Inovasi Lokal Anak Bangsa: Nayakalara
Pandemi COVID-19 mengubah banyak hal dalam hidup. Kondisi yang memaksa masyarakat untuk melakukan isolasi sosial pun menyebabkan banyaknya keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. oleh sebab itu BINUS UNIVERSITY membuat inovasi bernama Nayakalara.
Di sisi lain, kondisi ini melahirkan banyak inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah lahirnya Nayakalara, robot cerdas dari BINUS UNIVERSITY yang diciptakan oleh Prof. Dr. Ir. Widodo Budiharto S.Si., M.Kom., IPM., bersama dengan tim yang dikoordinasi oleh RTTO (Research & Technology Transfer) BINUS.
Nayakalara, Robot Cerdas Pahlawan Era Pandemi
Nayakalara memiliki makna prajurit yang bertemput melawan wabah penyakit yang berjangkit di muka bumi ini. Terdapat dua jenis Nayakalara: robot pengantar makanan dan monitoring dan robot penyemprot cairan disinfektan.
Robot pengantar makanan dan monitoring didesain guna membantu tenaga medis mendistribusikan makanan serta obat-obatan ke pasien yang terinfeksi COVID-19 dan membawa kembali sisa makanan dari pasien tersebut. Selain itu, ruang operator robot dan ruang pasien juga dilengkapi fasilitas video conference untuk monitoring.
Sementara itu, robot penyemprot cairan disinfektan dapat menyemprot cairan disinfektan hingga sejauh enam meter. Robot juga sudah dilengkapi tangki berkapasitas delapan liter cairan disinfektan. Operator tak perlu mengendalikan Nayakalara dari jarak dapat. Pasalnya, inovasi ini dapat dikendalikan dari hingga jarak sepuluh meter.
Sampai saat ini, BINUS UNIVERSITY telah mendanai dan memproduksi massal 20 robot cerdas dan mendonasikannya ke sembilan rumah sakit yang membutuhkan.
Nayakalara Terus Berkembang
Inovasi local wisdom ini tidak berhenti di sini. Nayakalara terus dikembangkan untuk berbagai fungsi lain untuk membantu masyarakat lebih luas. Hal ini pun selaras dengan prinsip pendidikan di BINUS UNIVERSITY untuk berkontribusi bagi masyarakat.
Robot cerdas Nayakalara telah terdaftar di SINTA, yakni alat indek teknologi internasional milik Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Tim riset pun menciptakan teknologi lainnya terutama untuk mendukung kegiatan pengurangan penyebaran COVID-19.
Salah satunya adalah COVID-19 Prediction and Monitoring Dashboard yang memadukan kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dan komputasi statistik. Inovasi ini akan membantu melakukan pendataan tingkat perkembangan penularan infeksi COVID-19 di berbagai wilayah secara lebih akurat.