Kolaborasi Dengan Connected Art Platform, BINUS Ikuti Pameran Kreativitas dan Inovasi Terbesar di Austria

         Angkat Budaya Lokal Indonesia Melalui Automated Angklung dan Karya Teknologi Realtime Interaktif Terinspirasi Oleh Rempah

Jakarta, 22 Agustus 2022– BINUS UNIVERSITY berkolaborasi dengan Connected Art Platform (CAP) mengikutsertakan Automated Angklung dan Karya Teknologi Realtime Interaktif berbasis rempah pada Pameran Seni dan Teknologi, Ars Electronica Festival 2022 yang akan diadakan di Linz, Austria tanggal 7 hingga 11 September 2022.

BINUS UNIVERSITY juga menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Asia Tenggara yang ikut serta dalam salah satu festival seni dan teknologi terbesar ini.

Sebelum keberangkatan, diadakan acara Pelepasan dan Showcase Angklung Digital yang akan ditampilkan dalam pameran di Austria. Acara ini diadakan secara hybrid dengan bertempat di BINUS @Kemanggisan Kampus Anggrek dan online melalui zoom dengan dihadiri oleh Kedutaan Besar Austria, KBRI di Austria, ,Perwakilan dari Connected Art Platform serta Sivitas Akademika BINUS UNIVERSITY.

 

 

“Ini merupakan upaya dari BINUS UNIVERSITY dalam rangka internasionalisasi karya inovasi yang dihasilkan oleh sivitas akademika BINUS. Automated Angklung dan Karya Visual Interaktif ini mengangkat budaya serta kearifan lokal Indonesia ke dalam bentuk baru yang sesuai dengan teknologi terkini”, tutur Diah Wihardini selaku BINUS Global Director yang ditemui di BINUS Kampus Anggrek.

Automated Angklung merupakan instrumen musik tradisional Indonesia “Angklung” yang dapat dioperasikan secara digital atau otomatis. Karya adari Christian Lokonanta dan marcel Saputra yang dimentori Dr. Rinda Hedwig S.Kom, M.T. Automated Angklung ini terdiri dari Angklung dengan jangkauan nada seluas 3 oktaf, yang memiliki DC motor dan yang dapat dikendalikan melalui komputer mini. Memiliki sistem yang dapat mengunduh lagu melalui cloud dan dapat memainkan lebih dari 50 lagu secara otomatis hingga 8 jam. Setelah dipamerkan, Automated Angklung akan dihibahkan ke KBRI di Austria untuk dipergunakan setiap kali diadakan kegiatan di KBRI.

Sedang untuk Karya Teknologi Realtime Interaktif “Sparks of Spices” oleh Despora (Octavianus Frans (ID), Emmanuel Putro (ID), Budi Sriherlambang (ID), Bayu Dirgantoro(ID)) x Luky Wiranda (ID) . 4 dosen dan 1 mahasiswa yang memiliki latar belakang pengalaman visual yang sama, yang kemudian saling memadukan pengalaman kreatif masing-masing dan mengembangkan minatnya untuk berkolaborasi menghasilkan karya visual. Menanamkan nilai-nilai budaya lokal diterjemahkan ke dalam media visual interaktif.

Fokus penelitian ini adalah tentang rempah-rempah yang berusia ratusan tahun, dan kini rempah-rempah telah menyatu dalam budaya dunia. Dunia yang sudah sangat terhubung dengan kemajuan teknologi, hal ini memudahkan manusia untuk saling berinteraksi, memicu dialog dan refleksi peradaban manusia. Teknologi semakin mampu menerima input yang dinamis dan real-time, yang dapat menjadi jembatan yang akan menjaga khazanah manusia masa lalu dengan masa kini untuk mulai mencicipi masa depan.

Keikutsertaan pada Pameran Karya Inovasi di luar negeri selain memperkenalkan kebudayaan asli insdonesia, juga merupakan salah satu bagian dari program peningkatan internasionalisasi untuk meningkatkan peluang kolaborasi dengan pihak internasional.