Setelah Bridging Campus yang didirikan sebelumnya sudah overload, kini Universitas Bina Nusantara menghadirkan Kampus Utama @ Alam Sutera yang dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 5 ha. Pembangunannya dilakukan secara bertahap, dimana pada tahap I berupa bangunan tower setinggi 21 lantai dan 1 lapis basement yang kini tengah dalam pelaksanaan konstruksi dan ditargetkan selesai pada akhir Juli2014 mendatang.

Berangkat dari keinginan top management Universitas Bina Nusantara (Binus) untuk memiliki gedung kampus yang mempunyai ‘icon’ serta menjadi Flagship untuk Binus menujuworld class university 2020, maka penjabarannya tidak hanya sekedar ruang kelas untuk belajar mengajar. Namun, semua terfasilitasi dengan sistem yang teritegrasi.

Terkait dipilihnya lokasi pembangunan kampus utama Binus di wilayah Alam Sutera, mengingat di kawasan tersebut perkembanganya cukup pesat. Untuk pencapaiannya pun mudah dijangkau, karena sudah memiliki akses tol gate sendiri. Di sisi lain, mengingat bridging campus (kampus sementara/existing) yang setiap tahunnya pertambahan indeks mahasiswa semakin meningkat pesat. Demikian pula, untuk fakultas dan program studi yang setiap tahunnya juga terus mengalami perkembangan. Sementara, ruang kelas yang tersedia terbatas sehingga sudah tidak seimbang lagi. Demikian seputar latarbelakang dibangunnya Gedung Kampus Universitas Binus @ Alam Sutera, sebagaimana dipaparkan Ir. Rivanus Dewanto, IAI, GP – Project Manager Universitas Binus dalam wawancara dengan Techno Konstruksi beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Rivanus mengungkapkan, bangunan gedung Kampus Utama Binus berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 5 ha, yang pembangunannya dilakukan secara bertahap. Pada tahap I berupa bangunan tower yang dibangun di atas lahan perencanaan seluas kurang lebih  20.000 m2. Terdiri dari 21 lantai dan 1 lapis semi-basement, dengan total luas bangunan sekitar 32.000 m2. Dalam pelaksanaan tahap I tersebut, untuk pekerjaan struktur, Instalasi dan Equipment MEP dan finishing fasade diselesaikan secara keseluruhan, sedangkan untuk finishing bagian dalam (interior) dirampungkan hingga 11 lantai dulu. Menurut rencana,  serah terima akan dilakukan pada Akhir Juli 2014, karena akan digunakan untuk trial perkuliahan dan pada September 2014 sudah resmi digunakan untuk perkuliahan indeks mahasiswa baru.

Lebih rinci, Rivanus menjelaskan, untuk kebutuhan total luas lantai pada main campus ini seluas kurang lebih 66.000 m2. Sehingga sisanya seluas 34.000 m2 dibangun pada tahap II, yang penggunaannya untuk mengakomodir kebutuhan dari bridging campus yang akan off pada tahun 2015 dan Binus Alam Sutera Learning Center yang akan off pada tahun 2016.

Adapun konsep penzoningan fungsi pada bangunan tahap I (tower 21 lantai), antara lain: pada lantai semi-basement untuk keperluan parkir, building management dan utility room. Pada lantai 1 akan difungsikan untuk main lobby hall, international lounge, pelayanan mahasiswa, banking, library dan beberapa ruang komunal mahasiswa. Pada lantai 2, akan digunakan untuk fasilitas semua laboratorium non-komputer (Binus TV, studio fotografi, data center, ruang simulasi jurusan hubungan internasional). Untuk lantai 3 difungsikan untuk ruang office dan ruang dosen. Sedangkan pada lantai 4 akan disiapkan untuk extension office berikutnya. Dan pada lantai 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13 dan 14, akan digunakan untuk ruang-ruang kelas (kelas reguler, kelas besar dan laboratorium).

“Pada tahun ajaran 2014 ini, rencananya dipersiapkan sebanyak 17 kelas reguler yang masing-masing memiliki luas bervariasi, yakni berkisar antara 70 m2 hingga 90 m2. Kemudian juga 2 ruang kelas besar, laboratorium non-komputer 11 ruang, laboratorium komputer 7 ruang dan 1 unit ruang marketing. Dengan fasilitas yang disediakan, antara lain: layanan mahasiswa, library, layanan dosen akademis dan rektorat, office, serta kafetaria (untuk tahap I kafetaria temporary, di luar bangunan tower),” jelas Rivanus.

Icon di Alam Sutera

Dalam proses belajar mengajar, tentunya diperlukan suasana yang nyaman. Demikian pula, pada area publik sebagai ruang untuk saling berinteraksi bagi para mahasiswa di luar jam kuliah. Hal tersebut akan diterapkan dalam desain Gedung Kampus Universitas Bina Nusantara @ Alam Sutera yang mengangkat konsep Modern, Smart and Green Campus, namun tetap mengedepankan kemudahan dalam hal perawatan.

Pada menara 21 lantai ini, dirancang dalam bentuk serangkaian kotak-kotak unik, yang ditumpuk secara vertikal tak beraturan yang menjadikan ‘icon’ tersendiri di kawasan Alam Sutera. Dalam hal penggunaan materialfinishing pada setiap kotak dibuat berbeda. Hal tersebut, melambangkan adanya berbagai fakultas, jurusan (program studi) dan ilmu pengetahuan yang ada di kampus ini. Sedangkan modern, karena pemilihan material high-tech.

Di samping itu, bangunan gedung kampus ini juga ramah lingkungan, dengan adanya hanging garden secara vertikal (pada balkon) dan bentuk bangunan kotak tak beraturan secara vertikal tersebut dapat mengaplikasi saving energy. Karena, sinar matahari dan udara alami masuk ke dalam bangunan dengan leluasa. Kemudian ditunjang oleh desain mekanikal elektrikal yang dikontrol oleh Building Automation System (BAS). Dengan begitu, desain Main Campus Binus ini turut berperan dalam menyediakan kampus yang nyaman bagi para mahasiswa, dengan membangun lingkungan yang terpadu dengan alam. Sehingga, mutu dan kenyamanannya mutlak harus dapat tercapai.

 

Terkait dengan penggunaan material finishing, menurut Rivanus, pada fasade diselesaikan dengan precast concrete, curtain wall dan alumunium composite panel. Untuk precast concrete dibuat lubang-lubang agar cahaya dan udara yang masuk ke dalam dengan bebas.  Memasuki ruang dalam , lantai lobi diselesaikan dengan marmer dan homogeneous tile. Lantai ruang kelas, koridor dan toilet dengan keramik. Lantai office sesuai kebutuhan (keramik, karpet atau parket). Ceiling untuk ruang kelas exposed, sedangkan untuk ruang laboratorium di-finish dengan gypsum, perkantoran dan perpustakaan di-finish dengan kombinasi gypsum board dan gyptile.

Untuk perencanaan arsitektur dan sebagian interior, ungkap Charles Levi Mulyono S. – Binus Architecture Coordinator, dipercayakan pada PT Duta Cermat Mandiri, struktur : PT Perkasa Carista Estetika, mekanikal-elektrikal : PT Asdi Swadaya. Sementara pelaksanaan konstruksi ditangani oleh PT Total Bangun Persada, Tbk.

Sumber :

http://technokonstruksi.com/techno-majalah/21-bina-nusantara-main-campus-alam-sutera-berkonsep-modern-smart-dan-green-campus