Berbicara mengenai metaverse tidak akan ada habisnya. Sebagai dunia baru yang diciptakan oleh manusia untuk berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas, metaverse dinilai sangat menjanjikan. Namun, masih banyak orang yang belum memahami konsep metaverse, apalagi siap untuk terjun di dalamnya.

Kesiapan dalam menghadapi era metaverse dapat dilihat dari tiga elemen, yaitu ketersediaan hardware, software atau infrastruktur yang telah terbangun, dan sumber daya manusia yang berperan di dalamnya. Ketiga hal ini berperan penting dalam memasuki dunia metaverse.

Era Metaverse
Sumber : Unsplash

Skill yang Harus Dimiliki SDM

Ada sejumlah skill yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia jika ingin ikut terlibat dan berperan di dunia metaverse. Sebelum lebih lanjut mengulas tentang skill tersebut, Dr. Indrawan Nugroho, CEO dan Co-Founder CIAS (Corporate Innovation Asia), dalam Studium Generale: Berinovasi di Era Metaverse yang dilaksanakan di BINUS UNIVERSITY pada 7 April 2022, mengatakan bahwa peran yang diambil harus jelas.

“Kalau Anda ingin mengambil peran sebagai orang yang membangun device-nya, cari program studi yang memungkinkan Anda berkontribusi di situ. Jika Anda ingin membangun dunia metaverse, mulai dari blockchain, NFT, cryptocurrency, atau world building, Anda harus mempelajari 3D modelling,” ungkap Dr. Indrawan.

Dengan mengetahui peran yang diambil, seseorang akan lebih mudah untuk mempersiapkan diri memasuki dunia metaverse. Persiapan tersebut dapat dilakukan dengan memasuki program studi yang terkait. Pengetahuan yang diperoleh dari bangku kuliah akan menjadi bekal yang sangat penting dalam membangun metaverse

Di sisi lain, Stephen Ng, MIM. MITM. MIR, Chief Metaverse Officer WIR Group, mengatakan bahwa kuncinya adalah technology literacy. “Apa pun passion kita, technology literacy harus dibangun dari awal. Apabila Anda seorang sarjana hukum dan ingin masuk ke metaverse, masalah kepemilikan di metaverse sangat tricky. Seorang dokter harus tahu bagaimana cara menggabungkan offline-online di metaverse.

Jadi, siapa pun yang ingin masuk ke dunia metaverse harus memiliki skill untuk membangun maupun memanfaatkan ilmu yang dimilikinya di dunia metaverse. Bagi yang membangun, mereka bisa memulainya dari jurusan computing, design, dan sebagainya. Bagi pihak yang memanfaatkan, seluruh bidang ilmu bisa terlibat asal memiliki technology literacy.

Kemampuan lain yang harus dimiliki adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan keadaan. Metaverse sebagai dunia baru menghadirkan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Apabila perusahaan ingin terlibat dan sukses di dalamnya, kemampuan beradaptasi sangat penting. Dengan demikian, perusahaan dapat tetap relevan dengan kebutuhan pelanggan.

Selain itu, SDM juga harus berani untuk berinovasi. Bukan hanya sebagai pengguna di dunia metaverse, tetapi hadir sebagai creator. Dengan cara ini, seseorang bisa menjadi berkontribusi penting dalam metaverse, bahkan bisa memperoleh penghasilan.

Persiapan Kampus Menghadapi Era Metaverse

Memasuki dunia metaverse yang sama sekali baru tentu bukan hal yang mudah. Karena itu, dibutuhkan dukungan dari berbagai stakeholder yang terkait, termasuk perguruan tinggi. Peran perguruan tinggi adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang dapat membangun dunia metaverse maupun memanfaatkannya.

Dalam hal ini, BINUS UNIVERSITY sebagai perguruan tinggi berkelas dunia telah mengambil langkah awal. Selain menawarkan program studi yang dapat mempertajam keahlian mahasiswa, BINUS UNIVERSITY juga mengadakan kerjasama dengan sejumlah pihak.

Salah satunya adalah melakukan kolaborasi dengan WIR Group, perusahaan yang fokus di bidang teknologi metaverse. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa dapat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mempelajari metaverse secara langsung. Kolaborasi ini juga diharapkan bisa berkontribusi dalam perkembangan metaverse di Indonesia. 

Nah, bagi kamu yang ingin menjadi bagian dari perkembangan zaman, khususnya dalam menghadapi era metaverse, mulailah perjalanan sukses dari BINUS UNIVERSITY. Kamu bisa memilih program studi yang sesuai dengan minat. Kemudian, asah skill agar tetap relevan dengan kebutuhan di era metaverse. Siap untuk mencobanya?