Koperasi Multi Pihak dapat memperkuat karakter masyarakat, menciptakan inovasi baru, dan memperluas skala ekonomi

Jakarta, 24 September 2022 – “Sumbangsih semua pihak dalam pengambilan keputusan dan menikmati hasil dari kerjasama ini. Bagaimana pemilik bisnis atau platform, investor, pekerja, multi pihak, dengan memiliki prinsip koperasi bersama-sama membangun dan tumbuh bersama”.

Hal tersebut menjadi salah satu poin yang ditekankan oleh Prof. Dr. Engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M. dalam orasi ilmiah bertajuk “Platform Cooperative as a Business Model: An Innovation toward a Fair Sharing Economy in Indonesia” pada Sabtu, 22 September 2022 bertempat di Auditorium BINUS UNIVERSITY Kampus Anggrek dalam acara Pengukuhan Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Manajemen atas dirinya.

Prof. Kun, panggilan akrabnya, menggagas Koperasi Multi Pihak yang mengutamakan aspirasi atau kebutuhan bersama, menentukan kelompok kepentingan dan dampak organisasi, dan mengakui keterikatan di antara keduanya. Koperasi ini dinamakan juga Koperasi Solidaritas. Hubungan sosial yang terbentuk atas rasa saling percaya dan nilai bersama adalah menjadi modal dan landasan yang dibutuhkan untuk menjalankan model bisnis tersebut.

Beliau pun merekomendasikan untuk mempertimbangkan Koperasi Multi Pihak sebagai salah satu model bisnis yang dikembangkan ke depannya, Karena memiliki berbagai kelebihan:

  1. Memberikan nilai tambah lebih jangka panjang bagi konsumen, pekerja, pemilik, dan seluruh stakeholder.
  2. Koperasi lebih produktif dibandingkan usaha konvensional.
  3. Pengambilan keputusan yang demokratis dan kepemilikan bersama atas platform yang dikelola.
  4. Mekanisme pengendalian proses kerja dilaksanakan berdasarkan prinsip kerja sama.
  5. Akses informasi dan data dikelola bersama oleh anggota dan manajemen.
  6. Saat ini, Indonesia juga belum memiliki kejelasan hukum mengenai definisi hubungan kemitraan di perusahaan platform.
  7. Pekerja lebih sering terlibat dalam perusahaan, memiliki kepercayaan yang tinggi, dan lebih efektif dalam berbagi pengetahuan.

Prof. Kun juga menawarkan 3 hal yang dapat diterapkan dalam mengembangkan Koperasi Multi-pihak:

  • Digital tranfoermasi di Koperasi
  • Mendirikan platform Koperasi yang baru di semua sistem ekonomi
  • Koperasinisasi perusahaan swasta yang sudah ada

Prof. Kun menambahkan, peran perguruan tinggi dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dalam bidang technopreneur berdaya saing. Perguruan tinggi harus mampu melahirkan generasi muda berkarakter dan berdaya saing tinggi yang nantinya akan menjadi game changer di tengah tantangan dan perubahan. Talenta ini juga berperan penting dalam proses transformasi ekonomi digital.

Peran lain yang dapat dimainkan oleh perguruan tinggi adalah membangun Pusat Inkubator Teknologi Informasi. Inkubator bisnis teknologi informasi adalah program atau fasilitas yang dibangun dengan tujuan untuk mengembangkan dan mempercepat pertumbuhan bisnis startup dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berbasis teknologi informasi.

Menjadi Guru Besar Untuk Kontribusi Yang Lebih Besar Bagi Masyarakat

Prof. Kun merupakan Guru Besar Tetap yang ke lima belas yang dikukuhkan BINUS UNIVERSITY. Upacara Pengukuhan dilakukan pada Sidang Terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat dan Rektor BINUS UNIVERSITY, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. serta dihadiri Dewan Guru Besar dan Guru Besar Tamu, Pimpinan BINA NUSANTARA, keluarga, dan tamu undangan.

Dua puluh tujuh tahun adalah perjalanan karir yang Prof. Kun lalui untuk menjadi Guru Besar. Beliau memiliki latar belakang yang kuat dan pengalaman dalam bidang koperasi dan manajemen perguruan tinggi karena menjadi tim ahli pada  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Dalam hal riset dan publikasi ilmiah, Beliau banyak memfokuskan pada bidang manajemen strategis dan telah terpublikasi pada jurnal nasional maupun internasional.

“Dengan pencapaian ini, tentunya saya berharap bisa mengontribusikan ilmu yang saya tekuni, yaitu Ilmu Manajemen terhadap masyarakat, insitusi tercinta Universitas BINA NUSANTARA, Saya juga ingin mendorong rekan-rekan dosen muda untuk terus maju dan berprestasi dalam rangka membina dan memberdayakan masyarakat sesuai dengan Visi BINUS 2035”, tutur Prof. Kun atas harapannya.

Komitmen Membina dan Memberdayakan Masyarakat Melalui Kolaborasi Dengan Universitas Padjajaran

Sebagai bagian dari langkah strategis mewujudkan visi BINUS 2035 “A World class University, fostering and empowering the society in building and serving the nation”, BINUS UNIVERSITY terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder seperti Pemerintah, partner industri, bahkan perguruan tinggi baik nasional maupun internasional.

Dalam perhelatan Pengukuhan Guru Besar Prof. Kun, dilakukan juga Penandatangan Nota Kesepahaman antara BINUS UNIVERSITY dengan Universitas Padjajaran. Lingkup kerjasama dalam bidang Catur Dharma Pendidikan (pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, serta pengembangan diri) dalam bentuk program Joint/Double Degree yang akan dikelola bersama.

“Sudah banyak kerjasama yang dilakukan antara BINUS dengan Unpad melalui NUNI, namun hari ini ditingkatkan untuk lebih memantapkan langkah-langkah kerjasama ke depan. Harapannya dapat memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat terutama untuk memberikan layanan pendidikan yang lebih baik,” tegas Prof. Harjanto selaku Rektor BINUS UNIVERSITY.

Senada dengan yang disampaikan Prof. Harjanto, Rektor Universitas Padjajaran – Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE. juga optimis kerjasama ini dapat memberikan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

“Unpad memandang BINUS memiliki kompetensi yang sangat tinggi dalam pengembangan teknologi yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini. Hal itu kami selaraskan dengan Unpad yang memiliki program dalam hal terapan kepada masyarakat.”

“Di era digital ini kami yakin Universitas Padjajaran dengan BINUS dapat memanfaatkan peluang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.  Mudah-mudahan inovasi yang dipikirkan secara matang ini menjadi inovasi perguruan tinggi yang akan relevan dengan pendidikan di Indonesia, tidak terbatas pada Bandung dan Jakarta”, tutur Prof. Rina.

Informasi terkait Guru Besar Tetap BINUS UNIVERSITY, silakan kunjungi:

http://binus.ac.id/guru-besar