia melalui hasil karya-karyanya.
Kedepan, BINUS University terus memberikan komitmen untuk melahirkan sumber daya manusia yang dibutuhkan tersebut melalui program 3+1. Program 3+1 adalah program yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa semester 6 jurusan apapun untuk merasakan pengalaman kerja didunia nyata selama 1 tahun. Selama 1 tahun sisa masa kuliahnya mahasiswa akan belajar diluar lingkungan kampus dan menimba ilmu dari perusahaan-perusahaan multinasional dan atau global. Melalui program 3+1, BINUSIAN dapat terjun lebih awal kedunia kerja. Dengan terjun lebih awal kedunia kerja BINUSIAN memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan mahasiswa universitas lain. Hal ini memberikan kesempatan bagi BINUSIAN untuk mengaplikasikan ilmunya dan belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
Apple Developer Academy @BINUS adalah salah satu program yang masuk ke dalam program besar 3+1 BINUS UNIVERSITY akan terus melahirkan para developer kelas dunia. Program 3+1 ini adalah untuk mendorong BINUSIAN dalam membuat langkah awal dalam karirnya. Banyak hal dan pengalaman berharga yang akan BINUSIAN dapatkan dari program 3+1. Mulai dari pengembangan ilmu-ilmu yang diperoleh selama Apple Developer Academy @BINUS. Program 3+1 ini adalah jembatan buat BINUSIAN dalam membangun karir. Dengan mengikuti program 3+1, pintu mahasiswa untuk bekerja di perusahaan multinasional terbuka lebar.
Keberadaan BINUS UNIVERSITY melalui Apple Developer Academy @BINUS ini tentunya dapat mengembangkan ekonomi berbasis digital untuk mendorong perekonomian berbasis aplikasi. Ditambah lagi program ini juga dapat mendorong program pemerintah melalui gerakan 1000 startup yang memproyeksikan negara Indonesia akan memiliki 1000 startup di tahun 2020 mendatang. Gerakan yang diinisiasi oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika inilah yang akan mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia kita untuk menjadikan Indonesia sebagai pemegang ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. (HS)
Comments :