Kupas Tuntas Jurusan Cyber Security. Belajar Apa Saja sih di Kampus?
Belum lama ini sebuah situs belanja online terbesar di Indonesia mengumumkan kasus kebocoran data 91 juta penggunanya akibat pihak ketiga. Data berupa nama, alamat, email, serta nomor telepon yang tersimpan di database e-commerce tersebut dikabarkan dijual bebas di dark web senilai US$5.000.
Kasus-kasus cyber security bukanlah hal baru. Pertengahan 2017 lalu, dunia digegerkan oleh serangan virus Ransomware WannaCry yang menginfeksi jutaan sistem komputer di 150 negara, termasuk Indonesia.
Disinyalir kejadian ini merupakan salah satu cyber attack (serangan siber) terbesar yang pernah ada. Industri otomotif, perbankan, dan telekomunikasi merupakan sebagian sektor yang terdampak WannaCry. RS Kanker Dharmais Jakarta bahkan tidak luput dari serangan siber ini.
Maraknya Cyber Attack di Tengah Abad Informasi
Akses informasi yang serbamudah di era digital seperti sekarang memang bak pisau bermata dua. Bahkan sehati-hati apa pun kita beraktivitas di dunia maya, selamanya akan selalu ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang melakukan pencurian data digital demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Ya, cyber crime memang sulit ditepis, tetapi bukan berarti kita tak bisa menghindarinya sama sekali. Ada banyak jalan agar akun-akun digital dan media sosial kita tak jadi target cyber attack dan menimbulkan kerugian, misalnya dengan menggunakan software berlisensi, menyimpan data penting di tempat yang aman, rajin mengganti password, serta tidak asal memanfaatkan koneksi internet dari router yang tidak dikenal.
Bagaimana Mewujudkan Keamanan Siber?
Di Indonesia, khususnya, isu tentang keamanan siber memang belum begitu populer meski pengguna internet di negeri ini jumlahnya mencapai 150 juta orang. Padahal tanpa cyber security yang solid, segala aktivitas di dunia maya terbilang sangat berisiko, lho. Ancaman tersebarnya data pribadi pun makin besar.
Meski pemerintah sudah mengeluarkan sejumlah aturan dan produk hukum untuk menangkis serangan siber, hal tersebut tetap belum cukup. Diperlukan kerja sama yang baik antarlembaga untuk mengatasi masalah ini, sebab mengancam keamanan nasional selalu jadi target utama setiap aksi cyber attack.
Lembaga Pendidikan Punya Peran Penting Mewujudkan Keamanan Siber
Nah, di sini lembaga pendidikan punya peran penting menyiapkan SDM dengan softskill di bidang computer science dan sistem keamanan digital. Berangkat dari misi untuk berkontribusi menyediakan keamanan siber kepada masyarakat global, BINUS University pun membuka jurusan kuliah di subjek terkait, yakni Cyber Security di bawah naungan School of Computer Science.
Diresmikan pertama kali pada tahun 2015, program Cyber Security BINUS University dirancang untuk mengakomodasi mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan di bidang pertahanan dan keamanan di dunia maya (siber).
Program ini membekali mahasiswa dengan kemampuan berpikir kritis dan teori-teori praktikal yang nantinya bakal sangat bermanfaat dan applicable di dunia industri, terutama setelah mereka lulus dan bekerja.
Tak sekadar ilmu tentang cyber security, mahasiswa juga akan belajar skill komunikasi dan problem solving di kampus sehingga kelak dirinya punya daya saing tinggi di level global.
Lalu, belajar apa saja sih di jurusan kuliah Cyber Security? Banyak sekali subjek menarik yang akan kamu pelajari di ruang kelas, mulai dari Computer Security Architect, Cyber Intelligence Officer, Secure Software Developer, sampai Network Security Administrator.
Peluang karier lulusan Cyber Security juga sangat luas, di antaranya: penetration tester, secure software developer, information security analyst, system operation engineer/developer, back-end programmer, hingga akademisi di perguruan tinggi.
BINUS University pun mendukung penuh proses pembelajaran mahasiswa dengan menyediakan sarpras berupa lab komputer yang canggih. Mahasiswa diberi akses untuk berkiprah di kancah lokal maupun internasional melalui sederet pelatihan dan kompetisi bergengsi.
Comments :