Gunawan Susanto, CEO baru IBM Indonesia

Tidak biasanya saya bangun pagi di hari Sabtu. Tapi di Sabtu 15 Februari 2014 itu, pagi-pagi saya sudah meluncur ke kampus Universitas Bina Nusantara di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta. Karena di pagi itu, InfoKomputer bekerjasama dengan Binus Graduation Program menyelenggarakan acara yang kami sebut CIO School.

Tujuan acara tersebut adalah mempertemukan IT Leader—seperti CIO dan pemimpin perusahaan teknologi—dengan para mahasiswa. Para IT Leader, yang telah mengarungi dunia IT selama belasan bahkan puluhan tahun, pasti memiliki banyak pengalaman yang bisa dibagi kepada para mahasiswa yang notabene adalah calon IT Leader di masa depan.

Salah satu yang menjadi pembicara di acara tersebut adalah Gunawan Susanto. Usianya masih muda (35 tahun) namun sudah menduduki jabatan prestisius sebagai Country Manager untuk divisi Systems and Technology Group (STG) IBM Indonesia.

Gunawan sendiri bersedia datang meski kami baru mengontaknya beberapa hari sebelum acara. “Semoga presentasi saya sesuai tujuan acara nih, Mas Wisnu,” ujar Gunawan ketika kami bertemu di tempat acara. Gunawan pun menunjukkan presentasinya ke saya, dan hanya sekilas melihat, saya tahu presentasi tersebut memiliki nilai yang tinggi. “Memang seperti ini, Mas, harapan kami,” ujar saya.

Dan nilai tersebut benar terpancar ketika pria lulusan Teknik UI tersebut mulai melakukan presentasi. Disajikan dengan runut dan jelas, Gunawan mengawali presentasinya dengan bercerita mengenai mengenai cloud computing, big data, dan teknologi yang akan booming dalam waktu dekat. Setelah itu, Gunawan mulai berbicara mengenai nilai-nilai yang harus dianut jika ingin sukses dalam karir.

Satu hal yang paling saya ingat adalah ketika Gunawan berkata bahwa karir kita ditentukan oleh kemampuan kita untuk berkontribusi. Namun ia mengingatkan, kontribusi bukan sekadar menjalankan tugas yang menjadi kewajiban kita. “Kontribusi adalah ketika kita bisa menyelesaikan masalah atau menciptakan peluang,” ujar Gunawan.

Kata-kata itu langsung terlintas di benak saya ketika Rabu (27 Februari) kemarin IBM Indonesia mengumumkan CEO baru mereka yang tidak lain adalah Gunawan Susanto. Ia ditunjuk menjadi pengganti Suryo Suwignjo yang telah menjadi CEO IBM Indonesia selama 6 tahun.

Kabar ditunjuknya pemuda berusia 35 tahun memimpin perusahaan seprestisius IBM adalah berita besar. “CEO at 35 is game changer” ungkap Hermawan Sutanto (Director Marketing Intel Indonesia) dalam tweet-nya kepada saya. Saya pun setuju. Tidak ada perusahaan teknologi global di Indonesia yang dipimpin anak muda seperti Gunawan Susanto.

Tantangan yang dihadapi IBM Indonesia pasti tidak mudah. Setelah melepas divisi x86 server ke Lenovo, IBM kini berkonsentasi mengembangkan bisnisnya di sisi software dan aplikasi—termasuk layanan cloud.

Seperti tercermin dari laporan keuangan IBM kuartal empat 2013, pendapatan dari divisi STG (yang menjual server, mainframe, dan hardware lain) turun 26% ke angka US$ 4,3 miliar. Sementara pendapatan IBM dari bisnis cloud justru meningkat 69% menjadi 4,4 miliar.

Tidak heran jika lembaga Forrester Research memperkirakan, bisnis software dan aplikasi IBM akan menyentuh angka US$ 8 miliar tahun depan, atau hanya kalah dari SAP dan Oracle.

Karir Gunawan Susanto di IBM Indonesia sendiri banyak berkutat di bisnis hardware, seperti menjadi Manager IBM ASEAN untuk System I atau Country Manager untuk STG. Menarik ditunggu bagaimana ia membawa IBM Indonesia menuju industri layanan dan cloud di tengah persaingan ketat dari SAP, Oracle, dan Microsoft yang juga semakin serius di dunia cloud.

Namun seperti ia ungkapkan dalam presentasinya, Gunawan ingin selalu memberikan kontribusi. Dan saya yakin, ia dapat berkontribusi dengan menciptakan peluang baru bagi IBM Indonesia.

Sumber : http://www.infokomputer.com/2014/02/fitur/sekelumit-cerita-tentang-gunawan-susanto/

Download : Sekelumit Cerita tentang Gunawan Susanto