Setahun silam, tepatnya 11 Maret 2011, Jepang mengalami musibah gempa bumi dan tsunami dahsyat di wilayah timur. Korban tewas mencapai lebih dari 15.000 orang dan 3.000 di antaranya masih belum ditemukan.

Musibah alam ini adalah tragedi kemanusiaan terbesar di Jepang sesudah perang dunia kedua. Setelah setahun lebih pascabencana, Jepang kembali bangkit dari keterpurukan. Masyarakatnya terus berjuang saling menyemangati dan bahu-membahu mengatasi berbagai tantangan berat yang sedang dihadapi.

“Tanpa kehadiran sahabat seperti Indonesia, kami takkan bisa bangkit seperti saat ini,” ucap Director General The Japan Foundation Jakarta and Regional Director for Southeast Asia, Mr. Tadashi Ogawa, di hadapan ratusan hadirin yang memadati Auditorium Kampus Anggrek BINUS UNIVERSITY. Mereka menghadiri pemutaran film Jepang Bangkit! sebagai peringatan satu tahun gempa dan tsunami Jepang.

Film dokumenter berjudul Fukushima Hula Girls bercerita mengenai hancurnya penginapan indah bernama Spa Resort Hawaiians yang berlokasi di tepi pantai, tidak jauh dari Fukushima Nuclear Power Plants.

Pascabencana, seluruh rakyat bangkit kembali termasuk para penari hula penginapan tersebut – Hula Girls – yang berjuang bersama membangun kembali penginapan. Juga seputar keseharian mereka di antara berbagai isu radiasi nuklir dan bertahan hingga Spa Resort Hawaiians beroperasi lagi. Bangkitnya kembali Spa Rsort Hawaiians menjadi penanda awal kebangkitan rekonstruksi Kota Fukushima.

Pekan film Jepang Bangkit!

Setelah di BINUS UNIVERSITY, film-film dokumenter yang menceritakan semangat para korban gempa dan tsunami ini juga akan diputar di Jakarta dan luar Jakarta. Salah satunya adalah para korban di kota Iwaki Provinsi Fukushima yang terletak sangat dekat dari Pusat Reaktor Nuklir Fukushima.

Kisah warga di beberapa kota daerah Tohoku seperti Rikuzentakata, yang bersemangat untuk menyingkirkan duka dan menyelenggarakan pesta musim panas demi menghormati dan memperingati arwah orang-orang yang dikasihi.

Pekan Film Jepang Bangkit! menyelipkan pesan bagi korban bencana agar menemukan semangat di dalam kesulitan seperti yang dialami bangsa Jepang. Acara ini didukung oleh BINUS UNIVERSITY, The Japan Foundation, Japan Embassy, dan Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang BINUS UNIVERSITY (HIMJA). Juga hadir dalam acara ini H.E. Mr. Kimihiro Ishikane (Ambassador Extraordinary Plenipotentiary to Mission of Japan to ASEAN ), Councellor Mr.Hidetoshi Ogawa (Japan Embassy), dan Mr. Tadashi Ogawa (Director General The Japan Foundation Jakarta and Regional Director for Southeast Asia).(YD)