Pemerkosaan adalah suatu tindak kejahatan yang meresahkan, terutama bagi kaum hawa. Karena itu, diperlukan peran media untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap tindak kejahatan ini dan menghentikan eksploitasi terhadap korban pemerkosaan.

Topik inilah yang dibahas dalam Workshop Journalist Breaking the Silence “Awareness Raising Through Media” dan “Workshop Breaking the Silence for Rape and Sexual Abuse” di Kampus Joseph Wibowo Center, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (23/10). Workshop ini merupakan hasil kerja sama BINUS INTERNATIONAL menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat Lentera Indonesia.

Acara yang berbentuk sharing ini dan dihadiri oleh belasan partisipan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama menghadirkan pembicara dari Tempo, Mardia Hamim dan aktivis sekaligus jurnalis senior serta kolumni di Jakarta Post, Margaret Rose Agusta.

Dalam sesi pertama, Margaret memaparkan sejumlah fakta tentang tingginya pemerkosaan di dunia, terutama di Indonesia. “Pemerkosaan menjadi suatu permasalahan cukup serius karena membuat korbannya trauma dan mengalami guncangan psikologis yang cukup besar,” ujar Margaret.

Selain itu, Margaret juga mengoreksi kata “korban” dan menggantinya dengan kata “penyintas” dalam setiap pemberitaan media tentang pemerkosaan. Hal ini cukuplah beralasan.

“Jangan menggunakan kata “korban”, karena kita bisa bertahan hidup hingga kini. Maka, gunakanlah kata “penyintas”, karena kata dasar “sintas” dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti orang yang bisa bertahan hidup dari suatu peristiwa atau trauma,” terang Margaret.

Margaret juga memberikan imbauan kepada pers tentang kasus pemerkosaan. ”Berhati-hatilah wartawan, dampak psikologis penyintas sangat dalam. Bukan hanya mewawancarai, menulisnya pun harus berhati-hati agar tidak mengingatkan mereka terhadap trauma itu,” ujarnya.

Sementara di sesi kedua, acara ini menghadirkan anggota DPRD DKI Jakarta, Wanda Hamidah, Veronica Salter, dan Kristi Poerwandari. Serupa dengan sesi pertama, pembahasan di sesi kedua masih tentang pemerkosaan, namun dikupas secara lebih mendalam oleh para panelis.

Dalam sesi kedua ini, Veronica Salter menjelaskan secara rinci mengenai kasus pemerkosaan, baik motivasi hingga pencegahannya. Kepada public, Veronica juga menyerukan waspada terhadap tindak kriminal ini, karena bisa menimbulkan trauma yang mendalam.(RA)