Karya Inovasi BINUS UNIVERSITY
Karya Inovasi BINUS UNIVERSITY
di Ajang Festival Seni dan Teknologi di Austria
Kolaborasi dengan Connected Art Platform (CAP) melalui program Media Art Globale (MAG) mengangkat alat musik tradisional dan sumber daya alam Indonesia dengan menghadirkan Automated Angklung dan “Sparks of Spices”, Karya Teknologi Realtime Interaktif berbasis rempah.
Jakarta, 12 September 2022 – Ars Electronica Festival (AEF) 2022, salah satu festival seni dan teknologi terbesar dunia yang menjadi destinasi bagi pelaku media seni, bidang eksperimental untuk generasi berikutnya dapat memamerkan kreativitas dan inovasinya, diadakan mulai tanggal 7 hingga 11 September 2022.
Tahun ini, Connected Art Platform (CAP) diundang menjadi salah satu partner Ars Electronica Campus Garden Indonesia, untuk bersama-sama membangun biotop dan jaringan ekosistem dengan 120 lokasi di seluruh dunia sebagai langkah kolaboratif membangun masa depan.
BINUS UNIVERSITY menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi yang dipilih Connected Art Platform untuk berkolaborasi dengan mengangkat alat musik tradisional dan sumber daya alam Indonesia, disesuaikan dengan tema yang diusung, SPICETOPIA.
SPICETOPIA mengeksplorasi teknologi sebagai alat transformatif bagi seniman, peneliti & akademisi. Media Art Global (MAG) menampilkan seniman dan peneliti yang mengembangkan coding eksperimental & objek AI yang menyelidiki persepsi baru tentang kehidupan kita sehari-hari, lingkungan, dan interaksi indra manusia, menggunakan rempah-rempah dalam tradisi budaya dan materialitas baru.
“Ini merupakan upaya dari BINUS UNIVERSITY dalam rangka internasionalisasi karya inovasi yang dihasilkan oleh sivitas akademika BINUS. Automated Angklung dan Spark of Spices mengangkat budaya serta kearifan lokal Indonesia ke dalam bentuk baru yang sesuai dengan teknologi terkini”, tutur Diah Wihardini selaku BINUS Global Director.
“Sparks of Spices” hasil karya Despora (Octavianus Frans, Emmanuel Putro, Budi Sriherlambang, Bayu Dirgantoro) x Luky Wiranda. 4 Dosen dan 1 Mahasiswa yang memiliki latar belakang pengalaman visual yang sama, yang kemudian saling memadukan pengalaman kreatif masing-masing dan mengembangkan minatnya untuk berkolaborasi menghasilkan karya visual. Menanamkan nilai-nilai budaya lokal yang diterjemahkan ke dalam media visual interaktif.
Fokus penelitian ini adalah tentang rempah-rempah yang berusia ratusan tahun, dan kini rempah-rempah telah menyatu dalam budaya dunia. Dunia yang sudah sangat terhubung dengan kemajuan teknologi, hal ini memudahkan manusia untuk saling berinteraksi, memicu dialog dan refleksi peradaban manusia. Teknologi semakin mampu menerima input yang dinamis dan real-time, yang dapat menjadi jembatan yang akan menjaga khazanah manusia masa lalu dengan masa kini untuk mulai mencicipi masa depan.
“Angklung Otomatis” melestarikan alat musik tradisional Indonesia, karya dari Christian Lokonanta dan Marcel Saputra dari Jurusan Teknik Komputer yang dibimbing oleh Rinda Hedwig selaku Faculty Member BINUS UNIVERSITY.
Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional asli Indonesia. Terbuat dari bambu yang dipotong khusus untuk menghasilkan nada yang berbeda. Untuk mempertahankan popularitasnya, Angklung dikontrol secara elektronik dibuat dengan menyetel Angklung tiga oktaf ke pemutar otomatis yang terdiri dari motor DC yang dikendalikan oleh komputer mini. Sistem ini dapat mengunduh lagu dari cloud online, yang dapat memutar lebih dari 50 lagu secara otomatis dan terus menerus selama 8 jam,
Tentang BINUS UNIVERSITY
BINUS UNIVERSITY merupakan Perguruan Tinggi Indonesia yang telah terakreditasi Unggul dari BAN-PT dan mendapat pengakuan dari lembaga pemeringkatan internasional seperti Quacquarelly Symmonds, Times Higher Education, dan AppliedHE. Dengan pengalaman lebih dari 41 tahun membina dan memberdayakan masyarakat melalui pendidikan, BINUS UNIVERSITY ditargetkan akan menjadi a world-class university, fostering and empowering the society in building and serving the nation pada tahun 2035.
BINUS UNIVERSITY saat ini memiliki 12 kampus yang tersebar di beberapa kota di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, dan Malang. Selain itu BINUS juga memiliki online campus yang menyediakan layanan pendidikan jarak jauh.
BINUS UNIVERSITY berkomitmen 2 dari 3 lulusan bekerja di perusahaan global atau menjadi entrepreneur. Tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengalaman belajar di kampus, mahasiswa juga diberikan pengalaman langsung di dunia industri melalui program (2+1)+1 yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan pengalaman kerja di dunia nyata selama 1 tahun atau di luar kampus dengan memilih salah satu dari tujuh program yang ada : internship, community development, research, start-up business, atau study abroad (kuliah di luar negeri), further study, dan Specific Independent Study.
Connected Art Platform (CAP)
CAP adalah Platform Ekosistem seni dengan fokus Asia, Pasifik, dan Eropa. Terdiri dari berbagai elemen seperti kurator, desainer, peneliti, akademisi, event expert, dan pakar digital dengan misi memberikan kesempatan bagi seniman, desainer, peneliti, akademisi, dan pakar budaya lainnya untuk menjangkau khalayak yang lebih luas, dan memiliki hubungan timbal balik yang menguntungkan dan besar. CAP menyediakan ruang di mana praktisi seni terhubung dan berjejaring, berbagi pengetahuan dan pengalaman, dan pada akhirnya mengarah pada proyek dan pameran kolaboratif.
Media Art Globale (MAG)
MAG merupakan salah satu festival CAP yang dimulai pada tahun 2019. MAG direncanakan akan diadakan setiap dua tahun sebagai pameran showcase program-program CAP terkait seni, sains, teknologi, dan penelitian dari proyek-proyek kolaborasi.
Ars Electronica (AE) mengundang Mona Liem selaku pendiri CAP untuk memperkenalkan MAG di festival AEF ke-40. Sejak itu, AE kembali mengulang undangannya setiap tahunnya, kali ini MAG menjadi sebagai salah satu Campus partner dari Ars Electronica Garden Jakarta, MAG by Connected Art Platform.
Ars Electronica Festival (AEF)
Sejak 1979, AEF telah menampung dan merekam lebih dari 75.000 ide dan proyek serta karya seni. Ini adalah dokumentasi sejarah seni media terlengkap di dunia dan warisan berharganya bagi kami. Filosofi organisasi menjadi lebih relevan sekarang daripada sebelumnya dalam hal bagaimana kita melihat digitalisasi tidak hanya sebagai kemajuan teknologi tetapi juga perkembangan sosial.
Pada ulang tahunnya yang ke-40 tahun 2019, ada sekitar 1500 seniman, ilmuwan, peneliti, talenta dan desainer IT, pengusaha dan aktivis mengambil bagian dalam Linz Austria dalam acara visi dan inovasi besar Ars Electronica yang menghadirkan pertunjukan luar biasa, proyek kolaborasi inovatif, karya seni yang inspiratif, penelitian terdepan dan juga konser langsung.