Global Warming dan Peningkatan Urgensi Revolusi Hijau dalam Civil Engineering
Dalam menjawab tantangan industri dan konstruksi terhadap global warming, program Civil Engineering BINUS UNIVERSITY untuk pertama kalinya menggelar acara CENTS (Civil & Environmental Engineering Technology Seminar) pada hari Selasa, 27 September 2022, di ruang M2CD, BINUS UNIVERSITY Kampus Syahdan dengan tema “The Future of Integrated Infrastructure and Sustainable Materials”.
Pada acara CENTS kali ini, Civil Engineering BINUS UNIVERSITY berkolaborasi dengan Murdoch University dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sekaligus mengundang para speakers ahli yang membawakan topik berbeda-beda.
Memperkenalkan Revolusi Hijau dalam Industri Konstruksi
Beton adalah bahan bangunan yang memiliki campuran bahan dasar dari semen, kerikil, pasir, dan air. Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang paling banyak digunakan di dunia untuk konstruksi, mulai dari jembatan hingga bangunan besar. Terlepas dari produksi dan konsumsi yang besar-besaran, banyak spekulasi yang menunjukkan fakta bahwa beton menjadi kontributor yang aktif untuk emisi gas rumah kaca.
Mengingat adanya fenomena global warming yang semakin meningkat tiap tahunnya, berbagai industri dan konstruksi didorong untuk menggerakkan revolusi hijau. Dengan kata lain, industri dan konstruksi harus mampu berinovasi dalam menciptakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Tujuannya tak lain yaitu untuk melestarikan lingkungan serta mengantisipasi global warming.
Acara CENTS dengan tema “The Future of Integrated Infrastrucutre and Sustainable Materials” ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para hadirin mengenai bahan bangunan yang berkelanjutan termasuk keuntungan dan kerugiannya, memberikan informasi tentang perkembangan teknologi dalam integrasi, infrastruktur dan material yang berkelanjutan, serta memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai pemecahan masalah yang timbul dari pembangunan infrastruktur dan penggunaan material yang tidak berkelanjutan dari sudut pandang para ahli di bidang teknik sipil.
Sejumlah speakers ahli yang membawakan topik dalam acara Civil & Environmental Engineering Technology Seminar ini sendiri antara lain:
- Martin Anda, Ph.D., B.Sc. (Hons), B.E. (Mech), MIEAust. sebagai Academic Chair of Environmental Engineering College of Science, Health, Engineering and Education Smart Cities Lead – HBI Centre for Energy Water & Waste Murdoch University yang membawakan topik “Colliecrete Geopolymer Concrete”
- Nugroho Adi Sasongko, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU. sebagai Head of Production System Research Center Sustainability and Lifecycle Assessment National Research and Innovation Agency dengan topik “Sustainable Building Materials”
- Dr. Ir. Oki Setyandito, S.T., M.Eng., IPM. sebagai Head of Civil Engineering Department BINUS UNIVERSITY dengan topik “Collaboration Research on Smart Port and Integrated Coastal Zone Management”
- Jack Moore sebagai Final Year Student of Murdoch University dengan topik “Geopolymers for Marine Applications with a Focus on Mix Designs for Low Porosity”
- Phoebe Kleppe sebagai Final Year Student of Murdoch University dengan topik “Fly Ash Geopolymer with Sodium Silicate Activator Made from Rice Husk Ash in Indonesia”
Andrew John Pierre, S.T., BINUS Civil Engineering Laboratory Assistant dan Director of CENTS, mengungkapkan harapannya agar acara CENTS ini mampu memberikan wawasan baru bagi masyarakat soal revolusi hijau di bidang konstruksi.
“Harapannya yaitu agar acara ini menjadi wadah untuk semua orang dari seluruh lapisan masyarakat dunia mendapatkan wawasan baru dari inovasi dan perkembangan teknologi di bidang ilmu teknik sipil. Ke depannya, kami akan rutin mengundang experts di bidang teknik sipil dari seluruh dunia, baik dari kalangan akademisi maupun praktisi.” Ucap Andrew.
Dengan acara CENTS yang akan digelar tiap bulan, visi BINUS UNIVERSITY Fostering and Empowering berhasil diwujudkan oleh program Civil Engineering untuk meningkatkan pembangunan di Indonesia agar lebih memperhatikan aspek keberlanjutan untuk kelangsungan hidup penduduk dunia di masa depan.