Kolaborasi DKV BINUS @Medan dan Medan Film Festival: Menggagas Sinema Nusantara dan Inovasi Seni Digital

Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) BINUS @Medan terus memperluas kiprahnya dalam menjembatani dunia pendidikan tinggi dan industri kreatif lokal. Salah satu wujud nyata dari semangat kolaboratif tersebut terwujud melalui kerja sama dengan Medan Film Festival (MFF), sebuah komunitas film independen yang berfokus pada pengembangan sinema lokal dan ruang ekspresi bagi pembuat film muda di Sumatera Utara.

Kolaborasi ini menghadirkan beragam kegiatan kreatif yang dirancang untuk mendorong eksplorasi lintas disiplin antara seni visual, teknologi digital, dan budaya lokal. Melalui tema besar “Menggagas Sinema Nusantara dan Inovasi Seni Digital,” kerja sama ini menjadi wadah strategis bagi mahasiswa, sineas muda, dan komunitas kreatif untuk berkolaborasi dalam menghasilkan karya dan gagasan yang berakar pada identitas budaya Indonesia, namun disajikan dengan pendekatan visual yang kontemporer.

Festival Film dan Sinema Nusantara: Ruang Ekspresi Kolektif

Salah satu fokus utama kolaborasi ini adalah pelaksanaan festival film yang menghadirkan beragam karya dari sineas muda, mahasiswa, dan komunitas lokal. Dalam kegiatan ini, DKV BINUS @Medan turut berpartisipasi dengan menghadirkan “Movie Day: Sinema Nusantara,” sebuah program pemutaran film yang mengangkat tema kebudayaan, kearifan lokal, dan identitas visual Indonesia.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa didorong untuk memahami film tidak hanya sebagai medium hiburan, tetapi juga sebagai media komunikasi budaya yang mampu merekam memori kolektif dan merefleksikan isu sosial. Sinema menjadi sarana dialog lintas generasi yaitu antara tradisi dan modernitas, antara budaya lokal dan wacana global dengan menempatkan kreativitas visual sebagai kekuatan utama.

Selain pemutaran film, kegiatan ini juga melibatkan diskusi terbuka bersama para pembuat film, dosen, serta penggiat komunitas. Tujuannya adalah membangun kesadaran tentang pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam menciptakan karya sinematik yang inovatif dan berdaya saing di kancah nasional maupun internasional.

FGD: Teknologi Film dan Animasi sebagai Masa Depan Kreativitas Digital

Dalam rangka memperkuat dimensi akademik dan riset kreatif, kolaborasi ini juga diisi dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang bertajuk “Teknologi Film dan Animasi di Era Digital.” Kegiatan ini mempertemukan dosen, pelaku industri kreatif, serta komunitas film dalam satu forum diskusi yang membahas potensi integrasi antara teknologi, seni, dan narasi visual.

Melalui FGD ini, peserta diajak untuk mendalami bagaimana perkembangan teknologi seperti animasi 3D, tipografi kinetik, realitas virtual, dan media interaktif dapat memperluas cara bercerita dalam dunia sinema. Pendekatan ini sejalan dengan visi DKV BINUS @Medan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya mampu berkarya secara estetis, tetapi juga berpikir inovatif dan adaptif terhadap perubahan teknologi digital.

Rangkaian Medan Film Festival Vol. 3: Menggali Ingatan, Membayangkan Ulang Masa Depan

Dalam pertemuan DKV Binus @Medan dengan Medan Film Festival juga membahas kegiatan kolaboratif yang merupakan bagian dari rangkaian Medan Film Festival Vol. 3, yang mengusung tema besar “Menggali Ingatan, Membayangkan Ulang Masa Depan.” Tema ini menyoroti pentingnya arsip budaya, narasi sejarah, dan interpretasi baru terhadap masa lalu melalui bahasa sinema dan seni visual.

Dalam konteks ini, kolaborasi DKV BINUS @Medan menjadi kontribusi penting bagi MFF dalam memperluas cakupan festival, tidak hanya pada pemutaran film, tetapi juga pada eksplorasi seni digital dan desain komunikasi visual.

Salah satu puncak kegiatan adalah penyelenggaraan Event Exhibition bertajuk “Survey Exhibition: Berkelanjutan,” yang menjadi bagian dari Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) – Grant Kemdiktisaintek. Pameran ini menampilkan proyek kreatif bertajuk “Inovasi Visualisasi Bunyi Sulim melalui Tipografi Kinetik untuk Revitalisasi Seni dan Pemberdayaan Komunitas Kreatif.”

Melalui pendekatan tipografi kinetik dan media digital interaktif, pameran ini menghadirkan visualisasi bunyi dari alat musik tradisional Sulim Batak Toba, sebagai upaya menghidupkan kembali seni tradisi Nusantara dalam bentuk yang inovatif dan inklusif. Karya-karya yang dipamerkan juga merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa, komunitas seni, dan mitra inklusi seperti Rumah Ceria Medan dan Teman Tuli, yang memperkuat nilai keberagaman dan kolaborasi sosial dalam seni digital.

Membangun Ekosistem Kreatif yang Berkelanjutan

Kolaborasi antara DKV BINUS @Medan dan Medan Film Festival bukan sekadar ajang pertukaran karya, melainkan juga langkah strategis dalam membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan. Melalui pendekatan interdisipliner yang menggabungkan film, animasi, desain, dan budaya lokal, kerja sama ini memperlihatkan potensi besar Medan sebagai salah satu pusat pertumbuhan seni dan industri kreatif di Indonesia bagian barat.

Program ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk belajar secara kontekstual, memahami peran desain dalam ekosistem seni, serta mengembangkan sensitivitas terhadap isu sosial dan budaya yang melingkupi karya mereka. Kolaborasi ini sejalan dengan misi BINUS untuk “Fostering and Empowering the Society”, yakni memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan inovasi berkelanjutan.

Dengan adanya sinergi antara akademisi dan komunitas kreatif seperti Medan Film Festival, diharapkan muncul generasi baru kreator visual yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki kesadaran budaya dan tanggung jawab sosial dalam berkarya.

Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa ketika dunia pendidikan dan komunitas kreatif berjalan seiring, maka seni dan teknologi dapat bersatu untuk menggagas masa depan sinema dan inovasi digital Nusantara.