Teach For Indonesia (TFI) BINUS UNIVERSITY berhasil menggerakkan lebih dari 500 orang untuk ikut serta dalam kegiatan “Pengetikan Ulang Buku untuk Tunanetra yang Akan Dicetak dalam Format Huruf Braille” di Mal Ciputra Jakarta, Sabtu (26/1).
Alhasil, acara hasil kerja sama antara Mal Ciputra Jakarta, Fency (Felloship of Netra Community), Yayasan Mitra Netra, dan TFI BINUS UNIVERSITY ini berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MuRI) sebagai Pemecahan Rekor Pengetikan Ulang Buku untuk Tunanetra dengan Peserta Terbanyak, 500 peserta.

Para peserta pengetikan ulang terdiri dari berbagai profesi mulai mahasiswa, karyawan, tenant, relasi, dan pengunjung yang sukarela mendaftarkan diri untuk terlibat dalam kegiatan ini.

“Latar belakang penyelenggaraan didasari besarnya minat baca para tunanetra yang tidak sebanding dengan ketersediaan buku dalam format braille,” ujar Tarini dari Fellowship of Netra Community.

Berdasarkan data Dinas Sosial 2012, penyandang tunanetra di Indonesia berjumlah sekitar 3,5 juta orang dari total jumlah penduduk. Jumlah tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan buku-buku dalam format braille. Hal ini berdampak pada sulitnya meningkatkan wawasan pengetahuan para tunetra, padahal kebanyakan dari mereka memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata.

Berangkat dari persoalan ini, Yayasan Mitra Netra dan Fency berinisiatif mengadakan kegiatan “Pengetikan Ulang Buku untuk Tunanetra”, dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Proses pembuatan buku format braille saat ini sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi komputer, sehingga memudahkan mengkonversi hasil pengetikan ulang dalam format Microsoft Word yang dilakukan para relawan ke dalam format braille.

“Ini menjadi pengalaman luar biasa. Meski cukup lelah mengetik berlembar-lembar buku, teman-teman tetap semangat karena jerih payahnya akan berguna bagi penyandang tunanetra. BINUS akan terus mendukung penuh. Tidak hanya dari acara ini, BINUS berkomitmen dalam segala kegiatan sosial, yang salah satunya adalah pengetikan ulang buku ini,” ujar Maria Intan Setiadi, Community Development Manager BINUS UNIVERSITY.(YD)