Jangan Terlambat, Kenali Tanda Burnout Berikut Ini!
Burnout merupakan istilah yang sangat sering digunakan di lingkungan pekerja selama beberapa waktu terakhir. Meski begitu, kondisi ini tidak hanya dapat dialami oleh pekerja. Setiap orang yang menjalani rutinitas seperti pelajar hingga ibu rumah tangga sekalipun dapat mengalami burnout.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan burnout? Apa saja tanda-tanda yang dialami ketika seseorang merasa burnout? Apa yang harus dilakukan jika telah mengalami burnout?
Apa Itu Burnout?
Burnout adalah kondisi stres kronis yang membuat penderitanya merasa lelah secara fisik, mental. dan emosional. Seseorang dapat berada dalam kondisi ini sebagai bentuk akumulasi rasa lelah yang dialami dari rutinitasnya.
Perlu diketahui, setiap pekerjaan selalu memiliki tantangan masing-masing. Hal ini berpotensi menimbulkan stres, tetapi sangat wajar terjadi. Namun, di sisi lain, tiap individu juga perlu mengetahui bahwa stres tidak selamanya buruk.
Tahapan Stres
-
Honeymoon Phase
Ini merupakan tahap stres yang baik. Seseorang biasanya akan mengalami ini saat berada di lingkungan baru atau mendapat tugas baru yang membuat dirinya bersemangat. Tanpa disadari, dia membuat ekspektasi tersendiri dalam menyelesaikan tugas tersebut. Dia pun akan akan mengalami tekanan dari inisiatif yang bakal dilakukan.
Bagaimanapun, selama orang tersebut dapat mengelola ekspektasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas, stres ini umumnya dapat dikelola pula dengan baik.
-
Onset of Stress
Di tahap ini seseorang mulai kehilangan optimisme karena masalah yang datang silih berganti di luar kemampuan. Dia mulai merasa cemas, sering sakit kepala, dan tidak dapat tidur.
-
Chronic Stress
Seperti namanya, individu tersebut mulai merasa stres yang lebih berat. Dia mulai kehilangan motivasi untuk menyelesaikan tanggung jawab. Berbagai gejala di tahap sebelumnya pun dapat dirasakan dengan lebih intens yang berujung mengganggu produktivitas.
-
Burnout
Seseorang yang mengalami burnout tidak cuma jadi sakit-sakitan secara fisik, tetapi juga mengalami berbagai gangguan psikis lainnya. Di fase ini, dia jadi jauh lebih sulit untuk tetap bisa produktif.
Dia tidak lagi nyaman dan bahkan membenci apa yang dilakukan dan sangat mungkin merembet menjadi benci terhadap hal-hal lainnya. Dalam kata lain, dia pun menjadi sulit bersikap positif.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Burnout?
Ketika mengalami burnout, seseorang tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
-
Beristirahat
Istirahatkan seluruh tubuh dari rutinitas. Bagi pekerja, ambil cuti dan jauhkan diri sementara dari rutinitas maupun berbagai aktivitas lain yang dapat menjadi trigger untuk memperparah kondisi. Sebaliknya, lakukan hal-hal yang dapat membuat tubuh dan pikiran kembali menjadi fresh.
-
Berbicara dengan Atasan dan/atau Orang yang Dapat Dipercaya
Saat burnout, seseorang tidak dapat memenuhi tanggung jawab dengan optimal. Hal ini pun berdampak pada performansi. Maka dari itu, penting untuk menyampaikan kepada atasan untuk menemukan win-win solution bagi setiap pihak.
Selain itu, seseorang dengan burnout juga bisa menceritakannya pada orang lain yang terkait maupun yang dapat dipercaya.
-
Menyusun Prioritas
Mulai segala sesuatunya dari awal. Buat prioritas tentang apa saja yang perlu diselesaikan sesuai tingkat urgensinya. Hal ini akan membantu menjadi lebih efektif dan efisien sehingga minim stres.
-
Konsultasi dengan Psikolog
Jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog jika burnout yang dialami tak kunjung membaik. Psikolog dapat membantu mengurai dan menemukan akar permasalahan sekaligus memberi solusi yang tepat untuk mengatasi kondisi ini berdasarkan ilmu, keterampilan, dan pengalaman yang dimiliki.
Psikologi (psychology) merupakan cabang ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Dengan demikian, ilmu ini membantu seseorang untuk dapat memahami bagaimana manusia berpikir, merasakan, dan bertindak (merespon) terhadap sesuatu berikut solusi yang diperlukan atas kondisi psikologis seseorang.
Pemahaman ini berdampak dan bermanfaat dalam banyak hal. Maka dari itu, lapangan pekerjaan untuk lulusan psikologi pun selalu terbuka luas. Peluang mereka yang ingin berkarier independen di bidang psychology pun tak kalah lebar.
Nah, untuk kamu yang tertarik dengan bidang psychology, BINUS UNIVERSITY adalah pilihan yang tepat. Psikologi BINUS UNIVERSITY berfokus pada pengetahuan ilmiah dasar mengenai perilaku dan proses mental manusia berikut keterampilan dasar agar berkontribusi maksimal dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.