Setiap sektor industri terus berubah karena pengaruh teknologi. Perubahan ini seringkali menuju ke arah yang lebih baik. Salah satu sektor yang telah banyak mengalami perkembangan karena teknologi adalah pendidikan. Pertemuan antara ilmu pengajaran, pembelajaran dan teknologi bahkan sudah memiliki istilah sendiri yakni EdTech (education and technology).

Computer assisted learning (CAL) merupakan salah satu bagian penting dari dunia EdTech. Walaupun sudah ada sejak beberapa dekade yang lalu, CAL semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Dalam banyak hal, CAL telah merevolusi dunia pendidikan. Seperti apa?

Computer Assisted Learning
Sumber : Youtube

Apa Itu Computer Assisted Learning?

Computer assisted learning jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah pembelajaran dengan menggunakan bantuan komputer. Ini menunjukkan proses dalam aktivitas pendidikan yang menggunakan komputer dan teknologi lainnya tanpa memerlukan intervensi atau interaksi manusia.

CAL bisa muncul dalam berbagai bentuk. Terlepas dari namanya, CAL melibatkan berbagai perangkat baik itu smartphone, tablet, PC, laptop dan lain sebagainya. CAL memiliki beberapa tipe antara lain:

  • Tutorial. Software tutorial memberikan informasi mengenai beragam topik yang menggantikan tugas instruktur. Dalam beberapa kasus penggunaan, teknologi ini bisa memberikan kuis sekaligus mengevaluasi pemahaman tentang materi pembelajaran dan menggunakan proses interaktif untuk memberikan umpan balik
  • Gamified Learning. Jenis CAL ini mirip dengan sebuah permainan. Melalui proses interaktif, siswa bisa naik ke level baru pembelajaran setelah memahami konsep di level sebelumnya dan menerima rewards selama proses kenaikan dari level ke level.
  • Demonstrasi. Demonstrasi memanfaatkan pengajaran dengan indra yang berbeda seperti audio dan visual. Contoh nyata yang bisa kita temukan dengan mudah saat ini adalah teknologi virtual dan augmented reality. Keduanya sudah banyak dipakai dalam proses belajar mengajar.

Keuntungan Proses Pembelajaran dengan Computer Assisted Learning

CAL memiliki sejumlah manfaat baik bagi para guru/instruktur maupun bagi murid. Keuntungan tersebut antara lain:

  • Siswa maupun guru bisa menerima umpan balik secara real-time. Guru bahkan bisa lebih mudah dalam memberikan penilaian pada siswa
  • Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menarik. Cara-cara baru dalam CAL cenderung membuat pembelajaran jadi lebih mudah dipahami. Karena lebih interaktif, keterlibatan siswa dalam proses belajar bisa meningkat. Ini akan membuat pemahaman mereka akan materi menjadi lebih baik
  • Proses belajar bisa lebih personal. Banyak program CAL yang dibuat untuk menyesuaikan dengan kemajuan masing-masing siswa. Perangkat lunak juga bisa menyesuaikan dengan cara belajar yang disukai masing-masing siswa. Pendekatan personal akan mengarah pada keterlibatan yang lebih tinggi dan hasil belajar yang lebih baik
  • Teknologi bisa mengisi kesenjangan siswa dengan perbedaan pembelajaran. CAL memiliki implikasi bagi siswa dengan perbedaan kebutuhan pembelajaran sekaligus memberikan akses yang lebih besar kepada mereka yang memiliki kebutuhan pendidikan dan pembelajaran berbeda. Melalui pendekatan yang bisa disesuaikan dan dipersonalisasi, perangkat dalam CAL bisa dimanfaatkan untuk menangani berbagai kebutuhan khusus.

Kekurangan Proses Pembelajaran dengan Computer Assisted Learning

Selain beragam kelebihan, CAL juga memiliki beberapa kekurangan antara lain:

  • CAL bisa menjadi pengalih perhatian. Ketika siswa menggunakan perangkat CAL di kelas, ada kemungkinan mereka akan sulit fokus pada pengajaran yang sedang berlangsung
  • Mahal. Dalam banyak kasus, teknologi itu mahal. Solusi CAL mungkin akan sulit diimplementasikan karena hambatan biaya yang terkait dengannya
  • Perangkat lunak mungkin akan cepat kedaluwarsa. Teknologi bergerak sangat cepat. Kemajuan teknologi mungkin akan membuat risiko penerapannya menjadi tidak relevan lagi. Terlebih dengan biayanya yang cukup mahal
  • Risiko ketergantungan pada teknologi. CAL dibuat untuk meningkatkan fungsi instruktur, bukan menggantikannya. Kendati demikian, ada beberapa konteks yang mana teknologi mungkin akan berperan lebih besar. Dengan CAL, ada risiko instruktur dan siswa menjadi terlalu bergantung pada teknologi untuk menyelesaikan berbagai tugas.

Dalam skenario terbaik, computer assisted learning memang bisa bermanfaat dan meningkatkan pembelajaran. Namun, bukan berarti teknologi ini tidak punya kekurangan. Idealnya seorang guru harus bisa menemukan keseimbangan antara penggunaan teknologi dengan peningkatan kelengkapan pengajaran mereka demi mendukung proses pembelajaran itu sendiri.

Ingin belajar lebih jauh atau mengembangkan CAL-mu sendiri demi kemajuan pendidikan di tanah air? Kamu bisa memulainya dengan menempuh pendidikan di Jurusan Computer Science di BINUS @Malang. Ayo daftarkan dirimu sekarang juga!