Body kamera, lensa, cahaya, film, ide unik, subjek dan teknis. That’s all about photography. Ketujuh unsur fotografi tersebut dikupas tuntas oleh Jerry Aurum pada workshop yang diselenggarakan pada 28 Maret 2013, di Auditorium kampus Anggrek- BINUS University.

Wokshop yang bertajuk Ngobrol Seru “Hampir Fotografi” Bersama Jerry Aurum tersebut dikemas dalam bentuk dialog interaktif dan dihadiri tidak hanya oleh Binusian saja, namun tampak beberapa siswa-siswi SMA.

Hanya dengan media fotografilah, kita dapat menceritakan fenomena apa yang sedang dan telah terjadi di belahan dunia lain. Pernyataan dari Jerry Aurum tersebut cukup membuat mata para peserta yang hadir terbelalak.

Melalui buku ketiganya, fotografer sekaligus penulis buku tersebut ingin mengajak para fotografer agar tidak terlalu terpaku oleh aturan-aturan fotografi dalam menghasilkan karya foto yang indah. Ilmu yang dituangkan dalam buku tersebut tidak hanya berisi seputar pengalamannya dalam dunia fotografi, namun juga menyinggung beberapa aturan-aturan yang ada dan bagaimana trik ‘melanggarnya’ agar dapat menghasilkan sebuah maha karya yang memorable. Semuanya disajikan secara ‘ceplas-ceplos’ namun tetap tertata dengan manis sesuai dengan karakter Jerry yang humoris dan santai.

”BINUS University adalah universitas pertama yang saya tunjuk sebagai wadah untuk sharing dan launching buku saya. Mengapa? Karena Club Seni Fotografi Bina Nusantara (KLIFONARA) sangat keep in touch dan asik. Beberapa tahun lalu, saya pernah menjadi pembicara di workhop mereka. Dan komunikasi yang terjalin diantara kami tidak terputus hanya sebatas kepentingan acara saja, namun masih berjalan dengan baik hingga saat ini. Terus terang, saya sangat bangga terhadap BINUS University yang selalu mendukung mahasiswanya untuk terus berkreasi. Dan saya berharap, hal tersebut selalu dilakukan dan ditingkatkan”, ucap Jerry sembari melayani para peserta yang meminta tandatangan di bukunya dan foto bersama.

Christy Sibuea, Marketing Communications BINUS University menambahkan, “Ya, inilah bentuk nyata komitmen kami dalam memberikan knowledge kepada para mahasiswa dan mahasiswi. Kami tidak memberikan knowledge di dalam kelas saja, namun turut memfasilitasi mereka dengan mendatangkan seseorang yang ahli dalam bidangnya. Lihat saja gaya Jerry sepanjang workshop, Jerry mencuri hati peserta dengan gaya bahasanya yang anak muda dan informasi yang disampaikan tetap berkualias”. (KD)