Oleh Cintiana Ermalia

Pengertian Presentasi

Dalam dunia akademi, kegiatan presentasi merupakan salah satu hal yang sering dilakukan untuk kepentingan akademi. Abidin (2010, hlm. 119) berpendapat bahwa presentasi merupakan suatu proses komunikasi yang dilakukan oleh pembicara untuk menyampaikan atau menyajikan pesan kepada audiens. Kedudukan kegiatan presentasi bagi mahasiswa sangat fungsional karena dalam presentasi, keterampilan presentasi mahasiswa dapat terlihat.

Keterampilan Presentasi Merupakan Keterampilan yang Harus dimiliki oleh Mahasiswa

Keterampilan presentasi merupakan salah satu keterampilan yang yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Keterampilan presentasi ini mencakup penyajian konten secara tertulis dan secara lisan. Penyajian konten dan kemampuan berbicara dalam presentasi ini memerlukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah kebahasaan dan kesesuaian ragam dan fungsi bahasa. Hal ini menjadi salah satu hal penting untuk menyampaikan bahasan presentasi secara efektif.

Hamm (2006, hlm. 16) mengemukakan bahwa presentasi sebagai bentuk percakapan formal. Bahasa baku merupakan bentuk bahasa yang digunakan dalam situasi formal dan sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang berlaku. Menurut Badudu (dalam Lisnawati, I., 2022) bahasa baku adalah bahasa pokok, bahasa standar, bahasa utama, yaitu bahasa yang tunduk pada ketetapan yang telah dibuat, disepakati bersama mengenai ejaan, tata bahasa, kosa kata, istilah.

Namun, sering kali mahasiswa terjebak dalam kebiasaan berbicara yang tidak baku, seperti penggunaan singkatan, slang, atau ragam cakap sehari-hari. Hal ini berpengaruh pada penggunaan bahasa baku dalam presentasi mereka. Karena intensitas pengunaan bahasa yang tidak baku cukup tinggi, hal ini dapat mengurangi kesan profesional dari presentasi mereka.

Beberapa kesalahan mahasiswa terkait penggunaan bahasa baku yang sering ditemukan adalah kesalahan ejaan dan tata bahasa. Sering kali mereka menggunakan ragam cakapan, seperti enggak, ketimbang, tuh, sih, dll.. Penggunaan ragam cakapan tersebut memiliki kata bakunya masing-masing sesuai KBBI V. Kata enggak seharusnya diganti dengan kata tidak. Kata ketimbang seharusnya diganti dengan kata daripada. Kata tuh seharusnya diganti dengan kata itu. Kata sih seharusnya memang.

Selain itu, kata tidak baku sering kali dilontarkan dalam presentasi oleh mahasiswa, semisal kata mempengaruhi. Bentuk kata yang baku dari kata mempengaruhi adalah kata memengaruhi. Sesuai cabang ilmu morfologi bahasa, pembentukan kata yang diberi imbuhan me(N)- bertemu dengan kata dasar yang diawali huruf k, t, s, p yang diikuti huruf vokal, maka huruf k, t, s, p luruh atau hilang. Pembentukan kata tersebut dikuatkan dalam aturan KBBI V yang tercantum bahwa kata baku bahasa Indonesia adalah memengaruhi.

Tantangan Mahasiswa: Memahami Situasi, Fungsi, dan Ragam Bahasa yang Tepat

Menurut Badudu (dalam Lisnawati, I., 2022), dalam bahasa lisan terdapat lebih banyak kelonggaran dalam struktur bahasa atau penggunaan kosa kata yang dipengaruhi oleh dialek setempat, pengaruh bahasa daerah, pengaruh orang yang diajak bicara, pengaruh tempat di mana pembicaraan dilakukan. Namun, seharusnya mahasiswa memahami situasi, fungsi, dan ragam bahasa yang harus digunakan olehnya. Mahasiswa harus memahami dan mengaplikasikan bahwa berpresentasi adalah kegiatan formal dalam kepentingan akademi. Maka dari itu, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar perlu diaplikasikan dalam presentasi untuk menyampaikan pesan presntasi secara efektif dan meningkatkan profesionalitas akademi

Yuk Berkuliah di BINUS Bandung Sekarang

Referensi
Abidin, Y. (2010). Kemampuan Menulis dan Berbicara Akademik. Rizqi Press.
David M., dkk. 2016—2020. Aplikasi Luring KBBI V. Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan