Salah satu kebudayaan asing yang kental melebur bersama kebudayaan Indonesia adalah budaya Tionghoa. Kebudayaan ini dibawa oleh bangsa China awal abad ke-7 ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Tak heran budaya tionghoa merupakan salah satu kebudayaan yang banyak diserap oleh bangsa Indonesia, sebut saja dalam hal kesenian.

Inilah yang ditampilkan dalam kegiatan Pameran Lukisan & Kaligrafi Tionghoa yang diselenggarakan tanggal 4-17 Maret 2013 di Kampus BINUS INTERNATIONAL, The Joseph Wibowo Center (JWC) Senayan (4/3).

Pameran ini diselenggarakan dalam rangka Tahun Baru Imlek 2564 ini menampilkan lebih dari 120 karya hasil Edy Widiyanta serta ke-16 muridanya yang memiliki latar belakang budaya, daerah dan profesi yang berbeda-beda namun tetap bisa bersatu dalam kecintaan akan seni.

Murid-murid Edy Widiyanta yang ikut serta dalam pameran ini adalah catherine Lime, Han Awal, Hendro Dharmawan, Hoemar Tjokrodiatmo, Jusuita Jusuf, Lisa Tjokroadhiguno, Yetty Lambong, Ferawati, Sumartini Rahman, Bernadet Marli, Sonni H. Sauwunggaling, Luo Lan Zhen, Vecalia, Mieke Tan, Yenti, dan Shinta.

Ini merupakan kali ketiga yang dilakukan di Kampus BINUS INTERNATIONAL. Dalam pameran ini juga diadakan demo lukis dan lelang lukisan hasil demo yang sebagian hasilnya akan disumbangkan untuk kegiatan amal.

“Pak Edy selalu memotivasi kami untuk lebih semangat dan produktif berkarya dalam memperkenalkan salah satu seni dan budaya Tonghoa kepada masyarakat luas, khususnya seni lukisa dan kaligrafi,” jelas Lisa Tjokrohadiguno, salah satu murid Edy yang ikut serta memamerkan 17 hasil karyanya dalam pameran ini. (DL)