JAKARTA – Penelitian robot di Indonesia semakin berkembang. Beragam komunitas robotik juga semakin menjamur, baik di lingkungan kampus maupun luar kampus. Kompetisi merakit robot atau even serupa juga banyak medapat perhatian dari berbagai pihak.

Kendati demikian, dosen Jurusan Teknik Informatika, Bina Nusantara (Binus) University, Dr Widodo Budiharto, SSi, Mkom menilai, saat ini perkembangan penelitian robot di Tanah Air masih jalan di tempat. Pasalnya, robot yang diciptakan hanya sebatas bagus untuk dilombakan.

“Anak-anak SD, SMP, SMA, mahasiswa sudah bayak yang bisa membuat robot, tetapi bagus untuk lomba saja. Dari tingkat kesulitan kebanyakan masih robot tingkat menengah,” ujarnya usai Demo dan Media Interview Intelligent Humanoid Robot, di Binus Anggrek, Jakarta.

Widodo mengungkapkan, anak-anak Indonesia perlu membuat robot yang lebih kompleks, yakni mampu mengenali wajah hingga suara. Namun, dia tak menampik hal tersebut membutuhkan pengembangan yang lama dan biaya yang cukup besar.

“Di Binus pada intelligent humanoid robot ini pengembangannya baru satu semester dari tiga tahun. Nanti kami akan mengambangkan dari segi software sampai memperbesar ukuran hingga seperti manusia,” tuturnya.

Sedangkan untuk pendanaan, imbuh dia, merupakan salah satu tugas dosen juga kampus untuk mencari hibah, baik dari pemerintah maupun luar negeri. Menurut Widodo, jika mahasiswa dilepas sendiri, pengembangan robot tidak akan tercapai lantaran mereka belum memiliki apa-apa.

“Hibah ristek insinas dari Kemristekdikti untuk pembuatan robot ini (intelligent humanoid robot) adalah yang pertama di Binus. Sulit sekali mendapatkannya karena seleksinya ketat. Untuk pengembangannya dua tahun lagu juga tidak cukup, harus mencari hibah lainnya lagi,” terangnya.

Widodo menjelaskan, seorang dosen harus mau mendorong mahasiswanya untuk berkarya. Sehinga riset dosen yang sebagian dilaksanakan oleh mahasiswa bisa mendatangkan kolaborasi positif, baik untuk kampus maupun inovasi di Indonesia.

“Iya dosen harus berperan aktif. Indonesia wajib mengetahui teknologi terkini tentang robot, sehingga bisa berguna tidak useless. Selain itu, agar skripsi mahasiswa tidak hanya menumpuk di gudang, tetapi juga bisa dimanfaatkan,” pungkasnya.

Sumber :

http://news.okezone.com/read/2016/03/05/65/1328452/buat-robot-jangan-sekadar-untuk-lomba